Tim ilmuwan Brasil baru-baru ini menemukan kerangka fosil yang diyakini sebagai salah satu dinosaurus tertua di dunia.
FOTO: Berusia 233 Juta Tahun, Ini Penampakan Tulang Belulang Dinosaurus Tertua di Dunia
Tim ilmuwan Brasil baru-baru ini menemukan kerangka fosil yang diyakini sebagai salah satu dinosaurus tertua di dunia.
Menariknya, fosil dinosaurus itu muncul setelah hujan deras mengguyur negara bagian selatan Rio Grande do Sul. Foto: HANDOUT / FEDERAL UNIVERSITY OF SANTA MARIA / AFP
Hingga proses erosi alami pun terjadi dengan cepat.
Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang kehidupan di Bumi pada masa yang sangat awal. Foto: HANDOUT / FEDERAL UNIVERSITY OF SANTA MARIA / AFP
Fosil tersebut ditemukan pada Mei lalu di dekat sebuah waduk di kotamadya Sao Joao do Polesine. Foto: HANDOUT / FEDERAL UNIVERSITY OF SANTA MARIA / AFP
Menurut paleontolog Rodrigo Temp Müller, fosil ini diperkirakan berusia sekitar 233 juta tahun. Foto: HANDOUT / FEDERAL UNIVERSITY OF SANTA MARIA / AFP
Penemuan ini menjadi sorotan karena usia fosil yang sangat tua. Foto: HANDOUT / FEDERAL UNIVERSITY OF SANTA MARIA / AFP
Di tempat inilah fosil dinosaurus yang ditemukan itu termasuk dalam kelompok yang dikenal sebagai Herrerasauridae. Foto: HANDOUT / FEDERAL UNIVERSITY OF SANTA MARIA / AFP
Dilansir dari Phys.org, para peneliti meyakini bahwa dinosaurus ini hidup selama periode Trias, ketika semua benua adalah bagian dari satu daratan yang disebut Pangaea. Foto: HANDOUT / FEDERAL UNIVERSITY OF SANTA MARIA / AFP
Diyakini, dinosaurus pertama kali berevolusi pada masa itu. Foto: HANDOUT / FEDERAL UNIVERSITY OF SANTA MARIA / AFP
Fosil dinosaurus yang ditemukan di Rio Grande do Sul termasuk dalam kelompok yang dikenal sebagai Herrerasauridae, keluarga dinosaurus yang dulunya berkeliaran di daratan yang sekarang menjadi wilayah Brasil dan Argentina. Foto: HANDOUT / FEDERAL UNIVERSITY OF SANTA MARIA / AFP
Para ilmuwan menjelaskan bahwa reptil ini kemungkinan besar menjelajahi wilayah yang kini menjadi Brazil bagian selatan, saat suhu dunia jauh lebih panas.
Penemuan ini dilakukan oleh ahli geologi Elizabeth Turner di daerah terpencil di Northwest Territories, Kanada, yang hanya dapat diakses melalui helikopter.