Peneliti Temukan Jejak Dinosaurus yang Sama di Dua Benua Berbeda, Terpisah Lautan Sejauh 6.000 Kilometer
Paleontolog menemukan jejak kaki dinosaurus itu di benua Amerika Selatan dan Afrika yang ratusan juta tahun lalu adalah satu benua besar.
Tim paleontolog menemukan jejak kaki dinosaurus yang sama di dua benua yang berbeda, terpisah lautan berjarak 6.000 kilometer.
Jejak dinosaurus yang berasal dari periode Cretaceous Awal itu ditemukan di Brasil dan Kamerun, kata para peneliti dalam sebuah studi yang diterbitkan oleh Museum Sejarah Alam & Sains New Mexico.
-
Dimana jejak dinosaurus itu ditemukan? The Coliseum terletak di Taman Nasional dan Cagar Alam Denali.
-
Di mana jejak dinosaurus ditemukan? Dinosaur Valley State Park, yang terletak sekitar satu setengah jam perjalanan ke selatan dari Dallas, dikenal sebagai rumah bagi jejak dinosaurus sauropoda dan teropoda yang hidup di daerah tersebut sekitar 113 juta tahun yang lalu.
-
Dimana jejak dinosaurus ditemukan? Jejak-jejak tersebut ditemukan di Cekungan Coke di Formasi Nanushuk.
-
Di mana jejak kaki dinosaurus ditemukan? Jejak dinosaurus yang memiliki dua jari dengan panjang sekitar 36 cm ditemukan pada sebuah situs di Provinsi Fujian, China tenggara.
-
Dimana jejak kaki dinosaurus ditemukan? Ilmuwan menemukan jejak kaki dinosaurus theropoda besar di pantai selatan Australia.
Penemuan tersebut menunjukkan tempat-tempat di mana dinosaurus darat dapat menyeberang dengan bebas antara Amerika Selatan dan Afrika sebelum kedua benua itu terpisah jutaan tahun lalu.
Bergesernya daratan
Lebih dari 260 jejak kaki dinosaurus yang diteliti ditemukan terpendam dalam lumpur dan endapan lumpur di sepanjang sungai dan danau purba, dengan jarak lebih dari 6.000 kilometer yang memisahkan Benua Amerika Selatan dan Afrika, kata penelitian tersebut.
Gondwana
Ahli paleontologi menentukan jejak-jejak tersebut serupa dalam hal usia, bentuk, dan konteks geologi dan tektonik lempeng.
Dinosaurus membuat jejak itu 120 juta tahun lalu di satu benua super yang dikenal sebagai Gondwana, yang telah terpisah dari daratan Pangea yang lebih besar — yang dulunya merupakan satu-satunya benua di dunia, kata ahli paleontologi Universitas Southern Methodist Louis Jacobs.
"Salah satu hubungan geologi termuda dan terdekat antara Afrika dan Amerika Selatan adalah siku Brasil timur laut yang terletak di dekat apa yang sekarang menjadi pantai Kamerun di sepanjang Teluk Guinea," kata Jacobs, penulis utama penelitian itu, seperti dilansir CBS News.
"Kedua benua itu berkesinambungan di sepanjang bentangan sempit itu, sehingga hewan di kedua sisi hubungan itu berpotensi dapat bergerak melintasinya."
140 Juta tahun lalu
Benua yang sekarang dikenal sebagai Afrika dan Amerika Selatan mulai terbelah sekitar 140 juta tahun lalu, kata para peneliti. Samudera Atlantik Selatan akhirnya mengisi kekosongan antarbenua itu.
Cekungan terbentuk saat benua-benua terpisah; sungai mengalir dan danau terbentuk di cekungan tersebut, kata Jacobs. Cekungan tempat jejak kaki ditemukan dapat ditemukan di kedua sisi retakan.
Sebagian besar jejak kaki itu dibuat oleh theropoda berjari tiga, sekelompok dinosaurus karnivora, kata para peneliti. Ada juga jejak yang ditinggalkan oleh sauropoda atau ornithischia.
"Tumbuhan memberi makan herbivora dan mendukung rantai makanan," kata Jacobs. "Sedimen berlumpur yang ditinggalkan oleh sungai dan danau mengandung jejak kaki dinosaurus, termasuk jejak kaki pemakan daging, yang mendokumentasikan lembah sungai ini dapat menyediakan jalur khusus bagi kehidupan untuk melakukan perjalanan melintasi benua 120 juta tahun lalu."