30.000 Tahun Lalu Anak-Anak Zaman Purba Membuat Mainan dari Tanah Liat, Ini Buktinya
Arkeolog menemukan 500 artefak dari keramik di di lima situs arkeologi di Republik Ceko.
Sebuah studi terbaru menunjukkan anak-anak dari Zaman Paleolitik kemungkinan membuat mainan mereka sendiri menggunakan tanah liat.
Hal tersebut dibuktikan dari penemuan sekitar 500 artefak keramik di lima situs arkeologi di Republik Ceko.
-
Bagaimana peralatan batu itu berusia 130.000 tahun? Peralatan batu itu diperiksa umurnya dengan analisis stratigrafik, cabang geologi yang mempelajari lapisan-lapisan batu.
-
Di mana periuk tanah liat ditemukan? Periuk tanah liat itu ditemukan di salah satu desa tertua di Schleswig-Holstein, permukiman Neolitikum Oldenburg LA77 di Ostholstein.
-
Apa yang ada di Bumi zaman purba? Contohnya jika ingin mengetahui wilayah Jakarta pada periode 170 tahun, maka akan ada penjelasan peristiwa yang terjadi pada tahun tersebut yaitu pada masa kedatangan binatang purba seperti Dinosaurus dan satwa burung, serta kehidupan di Bumi yang pada saat itu masih dalam keadaan hangat juga dikelilingi oleh lautan.
-
Bagaimana perkakas batu manusia purba digunakan? Perkakas dari batu flint umumnya digunakan untuk menggali tanah atau menguliti hewan.
-
Bagaimana artefak di kuburan anak-anak ini dibuat? 'Jika dilihat dari ciri-ciri umum artefak, cara berpakaiannya, motif dewi menunjukkan kepercayaan yang berlaku pada masa ini dan penghormatan terhadap anak yang dikuburkan pada usia muda terkait dengan pencapaian Tuhan.
-
Apa yang digunakan manusia purba untuk membuat perkakas? Sekitar 40.000 tahun lalu, spesies manusia purba Neanderthal tinggal di wilayah yang kini dikenal sebagai Prancis dan menggunakan gagang perkakas yang dibuat dengan menggunakan bahan perekat khusus.
Temuan lain seperti, empat patung tanah liat dari situs arkeologi Pavlov yaitu; dua mamut, seorang manusia, dan seekor burung hantu.
Artefak-artefak tersebut merupakan bagian dari kompleks budaya Pavlovian yang ada di wilayah Moravia, Austria utara dan Polandia selatan yang berasal dari sekitar 30.000 tahun lalu yang mana sebagian besar artefak ini dibuat oleh anak-anak.
Rebecca Farbstein dan April Nowell ahli sejarah Zaman Es mengungkapkan keramik itu lebih kecil dan asimetris, serta merupakan hasil dari urutan produksi dan teknik yang lebih sederhana daripada artefak yang terbuat dari bahan lain.
“Keramik-keramik ini menunjukkan tingkat eksperimen, heterogenitas tekno-stilistika, dan non produktivitas yang lebih tinggi,” kata mereka, seperti dikutip dari laman IFLScience.
Play-doh
Banyak patung dan pecahan patung menunjukkan retakan yang merupakan ciri khas guncangan termal, yang mengindikasikan bahwa keramik seringkali dibakar sebelum benar-benar kering.
“Anak-anak pemula membuat kesalahan dalam pengeringan, dan pembakaran. Mereka mungkin tidak mengikuti prosedur yang berlaku dan melewatkan satu langkah atau menghasilkan bentuk yang berbeda,” jelas Farbstein dan Nowell dalam jurnal yang diterbitkan di Plus One.
Nowell dan Farbstein menyimpulkan bahwa anak-anak Pavlovian mungkin 'bermain' selama eksperimen dan eksplorasi mereka dengan bahan keramik.
Fenomena semacam ini dimana anak-anak menggunakan tanah liat untuk membuat patung-patung sebenarnya hampir ada di seluruh dunia.
Hal ini terlihat dalam temuan arkeologis dari tempat-tempat yang jauh seperti Arizona dan Suriah, Eropa abad pertengahan, suku Ojibwe di Amerika Utara, suku Kusasi modern di Ghana, bahkan di zaman modern seperti pada permainan Play-Doh.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulainti