Bukan Karya Seni Terbaik, Mengapa Mona Lisa Jadi Lukisan Paling Terkenal di Dunia? Begini Ceritanya
Sebelumnya Mona Lisa adalah lukisan yang sedikit peminatnya saat dipajang di Louvre.
Sebelumnya Mona Lisa adalah lukisan yang sedikit peminatnya saat dipajang di Louvre.
-
Mengapa Monalisa begitu terkenal? Lukisan karya Leonardo da Vinci ini terus memikat pecinta seni dan budaya selama berabad-abad.
-
Di mana Mona Lisa dilukis? Menggunakan keahliannya, Pizzorusso mengidentifikasi pemandangan di latar belakang potret tersebut. Menurutnya, jembatan abad ke-14 yang terlihat di latar belakang menunjukkan bahwa lukisan itu dibuat di kota Lecco, Italia, di tepi Danau Como di wilayah Lombardy.
-
Siapa yang menemukan lokasi Mona Lisa dilukis? Seorang ahli geologi dan sejarawan Renaisans, Ann Pizzorusso, mengklaim telah memecahkan salah satu misteri besar lukisan ini, yaitu lokasi tempat lukisan tersebut dibuat.
-
Apa yang membuat Monalisa unik? Lukisan karya Leonardo da Vinci ini terus memikat pecinta seni dan budaya selama berabad-abad. Siapa sebenarnya dia? Apakah dia tersenyum? Apakah da Vinci awalnya bermaksud melukisnya secara berbeda, dengan rambut digunting atau mengenakan pakaian menyusui?
-
Apa yang ditemukan dalam cat Lukisan Mona Lisa? Ilmuwan Temukan Bahan Rahasia dalam Lukisan Mona Lisa, Ada Senyawa Kimia yang Langka Tak disangka ternyata ada senyawa kimia yang dicampurkan dalam cat lukisan Mona Lisa.
-
Bagaimana Leonardo da Vinci membuat cat Lukisan Mona Lisa? Melansir laporan The New York Post, Sabtu (14/10), fakta yang terungkap dari penelitian ini adalah bahwa da Vinci nyatanya menggunakan formula kimia unik dalam cat yang dipakai untuk melukis Mona Lisa.
Bukan Karya Seni Terbaik, Mengapa Mona Lisa Jadi Lukisan Paling Terkenal di Dunia? Begini Ceritanya
Pada Senin pagi yang tenang dan lembab di Paris, 21 Agustus 1911, tiga pria bergegas keluar dari Louvre. Padahal hari itu museum ditutup untuk pengunjung.
Mereka adalah Vincenzo Perugia dan Lancelotti bersaudara; Vincenzo dan Michele yang berprofesi sebagai tukang dari Italia. Mereka datang ke Louvre pada Minggu sore dan bersembunyi semalaman di gudang sempit dekat Salon Carré, sebuah galeri yang dipenuhi lukisan Renaisans.
Di pagi hari, dengan mengenakan seragam pekerja berwarna putih, mereka pergi ke Salon Carré. Mereka mengambil lukisan kecil dari dinding. Dengan cepat, mereka merobek kotak dan bingkai kaca bayangannya dan Perugia menyembunyikannya di balik bajunya. Mereka menyelinap keluar dari galeri, menuruni tangga belakang dan melalui pintu samping dan menuju jalan-jalan Paris.
Mereka telah mencuri Mona Lisa.
Seseorang menyadari lukisan tersebut hilang setelah 26 jam. Ketika Mona Lisa itu dicuri, lukisan karya Leonardo da Vinci kurang populer dan bukan karya seni yang paling banyak dilihat atau didatangi pengunjung museum.
Leonardo melukis potret tersebut sekitar tahun 1507, dan baru pada tahun 1860-an kritikus seni mengklaim Mona Lisa adalah salah satu contoh lukisan Renaisans terbaik. Namun, penilaian ini belum terlalu menarik minat kaum intelektual ketika itu, seperti dikutip dari laman Smithsonian.
Sebuah surat yang dikirim ke Louvre pada tahun 1910 dari Wina mengancam Mona Lisa sehingga pejabat museum menyewa perusahaan kaca Cobier untuk meletakkan lukisan berharganya di bawah kaca. Pekerjaan itu memakan waktu tiga bulan; salah satu pegawai Cobier yang ditugaskan untuk proyek ini adalah Vincenzo Perugia.
Perugia adalah putra seorang tukang batu, dibesarkan di Dumenza, sebuah desa Lombardy di utara Milan. Pada 1907 saat berusia 25 tahun, Vincenzo meninggalkan rumah, merantau ke Paris, Milan dan kemudian Lyon. Setelah satu tahun, dia menetap di Paris bersama dua saudara laki-lakinya di daerah kantong Italia di Arondisemen ke-10.
Perugia ingin menjadi lebih dari sekedar pekerja konstruksi. Muncul di pengadilan pada tahun 1914 atas pencurian Mona Lisa, dia disebut sebagai tukang cat rumah oleh jaksa. Perugia berdiri dan menyatakan dirinya sebagai pittore, seorang seniman. Dia belajar sendiri cara membaca dan terkadang mengurung diri di kedai kopi atau museum, membaca buku dan koran.
Perugia memiliki cukup koneksi dengan kalangan kriminal sehingga ia berharap dapat menukar atau menjual lukisan Mona Lisa setelah mencurinya.
Awalnya, surat kabar sore di Paris tidak memuat berita apa pun pada Senin terkait pencurian tersebut dan surat kabar pagi berikutnya juga tidak membahas masalah tersebut. Akankah Louvre menutupinya, berpura-pura hal itu tidak terjadi?
Louvre akhirnya mengeluarkan pernyataan tentang pencurian tersebut pada Selasa malam dan beritanya meledak sampai seluruh dunia. Orang-orang berkumpul di kantor polisi. Ribuan orang mendatangi Salon Carré ketika Louvre dibuka kembali. Kasus pencurian ini kemudian menginspirasi pembuatan film pendek, lagu-lagu kabaret, dan seni massal lainnya.
Perugia menyadari bahwa dia tidak mengambil lukisan Italia kuno dari istana kerajaan yang sudah rusak. Sayangnya dia telah mencuri lukisan yang, dalam beberapa hari saja, menjadi lukisan paling terkenal di dunia.
Perugia menyembunyikan Mona Lisa di dalam peti kayu palsu di kamarnya kosnya. Ketika polisi Paris menginterogasinya pada November 1911 sebagai bagian dari pemeriksaan terhadap seluruh pegawai Louvre, dia mengaku mengetahui pencurian tersebut dari surat kabar dan berdalih alasan dia terlambat masuk kerja pada hari Senin di saat pencurian terjadi karena dia mabuk pada malam sebelumnya dan ketiduran.
Polisi mempercayai cerita itu. Karena sangat tidak kompeten, polisi mengabaikan Perugia dan malah menangkap seniman Pablo Picasso serta penyair dan kritikus Guillaume Apollinaire. (Mereka berteman dengan seorang pencuri yang mengaku mencuri patung-patung kecil dari Louvre.) Tapi keduanya segera dibebaskan.
Pada Desember 1913, setelah 28 bulan, Perugia meninggalkan rumah kosnya di Paris dengan kopernya dan naik kereta ke Florence di mana ia berusaha menjual lukisan itu ke pedagang seni yang segera menelepon polisi. Perugia ditangkap. Setelah persidangan singkat di Florence, dia mengaku bersalah dan hanya menjalani hukuman delapan bulan penjara.
Berkat pencurian besar-besaran, Mona Lisa kini menjadi ikon global. Di bawah sorotan publisitas yang lebih besar, lukisan itu kembali ke Louvre setelah pameran yang dikerumuni massa di Florence, Milan, dan Roma. Dalam dua hari pertama setelah dipajang kembali di Salon Carré, lebih dari 100.000 orang melihatnya. Saat ini, 8 juta orang melihat Mona Lisa setiap tahun.