Mengapa Hujan Turun dalam Bentuk Tetesan Bukan seperti Air Terjun?
Ada penjelasan lengkap mengapa hujan turun berbentuk tetesan, bukan sekaligus air besar turun dari langit.
Ada penjelasan lengkap mengapa hujan turun berbentuk tetesan, bukan sekaligus air besar turun dari langit.
Mengapa Hujan Turun dalam Bentuk Tetesan Bukan seperti Air Terjun?
Saat hujan turun, ada pertanyaan yang menarik bagi sebagian orang.
Pertanyaan itu adalah mengapa hujan turun dalam bentuk tetesan-tetesan kecil? Kenapa tidak seperti air terjun, misalnya.
-
Bagaimana hujan terjadi? Proses hujan melibatkan siklus air, di mana air menguap dari permukaan bumi, kemudian terkondensasi menjadi awan, dan akhirnya jatuh kembali ke bumi dalam bentuk tetesan air.
-
Apa itu Cuaca Hujan? Cuaca hujan adalah kondisi cuaca di mana atmosfer memproduksi air dalam bentuk cair dan jatuh ke permukaan bumi.
-
Apa itu hujan? Hujan adalah fenomena alam yang sangat penting bagi kehidupan di bumi.
-
Mengapa hujan terjadi? Hujan biasanya terbentuk ketika uap air naik ke atmosfer, mendingin, dan kemudian berkondensasi menjadi tetes air. Tetes-tetes air ini kemudian bergabung membentuk awan, dan akhirnya jatuh ke bumi sebagai hujan.
-
Kenapa hujan terjadi? Ilmuwan kini meyakini meningkatnya kelembapan di Bumi dipicu oleh sebuah letusan gunung api besar dan setelah itu hujan pun turun selama jutaan tahun.
-
Kapan tetesan hujan berubah bentuk? Gesekan yang dialami tetes hujan saat mendekati tanah kemudian mengubah bentuknya menjadi setengah bola pipih.
Mengutip ScienceABC, Sabtu (3/2), air dalam berbagai wujudnya, bergerak terus menerus di bumi dan di atmosfer. Pergerakan air ini bersifat siklik dan berulang. Oleh karena itu disebut siklus air.
Proses penguapan atau konversi dari wujud cair menjadi gas mengubah air di danau, lautan, dan samudera menjadi uap air.
Uap air ini mengembun atau berubah dari wujud gas menjadi cair di lapisan atas atmosfer yang kemudian membentuk awan.
Air dari awan turun kembali ke bumi sebagai hujan, salju, atau hujan es.
Lalu, bagaimana terjadinya dalam bentuk tetesan air hujan?
Ketika udara yang sudah hangat dan lembab naik menjauh dari permukaan bumi, ia mendingin, lalu uap air yang ada di udara mengembun membentuk awan. Tergantung pada ketinggian dan suhu udara di sekitarnya. Awan mungkin terdiri dari kristal es kecil atau tetesan air.
Komposisi ini bervariasi dari satu awan ke awan lainnya, sehingga menghasilkan berbagai jenis awan yang dilihat. Sebagian besar curah hujan berasal dari awan nimbus atau kumulonimbus yang sangat tinggi.
Meskipun semua awan mengandung sejumlah uap air, hujan hanya turun dari sebagian saja, sedangkan sisanya menguap begitu saja ke langit.
Setiap tetesan yang membentuk awan memiliki diameter kurang dari 20 mikrometer. Awan mengandung sejumlah besar partikel higroskopis (yang mudah menyerap kelembapan), dan tetesan presipitasi sering kali terbentuk akibat partikel-partikel ini menyerap air.
Tetesan air yang turun dari awan itulah yang kita sebut dengan hujan. Mereka biasanya memiliki diameter minimal 0,5 milimeter pada sebagian besar waktu.
Jumlah air yang terkandung dalam tetesan awan kira-kira satu juta kali lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah air hujan yang cukup besar untuk jatuh ke bumi tanpa segera menguap (diameter rata-rata adalah ~0,012 mm).
Tidak peduli seberapa derasnya hujan; ukuran rata-rata satu tetes hanya berdiameter sekitar 5 milimeter.
Nah itulah kenapa air hujan turun dalam bentuk tetesan.