Kemajuan Teknologi, Dokter China di Roma Sukses Lakukan Operasi Jarak Jauh Terhadap Pasien di Beijing, Begini Caranya
Kemajuan Teknologi, Dokter China di Roma Sukses Lakukan Operasi Jarak Jauh Terhadap Pasien di Beijing, Begini Caranya
Dokter itu melakukan operasi prostat kepada pasien di Beijing, China.
Kemajuan Teknologi, Dokter China di Roma Sukses Lakukan Operasi Jarak Jauh Terhadap Pasien di Beijing, Begini Caranya
Seorang dokter bedah asal China sukses melakukan operasi jarak jauh pertama di dunia menggunakan robot. Operasi itu dilakukan di Roma, Italia terhadap pasien di Beijing, China.
-
Siapa yang melakukan operasi? PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk melalui produk unggulannya Suplemen Kesehatan Kuku Bima bekerja sama dengan Rotary Club of Semarang Bojong menyalurkan bantuan sosial operasi bibir sumbing dan langit-langit gratis untuk bayi dan anak-anak yang dilaksanakan pada 24-27 Januari 2024 di RS Katholik Marianum Halilulik, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
-
Siapa yang melakukan tindakan medis? Dewi Perssik mempercayakan Rumah Sakit Brawijaya Antasari, Jakarta Selatan, sebagai tempat penyimpanan sel telurnya.
-
Dimana operasi robot jarak jauh dilakukan? Beberapa dokter di Bumi saat ini sedang melakukan uji coba menggunakan robot yang dioperasikan dari jarak jauh untuk melakukan simulasi operasi di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
-
Apa yang dicapai oleh ilmuwan China? Dilaporkan seorang ilmuwan Cina telah berhasil menciptakan magnet resistif terkuat di dunia, yang menghasilkan medan magnet stabil sebesar 42,02 Tesla.
-
Apa yang dibuat ilmuwan China? Albert Einstein pernah berbicara tentang penggunaan mesin udara untuk menciptakan kendaraan yang lebih besar dan lebih cepat. Hal itu ternyata menjadi pemicu ilmuwan China untuk membuatnya. Namun dimodifikasi sedemikian rupa. Malah secara tidak langsung negara itu 'berani' mematahkan pendapat Einstein.
-
Bagaimana cara kerja telemedicine? Telemedicine, penggunaan kecerdasan buatan untuk diagnosis, dan perawatan kesehatan berbasis data adalah beberapa area yang sedang mengalami kemajuan pesat.
Operasi ini merupakan prosedur pengangkatan prostat robotik jarak jauh lintas benua pertama di dunia.
Operasi jarak jauh atau telesurgery menggunakan konsol bedah yang terhubung dari jarak jauh yang melintasi 8.000 km ke satu set lengan robot dengan bantuan jaringan 5G dan koneksi serat optik.
“Telesurgery adalah salah satu arah pengembangan yang paling penting pada masa depan pembedahan,” kata Zhang Xu, direktur urologi di Rumah Sakit Umum Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China, yang melakukan pembedahan, menurut laporan dari situs berita resmi PLA.
Bedah teleskopik ini dilakukan dengan bantuan robot yang dikendalikan dari jarak jauh sehingga dokter bedah dan pasien tidak perlu berada di lokasi yang sama.
Prosedur ini menggunakan konsol yang menampilkan gambar real-time dari pasien, sehingga memungkinkan dokter bedah untuk
mendeteksi gerakan dan mengarahkan lengan robot yang melakukan operasi.
Prosedur ini menggunakan konsol yang menampilkan gambar real-time dari pasien, sehingga memungkinkan dokter bedah untuk mendeteksi gerakan dan mengarahkan lengan robot yang melakukan operasi.
Sementara Zhang melakukan prostatektomi radikal dari Italia, tim medis dan ahli bedah cadangan berada bersama pasien di China di mana lengan robotik menyesuaikan setiap gerakan yang dilakukan Zhang untuk mengangkat jaringan kanker.
"Masalah terbesar dengan operasi jarak jauh adalah komunikasi, dan apakah ada penundaan. Pembedahan hari ini pada dasarnya tidak ada penundaan dan hampir sama dengan pembedahan di tempat,” kata Zhang, menurut laporan dari stasiun televisi pemerintah CCTV.
Jarak komunikasi dua arah antara Zhang dan pasiennya adalah lebih dari 20.000 km, tantangan yang cukup besar karena jarak yang lebih jauh dapat menyebabkan lebih banyak latensi, atau penundaan, antara konsol dokter bedah di satu lokasi, dan respons lengan robot di lokasi lain.
Dalam hal ini, jaringan telekomunikasi 5G China membantu menurunkan penundaan menjadi latensi 135 milidetik, lebih rendah dari latensi 200 milidetik yang diidentifikasi oleh berbagai penelitian sebagai ideal untuk bedah jarak jauh.
Sebelum bedah prostat, Zhang dan timnya telah melakukan lebih dari seratus studi eksperimental pada hewan yang melibatkan operasi jarak jauh, serta operasi eksplorasi dan uji coba sampel kecil pada pasien manusia, menurut laporan dari People's Daily.
Tim ini juga telah melakukan operasi simulasi untuk menguji penundaan antara Roma dan Beijing.
“Masa depan adalah sekarang!” tulis Michael Stifelman, kepala urologi di Hackensack University
Medical Center di Negara Bagian New Jersey, Amerika Serikat, di X. Dia mengatakan seolah-olah Zhang berada di ruangan yang sama dengan pasien.
Zhang mengatakan kepada CCTV, telesurgery dapat digunakan untuk aplikasi medis militer di masa depan, dan mereka berencana untuk memasang peralatan bedah jarak jauh untuk tim SAR internasional China.