Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengapa Hujan Turun dalam Bentuk Tetesan Bukan seperti Air Terjun?

Mengapa Hujan Turun dalam Bentuk Tetesan Bukan seperti Air Terjun?<br>

Mengapa Hujan Turun dalam Bentuk Tetesan Bukan seperti Air Terjun?

Ada penjelasan lengkap mengapa hujan turun berbentuk tetesan, bukan sekaligus air besar turun dari langit.

Saat hujan turun, ada pertanyaan yang menarik bagi sebagian orang. 

Pertanyaan itu adalah mengapa hujan turun dalam bentuk tetesan-tetesan kecil? Kenapa tidak seperti air terjun, misalnya. 

Mengapa Hujan Turun dalam Bentuk Tetesan Bukan seperti Air Terjun?

Mengutip ScienceABC, Sabtu (3/2), air dalam berbagai wujudnya, bergerak terus menerus di bumi dan di atmosfer. Pergerakan air ini bersifat siklik dan berulang. Oleh karena itu disebut siklus air.

Proses penguapan atau konversi dari wujud cair menjadi gas mengubah air di danau, lautan, dan samudera menjadi uap air.

Uap air ini mengembun atau berubah dari wujud gas menjadi cair di lapisan atas atmosfer yang kemudian membentuk awan.

Air dari awan turun kembali ke bumi sebagai hujan, salju, atau hujan es.

Lalu, bagaimana terjadinya dalam bentuk tetesan air hujan?<br>

Lalu, bagaimana terjadinya dalam bentuk tetesan air hujan?

Ketika udara yang sudah hangat dan lembab naik menjauh dari permukaan bumi, ia mendingin, lalu uap air yang ada di udara mengembun membentuk awan. Tergantung pada ketinggian dan suhu udara di sekitarnya. Awan mungkin terdiri dari kristal es kecil atau tetesan air.

Komposisi ini bervariasi dari satu awan ke awan lainnya, sehingga menghasilkan berbagai jenis awan yang dilihat. Sebagian besar curah hujan berasal dari awan nimbus atau kumulonimbus yang sangat tinggi.

Mengapa Hujan Turun dalam Bentuk Tetesan Bukan seperti Air Terjun?

Ketika tetesan awan mencapai ukuran dan berat yang mampu menahan gaya termal yang menariknya ke atas, mereka mulai berjatuhan.

Meskipun semua awan mengandung sejumlah uap air, hujan hanya turun dari sebagian saja, sedangkan sisanya menguap begitu saja ke langit.
 
Setiap tetesan yang membentuk awan memiliki diameter kurang dari 20 mikrometer. Awan mengandung sejumlah besar partikel higroskopis (yang mudah menyerap kelembapan), dan tetesan presipitasi sering kali terbentuk akibat partikel-partikel ini menyerap air.

Tetesan air yang turun dari awan itulah yang kita sebut dengan hujan. Mereka biasanya memiliki diameter minimal 0,5 milimeter pada sebagian besar waktu. <br>

Tetesan air yang turun dari awan itulah yang kita sebut dengan hujan. Mereka biasanya memiliki diameter minimal 0,5 milimeter pada sebagian besar waktu. 

Jumlah air yang terkandung dalam tetesan awan kira-kira satu juta kali lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah air hujan yang cukup besar untuk jatuh ke bumi tanpa segera menguap (diameter rata-rata adalah ~0,012 mm).

Tidak peduli seberapa derasnya hujan; ukuran rata-rata satu tetes hanya berdiameter sekitar 5 milimeter.

Nah itulah kenapa air hujan turun dalam bentuk tetesan. 

25 Pantun Hujan Lucu, Menghibur dan Penuh Makna
25 Pantun Hujan Lucu, Menghibur dan Penuh Makna

Pantun hujan lucu memiliki kepentingan dalam memberikan hiburan dan keceriaan di tengah-tengah cuaca yang sering kali membuat suasana menjadi teduh.

Baca Selengkapnya
Cuaca Hujan adalah Turunnya Air dari Awan, Ini Penjelasannya
Cuaca Hujan adalah Turunnya Air dari Awan, Ini Penjelasannya

Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi.

Baca Selengkapnya
Keputihan Encer Seperti Air Apakah Tanda Hamil? Simak Penjelasannya
Keputihan Encer Seperti Air Apakah Tanda Hamil? Simak Penjelasannya

Keputihan adalah hal yang normal dialami para wanita, baik yang hamil maupun tidak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hujan Deras Disertai Angin Kencang Guyur Jakarta, Enam Pohon Tumbang
Hujan Deras Disertai Angin Kencang Guyur Jakarta, Enam Pohon Tumbang

Ada enam pohon tumbang imbas hujan disertai angin kencang mengguyur wilayah Jakarta

Baca Selengkapnya
Bak Serpihan Surga, Curug Uci di Garut Suguhkan Pemandangan Air Terjun Bertingkat yang Eksotis
Bak Serpihan Surga, Curug Uci di Garut Suguhkan Pemandangan Air Terjun Bertingkat yang Eksotis

Curug Uci bisa dibilang serpihan surga di bumi Garut, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Uniknya Curug Bibijilan di Sukabumi, Air Terjun yang Bisa Dipanjat
Uniknya Curug Bibijilan di Sukabumi, Air Terjun yang Bisa Dipanjat

Curug Bibijilan memang berbeda karena air terjunnya bisa dipanjat.

Baca Selengkapnya
Menjelajahi Zaman Es di Dataran Tinggi Magetan, Bermain Hujan Salju hingga Kenalan dengan Hewan Purba
Menjelajahi Zaman Es di Dataran Tinggi Magetan, Bermain Hujan Salju hingga Kenalan dengan Hewan Purba

Pada momen libur Natal dan Tahun Baru, setiap hari sekitar 3.000 pengunjung asyik bermain hujan salju.

Baca Selengkapnya
Banjir Usai Hujan Deras, Aksi Wanita Tahan Air agar Tak Masuk Rumah Ini Curi Perhatian
Banjir Usai Hujan Deras, Aksi Wanita Tahan Air agar Tak Masuk Rumah Ini Curi Perhatian

Aksi wanita menahan air agar tak masuk ke dalam rumah ini cukup efektif.

Baca Selengkapnya
Bukan Pakai Air, Prajurit TNI Bersenjata Lengkap Dimandikan Pelatih Pakai Lumpur
Bukan Pakai Air, Prajurit TNI Bersenjata Lengkap Dimandikan Pelatih Pakai Lumpur

Istilah momen ini cukup unik dan menyita perhatian. Tak ayal jika beberapa yang belum mengetahuinya akan merasa heran dengan momen mandi lumpur tersebut.

Baca Selengkapnya