Bukan Columbus, Tapi Ilmuwan Matematika Ini yang Pertama Kali Membuktikan Bumi Bulat
Banyak yang salah kaprah, bukan Columbus penenemu bahwa Bumi itu bulat.
Banyak yang salah kaprah, bukan Columbus penenemu bahwa Bumi itu bulat.
Bukan Columbus, Tapi Ilmuwan Matematika Ini yang Pertama Kali Membuktikan Bumi Bulat
Ada kesalahpahaman di masyarakat yang menyebutkan bahwa Christoper Columbus adalah orang yang “menemukan” bentuk Bumi.Kenyataannya, banyak orang mengetahui bahwa Bumi itu bulat sebelum dia berlayar. Orang Yunani kuno adalah orang pertama yang menyadarinya.
Pada abad ke-3 SM, seorang matematikawan Yunani yang bernama Eratosthenes, muncul dengan perhitungan yang mengungkap rahasia keliling Bumi.
Kontribusinya menandai langkah awal dalam pemahaman tentang bentuk Bumi yang sebenarnya.
Eratosthenes, seorang ahli matematika Yunani lahir di kota Kirene, sekarang menjadi bagian dari Libya, di 276 SM. Selain sebagai matematikawan, ia juga seorang penyair, atlet, astronom, dan ahli geografi.
-
Bagaimana Eratosthenes mengukur Bumi? Ia menghitung bahwa bayangan yang ada di Alexandria adalah 1/50 dari lingkaran penuh yang terdiri dari 360 derajat. Selanjutnya, ia memperkirakan jarak antara dua lokasi tersebut dan mengalikan hasilnya dengan 50 untuk mendapatkan keliling bumi.
-
Kapan Eratosthenes menghitung lingkar Bumi? Pada abad pertama SM, Eratosthenes dari Cyrene, seorang polymath Yunani, berhasil menghitung lingkar planet dengan membandingkan hasil survei yang dikumpulkan di Perpustakaan Alexandria.
-
Bagaimana Eratosthenes mengukur keliling bumi? Eratosthenes mempekerjakan seorang pria untuk mengukur jarak kedua kota tersebut dan kemudian diketahui bahwa jarak diantara keduanya adalah 5.000 stadia atau sekitar 800 kilometer. Setelah itu, ia kemudian menghitung keliling bumi dengan menggunakan cara yang sederhana, yaitu dengan mengukur 7,2 derajat sama dengan 1/50 dari 360 derajat, lalu dikalikan 800 sama dengan 50, hasilnya sama dengan 40.000 kilometer.
-
Apa yang dilakukan Eratosthenes untuk mengukur Bumi? Kemudian, dia mengembangkan rasio dari jarak utara-selatan antara dua kota tersebut, di mana sudut-sudutnya memungkinkannya menghitung ukuran Bumi.
-
Siapa yang menemukan Bumi berputar lebih lambat? Perubahan ini disinyalir oleh John Vidale, Profesor Ilmu Bumi di USC Dornsife College of Letters, Arts and Sciences, saat menganalisis seismogram gempa bumi.
-
Siapa yang mengatakan Merkurius dulu seukuran Bumi? Ilmuwan menduga Planet Merkurius dulu ukurannya sama dengan Bumi. Namun ada kejadian alam yang membuat bentuknya mengecil.
Keingintahuannya yang besar membawanya belajar di bawah bimbingan beberapa filsuf terkemuka pada zamannya, termasuk Aristarchus dari Samos dan Strabo. Perjalanannya yang luas membawanya ke berbagai tempat seperti Mesir, Persia, dan India.
Ia memperhatikan bahwa pada titik balik matahari musim panas di Alexandria, matahari berada tepat di atas kepala.
Sementara di Aswan, sekitar 800 kilometer ke arah selatan, ia melihat bahwa matahari akan berada pada sudut 7,2 derajat vertikal pada saat yang sama.
Dengan latar belakang pendidikan di bidang filsafat dan risalah geografisnya yang terkenal, "Geographika", Eratosthenes berhasil menemukan bahwa Bumi itu bulat.
Bagaimana Caranya?
Dengan mengukur sudut sinar matahari di kedua lokasi tersebut dan menggunakan konsep geometri sederhana, ia mampu menghitung perkiraan keliling Bumi. Hasil perhitungannya mendekati nilai modern yaitu sekitar 24.850 mil, hanya sedikit berbeda dengan nilai aktual sekitar 28.735 mil.
Penemuan Eratosthenes membuka jalan bagi perkembangan astronomi dan geografi modern. Pengetahuannya memungkinkan navigasi laut yang lebih akurat dan menjadi kunci penting dalam pertumbuhan perdagangan dan eksplorasi global.
Sebagai penghormatan atas kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan dan peradaban manusia, Eratosthenes dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah dengan penemuannya yang monumental tentang bentuk Bumi.