Fosil Dinosaurus Berusia 233 Juta Tahun Ditemukan Akibat Hujan Deras di Brazil
Fosil Dinosaurus ditemukan usai banjir besar di Brazil. Peneliti menduga dinosaurus itu hidup 233 juta tahun yang lalu.
Fosil Dinosaurus Berusia 233 Juta Tahun Ditemukan Akibat Hujan Deras di Brazil
Hujan deras turun di kawasan Rio Grande do Sul pada awal Mei dan menyebabkan banjir besar dalam sejarah.
Akibatnya lebih dari 500.000 orang mengungsi dan lebih dari 100 orang tewas karena bencana tersebut.
Selain bencana yang terjadi akibat hujan deras, ternyata ada satu fenomena langka yang justru mengungkap kehidupan makhluk purbakala di daerah tersebut.
Melansir dari Fox Weather, Jumat (26/7) hujan deras itu mengakibatkan erosi dan mengungkap kerangka dinosaurus yang "hampir lengkap" di bawah tanah.
Universidade Federal de Santa Maria (UFSM) Brazil yang meneliti mengatakan, reptil purba itu diperkirakan hidup sekitar 233 juta tahun lalu selama Periode Trias.
Kemungkinan besar morfologi hewan ini sama seperti Allosaurus namun lebih kecil dengan dua kaki dan memiliki tangan yang bebas.
Müller menambahkan, dinosaurus tersebut termasuk dalam kelompok yang disebut Herrerasauridae, yang termasuk dinosaurus karnivora pertama.
Menurut tim peneliti UFSM, fosil tersebut merupakan spesimen Herrerasauridae terlengkap kedua yang pernah ditemukan.
Dinosaurus yang ditemukan Müller dan timnya ini kemungkinan jauh lebih tua dari dinosaurus karnivora paling terkenal, Tyrannosaurus Rex (T-Rex) yang hidup setidaknya 150 juta tahun yang lalu.
Lokasi temuan ini berada di São João do Polêsine, yang terletak di negara bagian Rio Grande do Sul di ujung selatan Brasil.
Lebih lanjut, situs tersebut telah digali oleh ahli paleontologi selama sekitar 20 tahun dan sebagian besar faktor cuaca berkontribusi terhadap penemuan fosil.
“Hujan secara teratur mengekspos fosil di wilayah ini,” ucapnya kepada FOX Weather.
Namun demikian, hujan deras yang terjadi beberapa bulan lalu justru mempercepat proses erosi, tambahnya.
UFSM mencatat bahwa meskipun curah hujan berlebih dapat mempercepat erosi yang terjadi di lokasi fosil, hal ini juga dapat menghancurkan fosil jika tidak diselamatkan tepat waktu.
Fraktur fosil yang ditemukan lebih rentan terhadap unsur-unsur tersebut dan bahkan dapat hancur dalam satu kali hujan.
Tim peneliti saat ini akan menyelesaikan riset terhadap fosil yang baru terungkap akibat hujan tersebut.
Persiapan ini termasuk mengeluarkan tulang dari batu untuk memeriksa detail anatomi spesimen, yang akan membantu menentukan apakah itu spesies dinosaurus baru.