"Pisau Lipat" Berusia 60.000 Tahun Ditemukan di Gua Siberia, Masih Bisa Digunakan Hingga Kini
"Pisau Lipat" Berusia 60.000 Tahun Ditemukan di Gua Siberia, Masih Bisa Digunakan Hingga Kini
Manusia Neanderthal diketahui pernah hidup di Siberia dua kali, sekitar 120.000 dan 60.000 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Siberia? Sebuah analisis baru terhadap genom 16 kuda kuno, yang ditemukan di makam di Siberia, Rusia tersebut, telah mengungkapkan transformasi yang disebabkan oleh tekanan selektif yang dilakukan oleh peternak manusia.
-
Kapan manusia Neanderthal menggunakan gua tersebut? Penggalian terbaru juga menemukan tulang kambing liar dan arang yang berusia sekitar 45.000 tahun, saat wilayah tersebut dihuni oleh Neandethal, ahli paleoantropologi berpikir bahwa manusia modern secara anatomis (Homo Sapiens) menggantikan Neanderthal di seluruh Eropa sekitar 40.000 tahun lalu, meski genetika modern menunjukkan bahwa mereka terkadang kawin silang.
-
Dimana penemuan perkakas manusia purba ini? Penemuan ini merupakan contoh tertua dari jenis perekat di Eropa dan menjadi bukti kecerdasan Neanderthal.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui usia pisau itu? Pisau tersebut terkubur di bawah sisa-sisa kuburan guci di tanah pemakaman kecil di sebelah timur Odense yang diperkirakan berasal dari tahun 150 M.
-
Bagaimana perkakas batu manusia purba digunakan? Perkakas dari batu flint umumnya digunakan untuk menggali tanah atau menguliti hewan.
-
Bagaimana manusia purba di gua zaman es di Polandia menggunakan gua tersebut? Meskipun gua ini terbentuk secara alami, para peneliti menunjukan bahwa manusia purba telah mengunjungi gua ini pada zaman es tersebut. Manusia-manusia purba pada saat itu mengambil batu-batu tersebut untuk kontruksi, hal ini dilihat adanya tanda-tanda pekerjaan mekanis pada dinding gua yang disebabkan oleh alat-alat perkakas oada masa itu.
"Pisau Lipat" Berusia 60.000 Tahun Ditemukan di Gua Siberia, Masih Bisa Digunakan Hingga Kini
Ilmuwan menemukan alat-alat yang ditemukan manusia awal ini ketika mereka tinggal di Pegunungan Altai.
Salah satu alat yang ditemukan adalah semacam pisau lipat yang sama dengan pisau lipat modern saat ini 'Swiss Army', menurut Profesor Kseniya Kolobova dari Institut Arkeologi dan Etnografi di Novosibirsk.
Pisau ini ditemukan di antara 90.000 artefak batu lainnya di Gua Chagyrskaya.
"Benda ini bagi Neanderthal seperti pisau Swiss Army bagi kita sekarang," jelas Kolobova, dikutip dari Siberian Times.
"Ujungnya tumpul jadi mudah digenggam," lanjutnya.
Menurut para ilmuwan, pisau dari batu itu masih bisa digunakan setelah 60.000 tahun.
"Anda bisa memotong selama satu jam dengan alat ini, sebagaimana pengalaman kami, sampai alat ini tumpul. Lalu bisa diasah lagi, begitu seterusnya," jelasnya.
"Ini adalah alat serbaguna yang bisa memotong apa pun yang Anda mau, seperti memenggal dan menguliti atau untuk membuat alat lain. Ini adalah pisau lipat Palaeolitikum."
Hasil analisis alat-alat batu dari Gua Chagryskaya di Pegunungan Altai ini menunjukkan ada kesamaan dengan apa yang ditemukan di Sesselfelsgrotte, Jerman, sekitar 5.000 kilometer jauhnya.
"Jika kita bandingkan dengan alat-alat batu dari Eropa, kita tidak melihat perbedaannya, kecuali bahan mentahnya," kata Kolobova.
"Alat batu Eropa terbuat dari batu api, di Siberia terbuat dari batu kalsedon dan batu jasper."
Neanderthal menaklukkan SIberia dengan membunuh dan memakan bison untuk bertahan hidup, kata arkeolog.
"Temuan yang terkait dengan manusia purba ini menunjukkan kemampuan kognitif Neanderthal ternyata lebih luas dari dugaan sebelumnya," kata Kolobova.