Ada Batuan Ditemukan Ilmuwan Diklaim sebagai Pembentuk Benua Pertama Kali di Bumi
Ada tiga jenis batuan yang disebut pembentuk benua diklaim ilmuwan.

Ada tiga jenis batuan yang disebut pembentuk benua diklaim ilmuwan.

Ada Batuan Ditemukan Ilmuwan Diklaim sebagai Pembentuk Benua Pertama Kali di Bumi
Sebuah studi baru ini menunjukkan bahwa tiga jenis batuan berbutir kasar dapat dikaitkan dengan benua pertama yang muncul sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu.
Ketika lautan mendingin dan berkembang di bumi, hanya itu saja yang ada di bumi. Tanah tersebut terbatas pada pulau-pulau vulkanik kecil yang telah terkikis.

Sebagaimana diketahui bahwa sebagian benua awal masih bertahan di Australia Barat, Kanada Utara, dan Greenland.
Potongan-potongan ini secara bertahap meluas ke benua yang dikenal sekarang. Sedangkan benua lain terbentuk jutaan atau milyaran tahun kemudian.
Namun, para ahli geologi masih bingung dengan bagaimana kerak pertama terbentuk, terutama terkait apakah lempeng tektonik ikut terlibat.Karena kerak bumi pertama kali terbentuk miliaran tahun yang lalu, hal ini berarti sulit untuk mengidentifikasi sifat batuan itu.
Tetapi, Dr Matthijs Smit dan rekannya dari Universitas British Columbia mengklaim telah melakukan hal ini.

“Kami melacak serangkaian elemen tertentu yang tidak terpengaruh oleh perubahan dan secara alami mempertahankan ciri-ciri magma aslinya,” kata Smit dalam sebuah pernyataan.
Rasio elemen-elemen ini dianggap penting untuk memahami bagaimana benua-benua ini muncul. Secara kolektif dikenal sebagai TTG, kerak aslinya terdiri dari tiga jenis batuan; tonalit, trondhjemite, dan granodiorit.
Smit dan rekannya menganalisis materi yang dikumpulkan di seluruh dunia untuk menemukan kesamaan, dibandingkan penelitian sebelumnya yang hanya melihat sampel dari satu atau beberapa lokasi.
“Elemen-elemen ini memungkinkan kami untuk melihat kembali perubahan kimia yang dialami magma TTG dan menelusuri komposisi lelehan kembali ke keadaan awal dan sumbernya,”
Matthijs Smit, Ilmuwan dari Universitas British Columbia dikutip Indy100, Senin (5/2).
Para penulis penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications telah mengusulkan sebuah proses yang akan membantu menjelaskan pembentukan segmen benua yang lebih tua, yang telah menjadi tulang punggung benua tersebut.
“Semua batuan ini – dan terutama kombinasinya – dapat dijelaskan dengan model yang kami hadirkan,” klaim Smit.
Kerak benua ditakdirkan untuk berkembang sebagaimana adanya karena ia terus terkubur lebih jauh dan batuan di dasarnya tidak punya pilihan selain meleleh. Dengan melakukan hal tersebut, mereka membuat TTG yang terbukti menjadi resep kemenangan bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan benua.