Ilmuwan Ungkap Asal Usul Fosil yang Ditemukan 20 Tahun Lalu, Ternyata Milik Burung Predator Berusia 12 Juta Tahun Setinggi Hampir 3 Meter
Ilmuwan juga menemukan penyebab kematian burung ini.
Ilmuwan mengungkapkan, fosil tulang kaki yang dari Kolombia yang ditemukan baru-baru ini kemungkinan berasal dari anggota keluarga Phorusrhacid terbesar atau yang dikenal dengan nama "burung teror". Burung ini sangat besar, dengan tinggi hampir 3 meter.
Phorusrhacids mendapat julukan sebagai “burung teror” karena mereka tidak hanya pemakan daging, bukan memakan buah-buahan atau biji-bijian seperti kebanyakan burung raksasa, namun mereka juga merupakan predator puncak selama setidaknya 43 juta tahun di Amerika Selatan dimana terdapat banyak mamalia besar, seperti dikutip dari IFL Science, Jumat (8/11).
-
Dimana fosil burung predator ditemukan? Clark dan rekannya menamai spesies temuannya ini dengan nama Avisaurus darwini, yang diambil dari nama Charles Darwin, sedangkan yang lainnya diberi nama Magnusavis ekalakaenis, yang diambil dari nama kota Ekalaka, Montana, tempat fosil tersebut ditemukan.
-
Fosil hewan purba apa yang ditemukan? Fosil tersebut diperkirakan sebagai spesies dari kelas cestoda, juga dikenal sebagai cacing pita.
-
Siapa yang menemukan fosil burung? Seorang ahli paleontologi yang sedang menempuh pendidikan Ph. D bersama tim peneliti berhasil mengidentifikasi fosil burung predator paling awal yang ditemukan di wilayah yang sekarang menjadi Dakota, Montana, dan Wyoming di Amerika Serikat (AS).
-
Dimana burung prasejarah ini ditemukan? Imparavis attenboroughi ditemukan di wilayah timur laut Tiongkok pada sekitar 120 juta tahun yang lalu atau pada masa Kapur Awal.
-
Kapan burung predator tersebut hidup? Alex Clark, mahasiswa Ph.D. di Field Museum dan Universitas Chicago mendeskripsikan dua spesies burung baru yang hidup berdampingan dengan dinosaurus Triceratops dan Tyrannosaurus rex 68 juta tahun yang lalu hanya dari satu tulang kaki pada masing-masing fosil.
-
Kapan burung prasejarah ini hidup? Imparavis attenboroughi ditemukan di wilayah timur laut Tiongkok pada sekitar 120 juta tahun yang lalu atau pada masa Kapur Awal.
Fosil ini ditemukan hampir 20 tahun yang lalu. Namun penemunya, Cesar Perdomo dari Museo La Tormenta di Kolombia tidak itu tulang hewan apa. Kini para peneliti telah membuat model 3D dari tulang tersebut dan menyimpulkan bahwa tulang tersebut berasal dari anggota Phorusrhacids.
Salah satu penulis studi, Dr Siobhan Cooke dari Universitas John Hopkins menyampaikan, burung teror ini hidup di darat dan memiliki anggota tubuh yang dapat beradaptasi untuk berlari dan utamanya memangsa hewan lain.
Digigit Buaya
Cooke dan penulis lainnya memperkirakan burung ini memiliki berat 156 kilogram dan tinggi hampir 3 meter. Fosil kaki kiri bagian bawah burung ini berasal dari Zaman Miosen, 12 juta tahun lalu.
Ukurannya membuat ahli paleontologi meragukan asal-usulnya, namun pemindaian menunjukkan lubang yang dalam, ciri khas tulang kaki Phorusharcids. Selain lubang alami, pemindaian juga menunjukkan bekas gigi, kemungkinan akibat gigitan anggota ordo buaya. Cooke dan rekannya menduga gigitan itu berasal dari Purussaurus.
“Kami menduga burung teror itu mati akibat luka-lukanya mengingat ukuran buaya 12 juta tahun lalu,” kata Cooke.