5 Pantangan Makanan Setelah Operasi, Makanan Pedas hingga Daging Berlemak
Beberapa makanan dinilai dapat memperburuk gejala setelah operasi.
Beberapa makanan dinilai dapat memperburuk gejala setelah operasi.
5 Pantangan Makanan Setelah Operasi, Makanan Pedas hingga Daging Berlemak
Setelah mendapatkan tindakan operasi, tentu pasien yang sakit menerima beberapa pantangan makanan yang perlu dihindari. Masing-masing penyakit pun memiliki pantangan makanan yang berbeda-beda.
Namun, terdapat beberapa pantangan makanan setelah operasi yang secara umum perlu dihindari. Beberapa makanan ini dinilai dapat memperparah gejala gangguan setelah operasi. Seperti mual, muntah, hingga sembelit atau susah buang air besar.
Berikut, berbagai pantangan makanan setelah operasi dan makanan yang dianjurkan, perlu disimak.
-
Apa makanan yang harus dihindari setelah Lebaran? 'Harus sudah kita kembalikan seperti biasa, bahwa kita makan seperti biasa tidak lagi makan kue kering, kemudian makan daging sapi atau kambing ganti ke variasi ikan,' kata Yasmin dilansir dari Antara.
-
Makanan apa yang harus dihindari? Sebab, kandungan di dalam minuman bersoda dan makanan siap saji justru cenderung menghambat pertumbuhan si kecil.
-
Makanan apa yang dianjurkan? Berikut enam makanan rendah lemak dan karbohidrat, dikutip dari Very Well Fit, cek yuk! 1. Dada Ayam Tapi untuk mendapatkan kadar protein yang optimal, kamu pun juga harus mempertimbangkan cara mengolahnya yang benar. Alih-alih digoreng, coba masak dada ayam dengan cara direbus. Sebab, makanan yang digoreng sendiri dapat mengganggu aktivitas dietmu.
-
Apa pantangan utama setelah makan petai? Salah satu pantangan utama setelah makan petai adalah bau mulut yang kuat. Bau ini disebabkan oleh senyawa-senyawa belerang yang terkandung dalam petai.
-
Apa saja makanan yang harus dihindari sebelum minum obat? Dilansir dari St. Luke Health, berikut adalah deretan makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi sebelum mengonsumsi obat: Jeruk Grapefruit Produk Olahan Susu Makanan Kaya Tyramine Sayuran Hijau Alkohol
-
Apa saja makanan yang perlu dihindari saat berpuasa? Lebih lanjut, orang tua juga diminta untuk menghindari memberikan makanan dan minuman dengan pemanis berlebihan, serta tidak menyajikan makanan cepat saji atau makanan instan berpengawet.
Pantangan Makanan
Pertama, akan dijelaskan beberapa pantangan makanan setelah operasi.
Setelah menjalani operasi, terdapat beberapa makanan yang sebaiknya dihindari untuk membantu pemulihan tubuh. Berikut adalah larangan makanan setelah operasi:
1. Keju, daging berlemak, dan jeroan: Makanan-makanan ini mengandung lemak jenuh yang sulit dicerna oleh tubuh. Lemak tersebut dapat memperlambat proses penyembuhan dan memicu peradangan. Oleh karena itu, sebaiknya menghindari konsumsi keju, daging berlemak, dan jeroan.
2. Gorengan: Gorengan tinggi lemak trans dan kalori. Lemak trans dapat menyebabkan inflamasi dalam tubuh dan menghambat proses penyembuhan luka pasca operasi. Maka dari itu, hindarilah makanan gorengan seperti kentang goreng, ayam goreng, dan sejenisnya.
4. Makanan pedas: Makanan pedas dapat merangsang produksi asam lambung dan memperburuk gejala gangguan pencernaan seperti mual, muntah, atau diare, yang sering dialami setelah operasi. Maka dari itu, sebaiknya menghindari makanan yang pedas agar tidak memperburuk kondisi pencernaan.
Menghindari makanan-makanan di atas akan membantu tubuh dalam proses penyembuhan pasca operasi. Penting juga untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan nutrisi yang tepat pasca operasi, sesuai dengan kondisi dan jenis operasi yang telah dilakukan.
Makanan yang Dianjurkan
Setelah mengetahui pantangan makanan setelah operasi, berikutnya akan dijelaskan makanan yang dianjurkan.
Setelah operasi, penting untuk makan makanan yang dapat membantu dalam proses pemulihan. Berikut adalah beberapa jenis makanan yang dianjurkan:1. Protein: Protein adalah bahan bangunan utama tubuh dan sangat penting untuk pemulihan jaringan. Pilih sumber protein yang sehat seperti daging tanpa lemak, ikan, ayam tanpa kulit, telur, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak.
2. Buah dan Sayuran: Buah-buahan dan sayuran kaya akan serat, vitamin, dan antioksidan yang penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mempercepat penyembuhan. Berbagai warna buah dan sayuran juga memastikan Anda mendapatkan beragam nutrisi.
3. Karbohidrat Kompleks: Karbohidrat kompleks seperti roti gandum, nasi merah, dan sereal oat dapat memberikan energi bertahap dan memperbaiki cadangan energi tubuh yang terkuras akibat proses pemulihan.
4. Lemak Sehat: Asam lemak omega-3 dan lemak tak jenuh tunggal dalam minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan membantu mengurangi peradangan dan mendukung fungsi otak serta sistem saraf.
5. Cairan: Penuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih, jus buah tanpa gula tambahan, kaldu rendah lemak, dan teh herbal. Cairan membantu menjaga hidrasi, memperlancar pencernaan, dan membantu dalam proses penyembuhan.
6. Makanan Kaya Serat: Serat membantu memperlancar pencernaan dan mencegah sembelit yang umum terjadi setelah operasi. Sumber serat yang baik termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan.
7. Makanan Tinggi Antioksidan: Antioksidan membantu melawan radikal bebas dan peradangan, yang dapat meningkatkan proses penyembuhan. Buah-buahan beri, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan adalah beberapa contoh makanan tinggi antioksidan.
8. Suplemen: Terkadang, dokter mungkin merekomendasikan suplemen tertentu untuk membantu mempercepat pemulihan, seperti suplemen zat besi untuk mengatasi anemia pasca operasi.
Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk menyesuaikan rekomendasi makanan dengan kebutuhan spesifik Anda setelah operasi. Mereka akan dapat memberikan panduan yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan jenis operasi yang Anda jalani.
Tips Luka Cepat Kering
Selain pantangan makanan, Anda juga perlu menjaga luka bekas jahitan operasi agar cepat kering.
Berikut beberapa tips yang bisa membantu:
1. Bersihkan dengan Lembut: Pastikan untuk membersihkan luka dengan lembut menggunakan air hangat dan sabun ringan. Hindari menggosok luka terlalu keras karena hal ini dapat menyebabkan iritasi.
2. Jaga Kering dan Bersih: Pastikan area sekitar luka tetap kering. Luka yang lembap dapat menyebabkan infeksi dan menghambat proses penyembuhan. Juga, hindari pakaian yang terlalu ketat atau gesekan yang berlebihan pada area luka.
4. Hindari Paparan Langsung Matahari: Paparan sinar matahari langsung dapat mengiritasi luka dan memperburuk bekas jahitan. Selalu lindungi luka dengan pakaian atau perban jika Anda harus berada di bawah sinar matahari langsung.
5. Jaga Nutrisi yang Baik: Konsumsi makanan sehat dan kaya nutrisi seperti protein, vitamin C, dan zat besi. Nutrisi yang cukup akan membantu mempercepat proses penyembuhan luka.
6. Hindari Asap Rokok dan Alkohol: Asap rokok dan alkohol dapat mengganggu proses penyembuhan luka dan membuatnya sulit untuk kering. Hindari paparan kedua faktor tersebut selama proses penyembuhan.
7. Perhatikan Tanda-tanda Infeksi: Jika Anda melihat tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, pembengkakan, keluarnya cairan berwarna kuning atau hijau dari luka, atau nyeri yang meningkat, segera hubungi dokter.
8. Ikuti Petunjuk Dokter: Penting untuk mengikuti petunjuk dokter dengan teliti. Ini termasuk menjaga kebersihan luka, mengonsumsi obat sesuai resep, dan melakukan perawatan tambahan yang mungkin diperlukan.