Sempat Dinyatakan Punah, Burung Prasejarah Ini Kembali Hidup Berkeliaran di Alam Bebas
Sebanyak delapan belas burung Takahe berhasil dilepaskan ke alam liar di cagar alam Danau Wakatipu, Selandia Baru.
Sebanyak delapan belas burung Takahe berhasil dilepaskan ke alam liar di cagar alam Danau Wakatipu, Selandia Baru belum lama ini.
Sempat Dinyatakan Punah, Burung Prasejarah Ini Kembali Hidup Berkeliaran di Alam Bebas
Peristiwa itu merupakan bagian dari cerita kesuksesan konservasi hewan yang sebelumnya dianggap psudah punah.
Pelepasan ini diharapkan mengikuti tujuh ekor lainnya yang sebelumnya telah dilepaskan pada bulan Oktober dan sepuluh ekor lagi pada awal tahun depan.
-
Dimana burung prasejarah ini ditemukan? Imparavis attenboroughi ditemukan di wilayah timur laut Tiongkok pada sekitar 120 juta tahun yang lalu atau pada masa Kapur Awal.
-
Kapan burung prasejarah ini hidup? Imparavis attenboroughi ditemukan di wilayah timur laut Tiongkok pada sekitar 120 juta tahun yang lalu atau pada masa Kapur Awal.
-
Bagaimana burung prasejarah ini mencari makan? Sepertinya sebagian besar burung enantiornithine cukup arboreal, tetapi perbedaan struktur kaki depan Imparavis attenboroughi menunjukkan bahwa meskipun ia mungkin masih hidup di pepohonan, ia mungkin turun ke tanah untuk mencari makan. Hal itu mungkin berarti ia memiliki pola makan yang unik dibandingkan dengan burung enantiornithine lainnya, yang mungkin juga menjelaskan mengapa ia kehilangan giginya,'
-
Hewan apa yang ditemukan hidup lagi setelah diduga punah? Banyak orang berpikir bahwa hewan yang telah punah benar-benar telah lenyap dari bumi. Namun, ada beberapa spesies yang sebelumnya dianggap punah ternyata dapat ditemukan kembali.
-
Apa nama hewan purba ini? Penemuan fosil-fosil yang sangat langka milik kerabat mamalia yang telah lama punah, yang pernah menjelajahi Amerika Utara pada 180 juta tahun yang lalu, diumumkan oleh pihak berwenang National Park Service (NPS) pekan lalu.
-
Kenapa hewan yang dianggap punah bisa ditemukan hidup lagi? Kehadiran kembali hewan-hewan ini memberikan harapan baru dan menginspirasi kagum terhadap kemampuan alam dalam bertahan hidup dan beradaptasi.
Sumber: goodnewsnetwork.org
Telur-telur yang ditemukan di alam liar dibawa ke pusat perawatan untuk melindunginya dari binatang pencuri seperti musang, musang pandan, dan tikus.
Para ahli konservasi membesarkan anak burung ini di pusat pengembangbiakan dengan cara menggunakan boneka kaus kaki berbentuk kepala Takahe dewasa.
Teknik unik ini memberi jalan bagi pengembangbiakan di lingkungan yang perlu pengendalian khusus.
Sumber: goodnewsnetwork.org
Selain itu, para ahli juga menangkap predator invasif dari makhluk ini. Penangkapan predator ini memberikan kontribusi yang sangat penting bagi pertumbuhan dan kestabilan populasi hewan langka ini, malalui ini, sebanyak 8% peningkatan terjadi disetiap tahunnya.
Burung Takahe merupakan burung bersayap tidak terbang yang merupakan simbol dari masa prasejarah di Selandia Baru.
Burung ini berevolusi di sebuah pulau bersama dengan mamalia invasif, hal inilah yang menjadi ancaman besar bagi kelangsungan hidup burung ini.
Di Pulau Selatan Danau Wakatipu merupakan danau terpanjang di kepulauan Selandia Baru yang meliuk-liuk melalui Lembah Waimaori sepanjang 80 kilometer.
Para ahli meyakini, lingkungan yang terdiri dari lereng pegunungan ini merupakan tempat yang strategis bagi burung setinggi 45 sentimeter ini hidup.
"Mereka hampir terlihat seperti prasejarah," kata Tūmai Cassidy, dari kelompok pribumi Ngāi Tahu yang menjadi penjaga tanah di sekitar Danau Wakatipu.
Bagi masyarakat Māori, reintroduksi ini merupakan hal yang sangat istimewa. Di masa lalu, masyarakat Māori mengumpulkan bulu-bulu burung ini untuk membuat mantel.
merdeka.com
Suara hewan-hewan ini yang merambat naik dari lereng lembah merupakan kenangan yang berharga yang sekarang mungkin dapat dihidupkan kembali.
Cassidy mengatakan dari depan burung itu terlihat seperti berbentuk
bola sempurna mirip miniatur Bumi dengan sepasang kaki oranye.
Sumber: goodnewsnetwork.org