Hujan Deras Sebabkan Fosil Dinosaurus Tertua di Dunia Muncul dari Tanah, Usianya 233 Juta Tahun
Hujan Deras Sebabkan Fosil Dinosaurus Tertua di Dunia Muncul dari Tanah, Usianya 233 Juta Tahun
-
Bagaimana dinosaurus terdampak hujan? 'Setelah punahnya tanaman dan sejumlah herbivora utama di darat, dinosaurus tampaknya yang paling meraup keuntungan dari dalam masa pemulihan ini,' tulis peneliti dalam laporannya.
-
Fosil dinosaurus apa yang ditemukan? Para peneliti di Hong Kong baru saja mengumumkan penemuan fosil dinosaurus yang merupakan yang pertama kalinya di daerah tersebut.
-
Berapa usia fosil dinosaurus tersebut? Saat sedang jalan-jalan dengan anjingnya, seorang pria asal Prancis menemukan fosil dinosaurus berusia 70 juta tahun.
-
Dimana fosil dinosaurus ini ditemukan? Spesies aneh ini dijelaskan setelah penemuan fosil yang diambil dari Kabupaten Zhenghe, Provinsi Fujian, China.
-
Dimana dinosaurus ini ditemukan? Fosil spesies dinosaurus baru, Musankwa Sanyatiensis dari periode Trias Akhir ditemukan di Cekungan Mid-Zambezi, Zimbabwe.
Hujan Deras Sebabkan Fosil Dinosaurus Tertua di Dunia Muncul dari Tanah, Usianya 233 Juta Tahun
Tim ilmuwan Brasil menemukan kerangka fosil yang diyakini sebagai salah satu dinosaurus tertua di dunia setelah hujan deras di negara bagian selatan Rio Grande do Sul mempercepat proses erosi alami.
Fosil yang ditemukan pada Mei lalu di dekat sebuah waduk di kotamadya Sao Joao do Polesine itu diperkirakan berusia sekitar 233 juta tahun. Demikian menurut paleontolog Rodrigo Temp Müller, yang memimpin tim dari Universitas Federal Santa Maria yang menemukan tulang-tulang itu.
Klaim ini belum diverifikasi oleh ilmuwan lain atau diterbitkan dalam jurnal ilmiah.
Dilansir Phys.org, peneliti meyakini dinosaurus itu hidup selama periode Trias, ketika semua benua adalah bagian dari satu daratan yang disebut Pangaea. Dinosaurus diyakini pertama kali berevolusi pada masa itu.
Fosil dinosaurus yang ditemukan di Rio Grande do Sul termasuk dalam kelompok yang dikenal sebagai Herrerasauridae—keluarga dinosaurus yang dulunya berkeliaran di daratan yang sekarang menjadi wilayah Brasil dan Argentina, menurut lembar fakta tentang penemuan tersebut yang dibagikan kepada The Associated Press.
Ukuran tulang mengungkap dinosaurus itu berukuran panjang sekitar 2,5 meter.
Rodrigo Temp Müller mengatakan dia dan timnya "sangat bersemangat dan terkejut" dengan temuan mereka.
Setelah sekitar empat hari penggalian, kelompok peneliti mengangkut blok batu yang berisi spesimen tersebut kembali ke laboratorium, di mana mereka melakukan tes.
"Awalnya tampak seperti hanya beberapa tulang yang tercerai-berai, tetapi saat kami membuka materialnya, kami bisa melihat bahwa kami memiliki kerangka yang hampir utuh," kata Müller.
Dia memperkirakan penemuan mereka adalah kerangka paling lengkap kedua untuk jenis dinosaurus ini.
Para peneliti sekarang akan mencoba menentukan apakah fosil tersebut milik spesies yang sudah dikenal atau jenis baru.
Pekerjaan ini diperkirakan memakan waktu beberapa bulan, karena prosesnya harus teliti untuk memastikan tidak ada kerusakan yang terjadi.
Fosil lebih mungkin muncul setelah hujan, karena air mengungkap material dengan menghilangkan sedimen yang menutupinya, dalam fenomena yang dikenal sebagai pelapukan.
Rio Grande do Sul mengalami curah hujan yang sangat tinggi awal tahun ini. Hujan itu menyebabkan banjir pada Mei yang menewaskan sedikitnya 182 orang.
Peristiwa cuaca ekstrem lebih mungkin terjadi karena perubahan iklim, yang terutama disebabkan oleh pembakaran minyak, gas, dan batu bara.
Müller mengatakan lebih banyak fosil muncul karena hujan deras, dan itu membuat timnya berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan material sebelum rusak.
Müller berharap penemuan ini akan berkontribusi untuk menjelaskan asal-usul dinosaurus.
"Memiliki fosil baru yang sangat terawat dengan baik tentu membantu kita memahami topik ini dengan lebih baik, yang masih banyak diperdebatkan," katanya.