Penelitian Terbaru Ungkap Piramida Mesir Dibangun dengan Sistem Hidrolik, Begini Caranya
Penelitian Terbaru Ungkap Piramida Mesir Dibangun dengan Sistem Hidrolik, Begini Caranya
Mekanika hidrolik mungkin memang menjadi kekuatan pendorong di balik pembangunan piramida kuno Mesir.
-
Bagaimana piramida Mesir dibangun? Penemuan penting di bagian kuno Sungai Nil menjadi kunci jawaban bagaimana pembangunan piramida di Mesir dilakukan berabad-abad lalu.Jalur air yang kini telah mengering di Giza kemungkinan besar dimanfaatkan sebagai jalur transportasi untuk mengangkut bahan-bahan yang diperlukan dalam pembangunan piramida Mesir.
-
Kenapa para ahli percaya piramida Djoser dibangun dengan sistem hidrolik? Para ahli sebelumnya meyakini bangunan kerucut itu dibuat menggunakan teknik jalur landai dan tuas yang saling terhubung untuk memindahkan material berat. Namun, studi baru ini menunjukkan kemungkinan memanfaatkan sistem pengangkatan hidrolik.
-
Bagaimana piramida Bertingkat dibangun? Mengutip Futurism, Kamis (19/9), dalam Jurnal PLOS One, para peneliti mengatakan bahwa mereka telah menemukan bukti bahwa pembangunan Piramida Bertingkat, menggunakan sistem parit, terowongan, dan bendungan untuk menyalurkan air ke lokasi konstruksi, di mana mereka akan menggunakannya untuk menaikkan dan menurunkan platform terapung yang bisa membawa batu-batu berat.
-
Bagaimana para ilmuwan menemukan teknik pembangunan piramida? Penelitian yang dipimpin Dr. Daniel Bonn, berfokus pada lukisan dinding di dalam makam Djehutihotep 'Kepala Suku Kelinci' yang menjadi petunjuk teknik pembangunan tertentu pada masa itu.
-
Dimana piramida Mesir dibangun? Temuan Dari Luar Angkasa Ungkap Piramida Mesir Dibangun Menggunakan Air Ilmuwan mengungkap piramida-piramida Mesir lokasinya dekat dengan jalur air di masa lalu.
-
Apa teknologi yang digunakan dalam pembangunan Piramida? 'Banyak teori tentang konstruksi Piramida menunjukkan bahwa dibantu oleh perangkat mekanis dasar seperti tuas dan tanjakan, digunakannya,' kata penulis utama studi Xavier Landreau, CEO lembaga penelitian Paleotechnic.
Penelitian Terbaru Ungkap Piramida Mesir Dibangun dengan Sistem Pengungkit Hidrolik, Begini Caranya
Dalam sebuah studi yang baru-baru ini diterbitkan di PLOS ONE, ilmuwan menyimpulkan piramida bertingkat Djoser di Saqqara, Mesir—yang diyakini sebagai yang tertua dari tujuh piramida monumental dibangun menggunakan sistem pengungkit hidrolik.
Piramida Djoser dibangun sekitar 4.500 tahun lalu.
Mekanisme bertenaga hidrolik tersebut dapat menggerakkan blok-blok batu besar yang membentuk piramida, dimulai dari dasar hingga ke atas.
Dilansir Popular Mechanics, tim peneliti mengatakan arsitektur internal piramida Djoser ini konsisten dengan mekanisme
pengangkatan hidrolik, sesuatu yang belum pernah dilaporkan sebelumnya di tempat itu atau pada masa itu.
Dengan mengangkat batu-batu dari bagian dalam piramida dengan cara yang oleh para peneliti disebut sebagai "mode gunung berapi", tekanan air dari sistem hidrolik tersebut bisa mendorong blok-blok batu ke tempatnya.
Jika terbukti benar, penelitian ini menunjukkan orang Mesir memiliki pemahaman yang kuat tentang sistem hidrolik canggih jauh sebelum para ilmuwan modern mempercayainya.
Hal ini menimbulkan pertanyaan: Apakah ini penggunaan besar pertama dari sistem tersebut, atau sudah diterapkan sebelumnya?
Apapun jawabannya, melakukannya di piramida bertingkat bukanlah hal yang mudah.
Tim peneliti meyakini berdasarkan pemetaan daerah aliran sungai di sekitarnya, salah satu struktur besar—dan masih belum dijelaskan—di Saqqara, yang dikenal sebagai Gisr el-Mudir, memiliki ciri-ciri bendungan penahan dengan tujuan untuk menahan sedimen dan air.
Ilmuwan mengatakan topografi di luar bendungan menunjukkan kemungkinan adanya danau sementara di sebelah barat kompleks Djoser, dengan aliran air di sekitarnya dalam desain seperti parit.
Ketika anak sungai Nil mengaliri daerah tersebut, sebuah bendungan bisa menciptakan danau sementara, yang mungkin menghubungkan sungai ke "Parit Kering" di sekitar situs Djoser, membantu memindahkan material dan memenuhi kebutuhan hidrolik.
“Arsitek kuno kemungkinan mengangkat batu-batu dari pusat piramida dengan mode gunung berapi menggunakan air bebas sedimen dari bagian selatan Parit Kering,” tulis para penulis.
Di salah satu bagian parit, tim menemukan sebuah struktur monumental yang diukir dari batu secara linear, yang terdiri dari kompartemen parit dalam berturut-turut, menggabungkan persyaratan teknis fasilitas pengolahan air—dan desain yang masih sering terlihat di pabrik pengolahan air modern—dengan menyertakan wadah pengendapan, wadah retensi, dan sistem pemurnian.
“Bersama-sama, Gisr el-Mudir dan bagian selatan dalam Parit Kering bekerja sebagai sistem hidrolik terpadu yang meningkatkan kualitas air dan mengatur aliran untuk tujuan praktis dan kebutuhan manusia,” tulis para peneliti.
Tim meyakini air yang tersedia di daerah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan proyek.
“Orang Mesir kuno terkenal karena kepeloporan dan keahlian mereka dalam hidrolik melalui kanal untuk keperluan irigasi dan tongkang untuk mengangkut batu besar. Pekerjaan ini membuka jalur penelitian baru: penggunaan kekuatan hidrolik untuk mendirikan bangunan besar yang dibangun oleh Firaun.”