Terkesima Lihat Bocah 7 Tahun Baca Buku Psikologi di Kereta, Profesor Ini Beri Ucapan Mengejutkan
Bocah ini bukan sekadar membaca buku, tapi topik yang dibacanya dianggap jauh melampaui kelompok usianya.
Bocah ini bukan sekadar membaca buku, tapi topik yang dibacanya dianggap jauh melampaui kelompok usianya.
-
Apa dampak membaca buku pada anak? Membaca merupakan aktivitas mental yang merangsang otak. Saat membaca, anak harus memahami konsep, mengikuti alur cerita, dan mengingat detail. Ini melatih otak untuk lebih fokus, berpikir kritis, dan meningkatkan daya ingat.
-
Bagaimana cara mengenalkan buku pada anak? Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk memperkenalkan buku pada anak: Pilih Buku yang Sesuai dengan Usia Bacakan Buku Bersama Jadikan Buku Sebagai Hadiah Ciptakan Ruangan Baca yang Nyaman Libatkan Anak dalam Memilih Buku Diskusikan Isi Buku Jadikan Membaca Sebagai Kegiatan Rutin Gunakan Teknologi Jadi Teladan yang Baik
-
Siapa yang meneliti pertumbuhan otak? Peneliti di Universitas California (UC), Davis Health melakukan studi terhadap berbagai ukuran otak orang yang lahir antara tahun 1930 hingga 1970an.
-
Kenapa membaca buku bermanfaat untuk otak anak? Manfaat membacakan buku untuk anak dapat menstimulasi perkembangan otak si kecil, terutama pada area yang berkaitan dengan pemahaman, imajinasi, dan kreativitas.
-
Siapa yang menemukan manfaat membaca untuk anak? Dilansir dari Psychology Today, studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Warwick, Cambridge, dan Universitas Fudan mengungkapkan bahwa anak-anak yang mulai membaca untuk kesenangan pada usia dini, antara 2 dan 9 tahun, mendapatkan manfaat yang luar biasa dalam perkembangan otak mereka.
-
Apa yang dilakukan guru ini? Pada 2 November 2023, dalam video tersebut, sang guru musik menggambarkan perbedaan drastis antara murid-muridnya yang dapat bersekolah dengan bahagia dan anak-anak Palestina yang mengalami penderitaan yang tak terbayangkan.Gedung sekolah di Palestina telah dihancurkan, guru-serta teman mereka hilang, bahkan keluarga mereka juga tidak selamat dari serangan.
Terkesima Lihat Bocah 7 Tahun Baca Buku Psikologi di Kereta, Profesor Ini Beri Ucapan Mengejutkan
Seorang profesor di China terkesima melihat seorang bocah tujuh tahun asyik membaca buku di dalam kereta yang padat penumpang. Bocah ini bukan sekadar membaca buku, tapi topik yang dibacanya dianggap jauh melampaui kelompok usianya.
Setelah melihat bocah laki-laki tersebut, profesor dari Universitas Peking itu mengundangnya ke kampus.
Dikutip dari South China Morning Post, Rabu (10/7), bocah itu terlihat duduk di lantai kereta, asyik membaca buku berjudul Murphy's Law, buku terkenal yang memaparkan prinsip-prinsip psikologi dan sosiologi.
Zhao Baisheng, seorang profesor dan pembimbing doktoral di Institut Sastra Dunia Fakultas Bahasa Asing Universitas Peking terkesima dengan konsentrasi bocah itu saat membaca dan apa yang dibacanya, Zhao pun memulai percakapan.
"Kamu kelas berapa, anak muda?" tanya Zhao.
"Dia akan segera naik dari kelas satu ke kelas dua," jawab ibu bocah tersebut, yang berdiri di dekatnya.
"Hebat. Saya perlu belajar dari kamu," balas Zhao.
Zhao membahas soal pendidikan dengan ibu bocah yang tidak disebutkan namanya itu dan kemudian mengundang mereka berkunjung ke Universitas Peking.
“Anak kecil itu sangat senang mendengar bahwa mentor saya adalah seorang profesor Universitas Peking,” kenang seorang mahasiswa yang sedang bersama profesor Zhao pada saat itu, dan berbagi cerita di Douyin.
Sayangnya, keluarga anak laki-laki tersebut hanya berada di Beijing untuk kunjungan singkat dari kampung halaman mereka di Provinsi Hebei, China utara, dan tidak sempat berkunjung ke kampus ternama tersebut.
“Saya berharap anak saya bisa bertemu profesor melalui usahanya sendiri,” kata ibu yang mendorong putranya untuk giat belajar agar bisa diterima kuliah di Universitas Peking.
Cerita ini viral di media sosial.
Setelah video tersebut diunggah di Douyin, beberapa media melaporkan seorang profesor Universitas Peking "merekrut seorang siswa" di subway, yang kemudian menuai kontroversi.
Pada 3 Juli, Zhao mengklarifikasi ke Hongxing News, tidak ada "rekrutmen", menegaskan dia hanya terinspirasi oleh bocah tersebut dan ingin menyemangatinya.