Misteri Zaman Mesir Kuno Akhirnya Terpecahkan, Arkeolog Temukan Ruang Rahasia di Dalam Piramida
Misteri Zaman Mesir Kuno Akhirnya Terpecahkan, Arkeolog Temukan Ruang Rahasia di dalam Piramida
Arkeolog Temukan Ruang Rahasia dan 8 Lorong Kuno di Dalam Piramida Sahure.
-
Dimana pintu misterius di Piramida Giza ditemukan? 'Di dalam Piramida Agung, saya menemukan yang disebut tiga pintu. Satu di pintu masuk selatan dari ruang kedua yang memiliki dua pegangan tembaga,' lanjutnya.'Dua puluh satu sentimeter di belakangnya, kami menemukan yang kedua, dan di terowongan utara, kami menemukan pintu ketiga dengan dua pegangan tembaga. Pada tanggal 5 Desember, saya memimpin sebuah tim, untuk melihat, menemukan, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang pintu-pintu ini.'
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Dimana piramida tersembunyi ditemukan? Arkeolog menemukan piramida tersembunyi di tengah padang rumput yang luas di Kazakhstan. Piramida berusia 3.000 tahun ini ditemukan di sekitar Sungai Taldy, wilayah Karaganda, dan dinamakan 'Piramida Karazhartaz'.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di bawah Piramida Agung Giza? Permukaan yang tampaknya datar dan berpasir mungkin menyembunyikan bangunan yang sudah lama dilupakan yang dibangun ribuan tahun lalu. Hanya beberapa meter di bawah permukaan, terlihat struktur berbentuk L, dan lebih dalam lagi, struktur yang lebih besar terhubung ke struktur pertama.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Mesir? Arkeolog di Mesir menemukan situs yang berisi lebih dari 300 makam mumi.
-
Apa yang ditemukan di dalam Piramida Giza? Apa yang selama ini disebut 'batu penghalang' di dalam ruang Ratu ditemukan di Piramida Giza pada 1993. Namun apa yang ada di bali batu itu hingga kini masih menjadi misteri.
Misteri Zaman Mesir Kuno Akhirnya Terpecahkan, Arkeolog Temukan Ruang Rahasia di Dalam Piramida
Ruang rahasia di dalam piramida yang ditemukan arkeolog membongkar misteri seputar Mesir kuno, dua abad setelah eksplorasi pertama.
Kompleks piramida ini dibangun sejak abad ke-25 SM untuk Firaun Sahure, seorang raja Mesir kuno yang berkuasa pada periode Dinasti ke-5, pada 2465 SM hingga 2325 SM.
Ia dikenal sebagai salah satu firaun yang paling sukses dan berpengaruh dalam sejarah Mesir kuno.
Penemuan ini mengungkap sejarah awal dibangunnya piramida oleh penerusnya di Abusir, sebuah situs yang sebelumnya digunakan oleh pendiri dinasti kelima sebagai kuil matahari.
Piramida Sahure pertama kali dieksplorasi pada 1836 oleh Egyptologist Inggris, John Perring, yang berhasil menemukan akses ke dalam lokasi tersebut dan membersihkannya.
Namun, para pemahat batu dulunya telah merusak situs pemakaman tersebut sehingga tidak diketahui apakah ruang tersebut terdiri dari satu atau dua ruangan.
Dilansir The Expres, dalam penelitiannya, Perring menemukan pecahan basal atau batuan yang retak secara alami yang diyakini sebagai sarkofagus atau peti mati milik firaun.
Dia juga berhasil menemukan lorong rendah di bagian timur laut dinding timur ruang pemakaman.
Perring berpendapat lorong ini mengarah ke ruang penyimpanan, namun akses koridor tersebut dipenuhi puing-puing dan bebatuan sehingga ia tidak bisa meneliti lebih dalam. Karena buruknya pelestarian di dalam piramida, rekonstruksi substruktur tidak dapat dilakukan secara akurat.
Pada 2019, proyek konservasi dan restorasi di dalam piramida Sahure dilakukan dengan tujuan untuk melindungi sub struktur piramida. Proyek ini dilaksanakan oleh Dana Wakaf Purbakala dari Pusat Penelitian Amerika di Mesir.
Mohamed Ismail Khaled, seorang Egyptologist di Julius-Maximilians-Universitas Wurzburg mengatakan kepada SciNews: “Upaya kami berfokus pada pembersihan ruang interior, menstabilkan piramida dari dalam dan mencegah keruntuhan lebih lanjut,” Khaled menambahkan: “ Dalam prosesnya, kami berhasil mengamankan ruang pemakaman piramida, yang sebelumnya tidak dapat diakses.”
Selama proses restorasi yang rumit, tim mengidentifikasi dimensi asli yang mengungkap cetak biru ruang depan, yang telah rusak selama berabad-abad.
Arkeolog telah memperbaiki tembok-tembok yang rusak itu menjadi lebih kokoh.
“Perring menduga koridor-koridor tersebut mungkin mengarah ke ruang penyimpanan. Selama eksplorasi lebih lanjut pada tahun 1907, asumsi ini dipertanyakan,” kata Khaled.
“Kami juga menemukan jejak sebuah lorong, yang membuktikan pengamatan yang dilakukan oleh Perring adalah benar. Penelitian Perring kemudian dilanjutkan oleh para arkeolog dan lorong tersebut ditemukan. Dengan demikian, sejauh ini para arkeolog telah menemukan delapan lorong di dalam piramida.”