Harta Karun dari Zaman Pra-Islam Ditemukan di UEA, Beratnya 9 Kilogram dan Tersimpan Dalam Wadah Tembikar
Otoritas Arkeologi Sharjah di Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan penemuan penting ini.
Harta Karun dari Zaman Pra-Islam Ditemukan di UEA, Beratnya 9 Kilogram dan Tersimpan Dalam Wadah Tembikar
Harta Karun dari Zaman Pra-Islam Ditemukan di UEA, Beratnya 9 Kilogram dan Tersimpan Dalam Wadah Tembikar
Penemuan arkeologis yang menarik terjadi di Mleiha, Sharjah, Uni Emirat Arab (UEA). Otoritas Arkeologi Sharjah mengumumkan penemuan 409 koin perak kuno yang berasal dari abad ke 3 SM.
Harta karun zaman kuno ini ditemukan di Mleiha, yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO dengan sejumlah monumen bersejarah, termasuk makam-makam Era Perunggu dan benteng-benteng pra-Islam.
Sumber dan Foto: Arkeonews
-
Apa itu harta karun Zaman Perunggu? Seorang pendeteksi logam di Cornwall, Inggris, berhasil menemukan harta karun berupa pita emas Zaman Perunggu yang diperkirakan berasal dari milenium ketiga atau kedua SM.
-
Dimana harta karun Zaman Perunggu ditemukan? Harta karun itu ditemukan 60 tahun lalu di Spanyol.
-
Dimana artefak kuno ini ditemukan? Artefak kuno ini ditemukan di selatan Aswan, terletak di daerah yang dilanda banjir karena pembangunan Bendungan Tinggi Aswan antara tahun 1960 dan 1970.
-
Di mana harta karun Zaman Perunggu ditemukan? Ahli detektor logam dari Asosiasi Drossen Lubuskie menemukan artefak dari Zaman Perunggu di sekitar kota Slubice, Polandia.
-
Dimana artefak kuno itu ditemukan? Para arkeolog maritim dari Universitas Bournemouth Inggris menemukan dua lempengan berukir salib dari abad pertengahan di dasar Teluk Studland, telah ada disana selama hampir 800 tahun.
-
Di mana artefak tersebut ditemukan? Pada Selasa (7/9), Tim eskavasi Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan sebuah artefak fragmen gerabah di Situs Keputren, Kawasan Cagar Budaya (KCB) Kerto-Pleret, Bantul.
Koin-koin ini memiliki sejarah yang menarik, terinspirasi oleh koin-koin Alexander yang Agung dan dinasti Seleukia. Dinasti Seleukia adalah negara Helenistik di Asia Barat yang ada dari tahun 312 hingga 63 SM.
Foto: Arkeonews
Otoritas Arkeologi Sharjah menjelaskan, koin pertama yang dicetak menggambarkan ikon-ikon dari masa itu, seperti kepala Hercules yang melambangkan Alexander yang Agung, Zeus yang merupakan dewa Yunani yang duduk di singgasananya, dan kata ‘Alexander’ yang diukir dalam aksara Yunani. Namun, seiring berjalannya waktu tulisan ini digantikan dengan kata ‘Abel’ yang ditulis dalam aksara Aram.
Sumber: Arkeonews
Koin-koin ini memiliki berat yang beragam, berkisar antara 16 hingga 17 gram, dan terbuat dari perak. Ada 387 koin dengan cetakan satu sisi dan 22 koin dengan cetakan dua sisi. Koin tersebut tersimpan dalam tembikar kuno yang ketika ditemukan beratnya mencapai 9 kg.
Foto: Arkeonews
Dr. Sabah Aboud Jasim, Direktur Jenderal Otoritas Arkeologi Sharjah, mengungkapkan kegembiraannya atas penemuan ini. Ketika tembikar kuno ini pertama kali ditemukan, banyak yang menduga bahwa akan berisi artefak langka, dan dugaan tersebut ternyata benar. Penemuan ini menjadi salah satu koleksi terluas di wilayah tersebut, dengan beberapa desain koin yang unik dan sejumlah desain yang sebelumnya telah ditemukan di seluruh wilayah Teluk Arab.
Mleiha sendiri memiliki sejarah yang sangat kaya. Selama periode pra-Islam, Mleiha dianggap sebagai salah satu lokasi paling signifikan di Semenanjung Arab. Ini menjadi pusat perdagangan penting untuk konvoi yang bepergian antara utara dan selatan Semenanjung Arab pada awal abad ke-3 SM. Penemuan batu nisan pada akhir abad ke-3 SM juga mengungkapkan keberadaan Kerajaan Oman, dengan Mleiha kemungkinan besar sebagai ibukota kerajaan tersebut pada masa itu.
Penemuan ini adalah bukti konkret dari kekayaan sejarah dan warisan kuno yang ada di wilayah Mleiha, dan menunjukkan betapa pentingnya pelestarian situs-situs bersejarah seperti ini untuk memahami sejarah dan perkembangan peradaban di Timur Tengah.
Sumber: Arkeonews