Pakai Teknologi Robot, Dokter Bedah di China Sukses Operasi Paru-paru Berjarak 5.000 Km
Operasi jarak jauh ini sukses karena teknologi berbasis 5G.
Para dokter di Shanghai melakukan operasi kanker paru-paru. Menariknya mereka melakukannya secara jarak jauh di wilayah otonomi Xinjiang Uighur. Jaraknya sekitar 5.000 kilometer. Mengutip ChinaDaily, Senin (29/7), para dokter melakukan operasi itu menggunakan robot bedah berbasis 5G buatan dalam negeri.
“Keberhasilan operasi ini menunjukkan bahwa teknologi bedah robotik domestik kami dalam bedah toraks telah mengatasi keterbatasan spasial,” kata Luo Qingquan, pemimpin akademis departemen onkologi di Rumah Sakit Paru-paru, Shanghai dan ahli bedah utama.
“Dengan teknologi ini, pasien di daerah terpencil dapat mengakses layanan medis papan atas tanpa harus bepergian ke kota besar,” jelasnya.
Robot bedah tersebut dikembangkan oleh Shanghai MicroPort MedBot (Group) Co. Pasien tersebut, seorang wanita paruh baya, memiliki benjolan yang tumbuh di paru-paru kanannya yang diidentifikasi tiga tahun lalu.
Luo dan timnya menganggapnya sebagai kandidat yang cocok untuk operasi robot jarak jauh setelah meninjau catatan medisnya. Sebelum melakukan operasi itu, dokter melakukan konsultasi pra operasi melalui video. Setelah konsultasi, diputuskan operasi dilakukan secara jarak jauh. Operasi tersebut berlangsung selama satu jam dan berjalan lancar.
Luo memanipulasi lengan robot di Shanghai, mengirimkan instruksi real-time ke lengan robot di Kashgar, yang secara persis mencerminkan gerakannya dalam membedah, memisahkan, memotong, dan menjahit.
"Saya merasa seolah-olah saya benar-benar mengoperasikan lengan robotik di lokasi di Kashgar. Itu terjadi secara bersamaan," kata Luo.
Chen Tianxiang, seorang ahli bedah Paru-paru dari Rumah Sakit Paru-paru Shanghai yang saat ini membantu di rumah sakit Kashgar, memimpin tim di ruang operasi untuk berdiskusi dan berkoordinasi secara real-time dengan tim Shanghai.
“Bedah robotik adalah salah satu teknologi invasif minimal tercanggih, yang menawarkan akurasi lebih tinggi kepada pasien, luka lebih kecil, dan pemulihan lebih cepat,” kata Luo.
Robot meningkatkan bidang penglihatan dokter bedah 10 hingga 15 kali lipat dengan gambar tiga dimensi berdefinisi tinggi, dan lengannya menyaring getaran tangan manusia untuk meningkatkan presisi.
Rumah Sakit Paru-paru Shanghai adalah institusi medis pertama di daratan Tiongkok yang melakukan operasi dada dengan bantuan robot. Ini juga merupakan rumah sakit pertama di negara ini yang melakukan lebih dari 1.000 operasi paru yang dibantu oleh robot bedah setiap tahunnya.