Temuan 37 Tulang Manusia Ungkap Praktik Kanibalisme 4000 Tahun Lalu, Lidah dan Leher Dipotong Sampai Jari Kaki Jadi Santapan
Arkeolog menemukan 37 tulang kerangka manusia di sebuah lubang di terowongan Somerset, Inggris.
Temuan 37 kerangka manusia di Somerset, Inggris oleh arkeolog telah mengungkap peristiwa pembantaian dan kanibalisme mengerikan yang terjadi sekitar 4000 tahun lalu di Inggris.
Para ahli menemukan lebih dari 3.000 fragmen tulang di terowongan batu kapur alami sedalam 20 meter di Charterhouse Warren, Somerset, Inggris pada 1970-an.
-
Kapan kanibalisme terjadi pada nenek moyang manusia? Bekas luka sembilan sayatan pada fosil tulang kering manusia ungkap kemungkinan nenek moyang kita 1,45 juta tahun lalu saling bantai untuk praktik kanibalisme.
-
Kenapa nenek moyang manusia melakukan kanibalisme? “Ada banyak contoh dari nenek moyang manusia modern yang memakan sesamanya untuk asupan gizi, tapi fosil ini menunjukkan manusia saling memakan satu sama lain untuk keperluan bertahan hidup.“
-
Bagaimana bekas luka kanibalisme terjadi pada tulang? “Sejauh ini, kami dapatkan informasi 1,45 juta tahun lalu, manusia kuno saling memakan satu sama lain,“ ucap Pobiner.
-
Kenapa Neanderthal melakukan kanibalisme? Sebagian berpendapat bahwa kanibalisme ini merupakan tindakan putus asa akibat tekanan lingkungan, sementara yang lain percaya ini mungkin terkait dengan perilaku ritualistik yang kompleks.
-
Tulang manusia apa yang ditemukan? Mereka pun memanggil arkeolog ke lokasi itu dan kini di lokasi tersebut ditemukan 43 tulang manusia dan sekitar 100.000 artefak.
-
Siapa yang menemukan bukti kanibalisme pada Neanderthal? Tulang-tulang Neanderthal yang ditemukan di gua-gua Eropa memiliki tanda potongan khas yang menunjukkan daging mereka diambil setelah kematian.
Rick Schulting dan rekan-rekannya dari Universitas Oxford mengungkapkan setidaknya 37 orang, yang usianya berkisar dari bayi baru lahir hingga dewasa, ditemukan di terowongan itu. Berdasarkan penanggalan radiokarbon menunjukkan mereka meninggal sekitar Zaman Perunggu Awal (2200 hingga 2000 SM).
Pemotongan, pengulitan dan kanibalisme
Dilansir dari Live Science, studi yang diterbitkan di jurnal Antiquity ini mengungkapkan 30 persen dari tengkorak jasad tersebut telah retak pada saat kematian yang menunjukkan banyak di antara mereka mengalami kematian yang kejam.
Sekitar 20% dari tulang-tulang tersebut memiliki bekas luka, yang dibuat dengan peralatan batu. Bekas sayatan pada tulang depan salah satu tengkorak menunjukkan adanya kepala yang dikuliti. Bekas sayatan panjang pada rahang bawah menunjukkan adanya lidah yang dicabut.
Luka pada tulang rusuk mungkin disebabkan oleh pengeluaran isi perut. Sedikitnya enam orang memiliki bekas sayatan pada ruas tulang leher, yang menunjukkan proses pemenggalan, sejumlah tulang tangan dan kaki kecil mengalami patah tulang yang konsisten dengan kebiasaan pengunyahan manusia, kata tim peneliti.
Alasan pembantaian
Hampir setengah dari korban adalah anak-anak yang menunjukkan seluruh komunitas mungkin musnah dalam peristiwa brutal ini.
Meski begitu, praktik kanibalisme pada Zaman Perunggu sangat tidak lazim dilakukan seperti yang dikatakan Schulting, "Jika ini adalah sesuatu yang 'normal', Anda akan menemukan buktinya di situs lain. Kami memiliki ratusan kerangka dari masa ini, dan Anda tidak akan melihat hal seperti ini."
Schulting dan timnya masih belum menemukan alasan di balik pembunuhan massal dan kanibalisme ini. Namun, mereka memperkirakan kemungkinan besar tujuannya bukan hanya membasmi kelompok tersebut atau tindakan balas dendam.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti