Spesies Dinosaurus Langka Berusia 150 Juta Tahun Ditemukan, Punya Kaki Dua Kali Lebih Panjang dari Paha
Hewan purba ini mempunyai ciri yang belum pernah ditemukan pada jenis dinosaurus sebelumnya, dengan kaki yang sangat panjang.
Spesies Dinosaurus Langka Berusia 150 Juta Tahun Ditemukan, Punya Kaki Dua Kali Lebih Panjang dari Paha
Spesies langka dinosaurus berusia 150 juta tahun ditemukan. Hewan purba ini mempunyai ciri yang belum pernah ditemukan pada jenis dinosaurus sebelumnya, dengan kaki yang sangat panjang.
Diperkirakan dinosaurus ini telah beradaptasi dengan kehidupan rawa-rawa, di mana kaki bagian bawahnya mengalami evolusi, menjadi dua kali lebih panjang dari pahanya. Spesies yang baru ditemukan ini mungkin merupakan pelari yang sangat cepat atau telah menjelajahi rawa–rawa untuk berburu kura-kura dan ikan dengan kaki panjangnya.
Sumber: IFL Science
Spesies aneh ini dijelaskan setelah penemuan fosil yang diambil dari Kabupaten Zhenghe, Provinsi Fujian, China. Spesies ini diberi nama Fujianvenator prodigiosus. “Fujian” berasal dari bahasa Mandarin untuk tempat ditemukannya holotipe, “venator” berasal dari bahasa Latin yang berarti pemburu, serta “prodigiosus” berasal dari bahasa Latin yang berarti aneh, sebagai penghormatan untuk kakinya yang unik dan aneh.
-
Fosil dinosaurus apa yang ditemukan di China? Salah satu spesimen dalam fosil Yixian ini adalah temuan dinosaurus non unggas berbulu pertama.
-
Apa nama spesies dinosaurus baru? Spesies baru ini dinamakan Inawentu oslatus, dari jenis titanosaurus yang merupakan kelompok sauropoda berleher panjang yang hidup masa Zaman Jurasik Akhir (163,5 sampai 145 juta tahun lalu) sampai akhir Zaman Kapur (145-66 juta tahun lalu).
-
Kapan jejak kaki dinosaurus di China ditemukan? Jejak kaki pertama kali ditemukan pada bulan November tahun lalu, ketika lebih dari 240 fosil jejak kaki dinosaurus diidentifikasi, dan pada awal April, ditemukan 364 jejak dinosaurus lainnya.
-
Apa jenis dinosaurus yang baru ditemukan? Spesies baru ini telah diidentifikasi dari fosil yang ditemukan di sepanjang tepi Danau Kariba, di Zimbabwe.
-
Dinosaurus apa yang baru ditemukan? Ilmuwan Brasil baru-baru ini mengumumkan penemuan fosil dinosaurus tertua yang berusia sekitar 237 tahun.Temuan fosil itu berasal dari spesies reptil berkaki empat berukuran sebesar anjing kecil dan memiliki ekor panjang.
Sumber: IFL Science
Dalam sebuah pernyataan, Dr. Wang Min dari Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology dari Chinese Academy of Sciences, pemimpin dan penulis utama penelitian menjelaskan, “Analisis perbandingan kami menunjukkan bahwa terjadi perubahan signifikan dalam rencana tubuh pada garis avialan awal, yang sebagian besar dipengaruhi oleh anggota tubuh depan, akhirnya menghasilkan proporsi anggota tubuh burung yang khas.”
Sumber: IFL Science
“Namun, Fujianvenator adalah spesies aneh yang menyimpang dari lintasan utama ini dan berevolusi dengan arsitektur kaki belakang yang aneh.” tambahnya.
Dr. Wang Min, pemimpin studi.
Sumber: IFL Science
Fujianvenator diabadikan dalam seni paleontologi menakjubkan, yang menggambarkan kaki yang sangat panjang dari holotipe yang aneh, dengan bulu-bulu pelangi yang ‘disasak’ ala style tahun 80-an.
Foto: Zhao Chuang
Bulu warna-warni dan berkilau juga ditemukan pada fosil avialan lainnya, yang menunjukkan variasi warna bulu yang lebih luas yang mungkin dimiliki oleh makhluk-makhluk ini.
Yang menarik, ada fosil lain yang ditemukan di area yang sama termasuk ikan bersirip dan kura-kura. Temuan ini menunjukkan bahwa Fujianvenator prodigiosus mungkin adalah raja rawa-rawa pada masanya.
Para peneliti menyebut koleksi temuan ini sebagai Fauna Zhenghe, yang terdiri dari sejumlah spesimen yang sangat beragam yang menyoroti betapa pentingnya situs ini bagi fosil dan rahasia evolusi di baliknya.
Sumber: IFL Science
"Keragaman fosil yang begitu besar, dan lingkungan purba yang khas, dikombinasikan dengan batasan usia yang tepat dari cakrawala yang mengandung fosil (148–150 juta tahun), menunjukkan potensi besar Zhenghe sebagai fauna vertebrata Jurassic yang sedang muncul yang mengisi celah waktu dan geologi kunci dalam pemahaman kita tentang ekosistem Asia timur laut pada zaman Jurassic akhir," demikian kesimpulan para penulis studi ini.
Sumber: IFL Science