Gali Makam Kuno Baru 30 Sentimeter di Bawah Tanah, Arkeolog Temukan Kerangka Perempuan Dipenggal Berusia 4.700 Tahun
Arkeolog heran karena kerangka dengan kepala dipenggal semacam itu tidak lazim ditemukan.
Arkeolog baru-baru ini menemukan makam yang tidak biasa dari zaman Neolitikum di kedalaman 30 sentimeter dari tanah di kota Puisserguier, Prancis selatan.
Di dalam kuburan tersebut berisi jasad dengan kepala diletakkan dengan hati-hati di dadanya. Praktik tidak biasa ini menimbulkan banyak pertanyaan bagi para ahli, tentang makna simbolis dan mengungkap adat pemakaman semacam ini.
-
Dimana kerangka wanita itu ditemukan? Lokasi penemuan berada di bekas istana kerajaan Helfta, di dekat kota Eisleben, negara bagian Saxony-Anhalt, Jerman.
-
Kapan kerangka perempuan ini dikubur? Tembikar yang ditemukan di makam itu menyatakan dia dikubur pada akhir dekade abad ketiga SM atau dekade pertama abad kedua SM, masa ketika Sardinia, yang menjadi pusat kebudayaan Punic atau Phoenician berada di bawah kekuasaan Romawi.
-
Dimana makam wanita itu ditemukan? Makam ini ditemukan di situs pemakaman berusia 6.500 tahun di Fleury-sur-Orne, Normandia, Prancis utara.
-
Apa yang ditemukan di makam wanita purba? Selain belati kristal, wanita tersebut juga dikubur dengan sebuah gading gajah. Karena itu dijuluki “Putri Gading“. Ada juga sisir dari gading, cangkang telur burung unta, dan satu buah belati dari batu yang bertatahkan batu ambar (amber).
-
Apa yang ditemukan di makam wanita itu? Apa yang membuat penemuan ini sangat menarik adalah perempuan tersebut dikuburkan di samping anak panah yang 'secara simbolis laki-laki', menantang persepsi tradisional tentang peran gender.
-
Dimana makam wanita ditemukan? Dua kerangka ini ditemukan di situs bekas istana kerajaan Zaman Pertengahan, di kota Helfta, Jerman, dikutip dari Ancient Pages, Kamis (25/1).
Situs tersebut pertama kali diselidiki pada 2017, berisi sebuah lubang dengan lebar 2,9 meter. Para ahli menduga lubang tersebut berfungsi sebagai silo penyimpanan.
Berdasarkan penanggalan radiokarbon, jasad tersebut berasal budaya Verazien sekitar 4.700 tahun yang lalu. Para ahli menduga jasad tersebut sebagai seorang perempuan dengan menganalisis ciri-ciri panggul yang kemudian dikonfirmasi melalui pengujian genetik.
Kondisi tulang leher rusak
Jasad wanita itu dibaringkan telentang dengan lengan disilangkan, yang merupakan posisi lazim pada masa itu. Namun, anehnya kepala wanita itu telah dipenggal dan diletakkan dengan hati-hati di badannya, di dekat tangan kanannya.
Dilansir laman Greek Reporter, penempatan yang rapi dan hati-hati menunjukkan adanya kesengajaan dan kehati-hatian, bukan terjadi karena pergerakan yang tidak sengaja atau karena faktor alami lainnya. Praktik sangat kontras dengan umumnya proses pemakaman yang dikenal di wilayah tersebut, yang umumnya tengkorak dipindahkan lama setelah penguburan dan disusun secara kurang sistematis.
Kondisi tulang leher yang rusak mempersulit proses analisis. Para peneliti belum mengidentifikasi tanda-tanda potongan yang mengonfirmasikan pemotongan secara sengaja.
Sebelumnya, praktik semacam ini telah didokumentasikan di Eropa pada masa Neolitikum yang sering dikaitkan dengan praktik simbolis atau ritualistik seperti memajang tengkorak. Namun, tidak pernah ditemukan penguburan serupa yang tercatat di Prancis selatan.
Penemuan ini masih meninggalkan pertanyaan yang belum terjawab bagi para arkeolog. Namun, para peneliti menduga kasus semacam ini sepertinya menunjukkan sebuah ritual daripada pengucilan sosial, seperti kebanyakan makam vampir di Polandia.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti