Kekeringan Munculkan Jejak Kaki Dinosaurus Berusia 110 Juta Tahun, Ini Lokasinya
Kekeringan tengah melanda sejumlah wilayah di muka Bumi, terutama dipicu fenomena El Nino dan perubahan iklim.
Kekeringan tengah melanda sejumlah wilayah di muka Bumi, terutama dipicu fenomena El Nino dan perubahan iklim.
Kekeringan Munculkan Jejak Kaki Dinosaurus Berusia 110 Juta Tahun, Ini Lokasinya
Negara Bagian Texas, Amerika Serikat kini dilanda panas yang memecahkan rekor pada musim panas ini dan kekeringan ekstrim.
Akibatnya, muka air di sekitar Dinosaur Valley State Park turun drastis, mengungkap sesuatu yang luar biasa: jejak dinosaurus raksasa yang diyakini berasal dari sekitar 110 juta tahun lalu.
-
Dinosaurus apa ditemukan di Texas? Sebuah penemuan menarik di dunia paleontologi telah terjadi di Texas, Amerika Serikat, dengan deskripsi baru tentang genus dan spesies dinosaurus ornithopoda berukuran kecil.
-
Di mana jejak kaki dinosaurus ditemukan? Jejak dinosaurus yang memiliki dua jari dengan panjang sekitar 36 cm ditemukan pada sebuah situs di Provinsi Fujian, China tenggara.
-
Dimana jejak dinosaurus itu ditemukan? The Coliseum terletak di Taman Nasional dan Cagar Alam Denali.
-
Dimana jejak kaki dinosaurus ditemukan? Ilmuwan menemukan jejak kaki dinosaurus theropoda besar di pantai selatan Australia.
-
Dimana jejak dinosaurus ditemukan? Jejak-jejak tersebut ditemukan di Cekungan Coke di Formasi Nanushuk.
Dilansir dari CNN, Paul Baker manajer ritel di Dinosaur Valley State Park mengatakan, ini adalah pengalaman yang belum pernah dialami sebelumnya. Dia menyebutnya sebagai perburuan harta karun yang mendebarkan dan menggembirakan.
Dinosaur Valley State Park, yang terletak sekitar satu setengah jam perjalanan ke selatan dari Dallas, dikenal sebagai rumah bagi jejak dinosaurus sauropoda dan teropoda yang hidup di daerah tersebut sekitar 113 juta tahun yang lalu. Tempat ini telah menjadi destinasi populer bagi para penggemar dinosaurus dan wisatawan.
Namun, dengan kekeringan yang melanda Texas sejak Juni, sebagian besar negara bagian ini diliputi kekeringan ekstrem, menyebabkan sungai Paluxy yang mengalir melalui taman ini kering.
Baker menyatakan musim panas ini adalah yang paling panas yang pernah dialami, dan dia bahkan tidak bisa mengingat sungai Paluxy yang biasanya indah sekarang telah menjadi kering kerontang.
Di area di mana banyak jejak dinosaurus baru ditemukan, suhu batu kapur di dasar sungai mencapai 53 derajat Celcius pada beberapa saat hingga membuat tanah mengering.
Glen Kuban, seorang peneliti paleontologi yang berpengalaman, telah mempelajari jejak dinosaurus di sekitar taman ini selama lebih dari 40 tahun. Dia menjadi salah satu faktor kunci dalam mengungkapkan temuan ini.Kuban fokus pada membersihkan dan memetakan dua situs besar di taman ini, yang dikenal sebagai situs Ballroom dan Denio. Ia berencana memperluas pemetaan jejak di taman ini untuk mencakup yang sebelumnya terkubur di bawah lumpur dan air.
Penelitian mereka mengungkapkan jejak-jejak yang baru ditemukan kemungkinan besar berasal dari dua spesies teropoda yaitu Acrocanthosaurus, yang beratnya mencapai 7 ton, dan Sauropodseiden, yang juga dikenal sebagai Paluxysaurus, dengan berat sekitar 44 ton.
Glen Kuban mengatakan kekeringan bukanlah penyebab langsung dari munculnya jejak-jejak ini dalam kondisi baik. Bahkan ketika sungai kering, jejak dinosaurus biasanya tertutup oleh lapisan tebal kerikil, pasir, dan lumpur kering. Menghilangkan sedimen yang menutupi jejak tersebut memerlukan banyak sukarelawan selama berhari-hari, bahkan berminggu-minggu.
Sumber: CNN