Burung Kuau Raja dari Zaman Purba yang Ditemukan di Indonesia, Ini Fakta Lengkapnya
Fakta tentang burung Kuau Raja yang sempat dinyatakan punah namun kini ditemukan kembali.
Fakta tentang burung Kuau Raja yang sempat dinyatakan punah namun kini ditemukan kembali.
Burung Kuau Raja dari Zaman Purba yang Ditemukan di Indonesia, Ini Fakta Lengkapnya
Burung Kuau Raja atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai Kingfisher merupakan spesies burung yang pernah dianggap punah.Namun, kini spesies burung tersebut ditemukan kembali. Asal-usul burung Kuau Raja berasal dari Kepulauan Solomon di Pasifik Selatan.
Spesies ini dianggap punah sejak tahun 1950-an. Ada beberapa fakta menarik mengenai burung Kuau Raja. Apa saja? Simak ulasan selengkapnya:
Burung Kuau Raja
Sempat dinyatakan punah, pada tahun 2009 seekor burung Kuau Raja berhasil ditemukan kembali di Kepulauan Bougainville, Papua Nugini.
-
Apa keunikan dari burung kuau raja? Ciri khas unik dari burung ini dapat dilihat dari ukuran tubuh, bulu ekor, bentuk paruh, hingga suara.
-
Dimana burung kuau raja hidup? Burung Kuau Raja menyebar di beberapa wilayah di Indonesia, terutama di hutan-hutan tropis.
-
Dimana burung prasejarah ini ditemukan? Imparavis attenboroughi ditemukan di wilayah timur laut Tiongkok pada sekitar 120 juta tahun yang lalu atau pada masa Kapur Awal.
-
Apa hewan purba yang ditemukan? Hewan purba ini merupakan spesies Dinocephalosaurus orientalis.
-
Apa nama hewan purba ini? Penemuan fosil-fosil yang sangat langka milik kerabat mamalia yang telah lama punah, yang pernah menjelajahi Amerika Utara pada 180 juta tahun yang lalu, diumumkan oleh pihak berwenang National Park Service (NPS) pekan lalu.
-
Hewan purba apa yang ditemukan? Fosil tengkorak yang masih utuh itu ditemukan dalam endapan batu raksasa. Berkat penemuannya, ilmuwan berhasil mengidentifikasi spesies baru anjing laut.
Mereka bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk melindungi habitat alaminya dan memastikan kelangsungan hidup spesies ini.
Status konservasi burung Kuau Raja saat ini masuk dalam kategori rentan (Vulnerable) menurut IUCN Red List of Threatened Species.
Upaya perlindungan satwa ini dilakukan dengan melarang penangkapan dan perdagangan ilegal.
Serta upaya menjaga kelestarian habitat alaminya. Diharapkan dengan adanya upaya konservasi yang berkelanjutan bisa bermanfaat.
Terutama membuat populasi burung Kuau Raja dapat terus bertahan dan tidak mengalami ancaman punah lagi di masa depan.
Ciri-Ciri Burung Kuau Raja
Burung Kuau Raja atau disebut juga burung Kacer, memiliki ukuran tubuh yang kecil, sekitar 20 cm panjangnya.
Paruhnya yang pendek dan kokoh memungkinkan burung ini untuk memakan berbagai jenis biji-bijian dan serangga kecil.
Karakteristik unik dari burung ini adalah kemampuannya dalam meniru suara.
Burung Kuau Raja dikenal memiliki kemampuan meniru suara burung lain atau suara-suara alam lainnya.
Selain itu, mereka juga memiliki suara panggilan yang khas dan mudah dikenali.
Dalam memperoleh makanan, burung Kuau Raja biasanya berkeliaran di semak-semak pohon untuk mencari biji-bijian atau serangga kecil.
Mereka juga dapat ditemui di pekarangan rumah atau ladang-ladang bersemak.
Keindahan bulunya dan suaranya yang merdu membuat burung ini menjadi burung yang sering dipelihara dan dilombakan dalam kontes-kontes burung kicau.
Dianggap Punah hingga Ditemukan Lagi di Aceh
Burung Kuau Raja juga ditemukan kembali di Provinsi Aceh, Indonesia.
Lokasi penemuan spesies langka ini adalah di kawasan hutan di Kabupaten Nagan Raya.
Temuan ini menjadi kabar baik, mengingat sebelumnya spesies burung ini telah lama dianggap punah.
Upaya konservasi sedang dilakukan untuk melindungi burung Kuau Raja dan habitatnya.
Pemerintah dan organisasi lingkungan melakukan langkah-langkah untuk menjaga keberadaan burung ini.
Mulai dari penegakan hukum terhadap perburuan ilegal, pendidikan lingkungan kepada masyarakat, hingga rehabilitasi habitat alaminya.
Fakta Burung Kuau Raja
1. Menjadi Maskot
Burung Kuau Raja dijadikan sebagai maskot karena termasuk unggas yang eksotis.
Seperti ikon fauna dari Sumatera Barat bersamaan dengan pohon andalas yang juga menjadi maskot fauna di wilayah tersebut.
Penetapan tersebut berdasarkan Keputusan dari Menteri Dalam Negeri, nomor 48 tahun 1989 yang berisi tentang Pedoman Penetapan Identitas Flora dan di Fauna Daerah.
Selain itu dijadikan juga maskot Hari Pers Nasional 2018 yang saat itu digelar di Padang, Sumbar, 8 Februari 2018.
Bahkan di buku karya Charles Darwin yang berjudul The Descent of Man (1874).
Sang illustrator gambar TW Wood menggambarkan Burung Kuau Raja saat sedang mengepakkan kipas raksasanya.
2. Kuau Raja Bisa Deteksi Gempa Bumi
Burung Kuau Raja juga disebut sebagai hewan yang bisa mendeteksi bencana alam, seperti gempa bumi hingga tsunami.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumatera Barat, Yelflin Luandri mengutip dari Antara pada tahun 2017 lalu.
Hal tersebut juga tertulis dalam buku Ensiklopedia Hewan Asli Indonesia Yang Punah.
Disebutkan jika Kuau Raja bisa mengetahui akan terjadinya gempa besar yang akan terjadi dua hari kemudian.
Kendati tidak ada penelitian lanjutan akan hal ini, namun pada kedua sumber tersebut menyebutkan jika hewan tersebut memiliki insting.
Peka saat merasakan gempa kecil sebelum munculnya bencana gempa besar.
Sehingga unggas tersebut akan menunjukkannya dengan perilaku yang tidak biasa.
3. Tidak Bisa Terbang Jauh
Meski disebut sebagai burung, Kuau Raja ternyata tidak bisa terbang jauh. Meski begitu, Burung Kuau Raja tetap bisa berlari secara cepat.
Burung Kuau Raja ini dapat melompat dari satu pohon ke pohon lain dan memiliki pendengaran yang tajam.
Karena tak bisa terbang tinggi seperti burung pada umumnya, Kuau Raja tidak membuat sarang di atas pohon.