Bos Nio sebut 5 dari 10 Produsen Mobil Terbesar di Dunia akan Berasal dari China
William Li, CEO Nio, memprediksi bahwa produsen mobil dari China akan menguasai 50% pasar global pada tahun 2035.
CEO Nio, William Li, memproyeksikan bahwa produsen mobil asal Tiongkok akan menguasai separuh pasar global pada tahun 2035. Ia bahkan percaya bahwa lima dari sepuluh produsen mobil terbesar di dunia akan berasal dari merek Tiongkok.
Menurut data yang dirilis oleh Forbes, saat ini sepuluh merek mobil terbesar di dunia adalah Tesla, Toyota, BYD, Porsche, Volkswagen, Stellantis, Mercedes-Benz, Ford, dan General Motors.
Dalam daftar tersebut, satu-satunya merek asal China yang terdaftar adalah Build Your Dreams (BYD). Namun, diperkirakan bahwa daftar ini akan mengalami perubahan, dan lima mobil dari Tiongkok akan berhasil masuk ke dalam sepuluh besar.
William Li menyatakan, "Lima dari 10 produsen mobil terbesar di dunia akan berasal dari China, dan merek-merek negara tersebut dapat menyumbang 40 persen dari seluruh penjualan mobil baru," seperti yang dikutip dari Carscoops.
Meskipun demikian, William tidak menyebutkan nama-nama spesifik mobil dari China yang akan masuk dalam daftar tersebut. Ia hanya berharap agar Nio tidak tertinggal dari merek-merek mobil China lainnya.
"Saya ingin kita jadi salah satu dari 10 produsen mobil terbesar di dunia pada 2035," ungkapnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, Nio perlu memastikan kesuksesan dari sub-mereknya, Onvo dan Firefly.
Nio sangat berambisi untuk mengakuisisi pabrik Audi yang terletak di Belgia. Alasan di balik langkah ini pun terungkap
Produsen mobil asal China, Nio, dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mengakuisisi pabrik Audi yang terletak di Brussels, Belgia. Mereka bahkan telah mengajukan tawaran untuk mengambil alih fasilitas tersebut. Langkah ini diambil sebagai strategi untuk menghindari pajak impor yang dikenakan pada kendaraan yang dikirim dari China ke Uni Eropa dan Inggris.
Menurut informasi yang disampaikan oleh Brussels Times pada hari Jumat (20/9/2024), para eksekutif Nio baru-baru ini melakukan kunjungan ke pabrik Audi yang memproduksi model Q8 e-tron. Mereka telah memberikan penawaran kepada pihak manajemen VW Group dengan tenggat waktu hingga 26 September 2024.
Uni Eropa telah menyelesaikan investigasi terkait subsidi yang diberikan kepada produsen mobil asal Tiongkok, yang beroperasi di Eropa. Saat ini, UE telah memberlakukan tarif pajak impor untuk menetralkan keunggulan harga mobil asal China di pasar Eropa.
Nio sendiri dikenakan tarif pajak impor sebesar 20 persen, yang lebih rendah dibandingkan dengan tarif 35 persen yang dikenakan pada SAIC. Tarif pajak yang tinggi bagi mobil China di Eropa menjadi pertimbangan penting. Oleh karena itu, langkah Nio untuk mengakuisisi pabrik Audi dianggap sebagai keputusan yang sangat strategis dan cerdas.