Sejarah 12 September 1940: Penemuan Lukisan Prasejarah di Gua Lascaux Prancis
Salah satu penemuan arkeologi yang paling menarik dilakukan oleh empat remaja Perancis. Mereka menemukan lubang yang menyimpan karya seni bersejarah.
guaSejarah 12 September 1940: Penemuan Lukisan Prasejarah di Gua Lascaux Prancis
Penemuan ini membuat gempar seluruh dunia hingga banyak didatangi pengunjung.
Salah satu penemuan arkeologi yang paling menarik dilakukan oleh empat remaja Perancis. Versi ceritanya berbeda, namun tokohnya sama, yakni Marcel Ravidat, Jacques Marsal, Georges Agnel dan Simon Coencas.Mereka menemukan sebuah lubang di tanah di hutan dekat desa Montignac di wilayah Dordogne di barat daya Perancis. Apakah mereka membawa seekor anjing bernama Robot dan mengejar anjing tersebut hingga menemukan sebuah lubang, masih belum pasti.
Versi lain menyebutkan Ravidat menemukan lubang tersebut pada tanggal 8 September dan membawa tiga lainnya kembali bersamanya pada tanggal 12 September.
Penemuan Lukisan
Sebelumnya, ada cerita lokal tentang terowongan rahasia yang menuju ke harta karun, dan anak-anak mengira inilah terowongannya.
Setelah menjatuhkan batu ke dalam lubang untuk mengetahui seberapa dalam lubang tersebut, satu demi satu mereka turun dengan hati-hati ke dalam lubang yang ternyata sempit. Dalam lubang itu sekitar 15 meter dan mengarah ke sebuah gua yang dindingnya dipenuhi lukisan menakjubkan.
Marsal kemudian mengatakan bahwa menuruni terowongan itu sangat menakutkan. Lukisan-lukisan yang mereka temukan adalah iring-iringan hewan sepertinya bergerak.
- Ganjar Pranowo Bicara Cawapres: Semua Tokoh Punya Peluang Sama
- Sejarah 6 September 1914: Dimulainya Pertempuran Marne Pertama yang Hentikan Jerman
- 24 September 2023 Peringatan Hari Sungai Sedunia, Ketahui Sejarah dan Tema Tahun Ini
- Simak Daftar Instansi yang Masih Sepi Peminat CPNS 2023
- VIDEO: Gagah Bintang 4 di Pundak, Menteri AHY Cerita Pertemuan Dengan Bank Pemberi Utang
- FOTO: Penampakan Gunung Ruang Kembali Meletus, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 5.000 Meter
Dengan antusias, mereka berjanji satu sama lain untuk merahasiakan penemuan mereka dan menjelajahinya lagi keesokan harinya. Setelah itu mereka memutuskan untuk menunjukkannya kepada teman-temannya dengan sedikit biaya masuk.
Berita Mulai Menyebar
Berita tersebut dengan cepat menyebar dan begitu banyak orang datang untuk melihat gua.
Anak-anak tersebut berkonsultasi dengan kepala sekolah mereka, Leon Laval, yang merupakan anggota masyarakat prasejarah setempat.
Dia curiga bahwa itu adalah tipu muslihat untuk menjebaknya di dalam lubang, tetapi ketika dia turun dengan hati-hati dan melihat lukisan-lukisan itu, dia merasa yakin bahwa lukisan-lukisan itu adalah lukisan prasejarah dan bersikeras bahwa tidak seorang pun boleh menyentuhnya dan lukisan-lukisan itu harus dilindungi dari vandalisme.
Si anak bungsu, Marsal yang berusia 14 tahun, membujuk orang tuanya untuk mengizinkan dia mendirikan tenda di dekat pintu masuk untuk berjaga-jaga dan mengajak pengunjung berkeliling. Itu adalah awal dari komitmennya terhadap lukisan yang berlangsung hingga kematiannya pada tahun 1989.
Kabar penemuan tersebut sampai ke Abbé Breuil, seorang prasejarah terkemuka, yang menjamin keaslian lukisan tersebut. Berita sensasional ini menyebar ke seluruh Eropa dan seluruh dunia dan pada tahun 1948 keluarga pemilik tanah tersebut mengadakan tur harian yang akhirnya mendatangkan ribuan pengunjung setiap tahun untuk melihatnya sendiri.
Berusia sekitar 15.000 SM, meskipun mungkin dibuat dalam periode yang lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya, gambar tersebut menunjukkan banteng dari spesies auroch yang sekarang sudah punah, lembu, kuda dan rusa jantan serta panah dan perangkap.
Manusia purba adalah pemburu dan salah satu tujuan lukisan itu mungkin adalah untuk mewujudkan perburuan yang sukses di kehidupan nyata.
Ada sosok laki-laki berkepala burung, yang kemungkinan seorang dukun, sedang melakukan ritual di dalam gua. Teori terbaru menghubungkan beberapa lukisan dengan konstelasi di langit, termasuk Pleiades dan Taurus, atau menghubungkannya dengan tarian ritual, yang dapat menyebabkan kesurupan dan penglihatan.
Penutupan Situs
Ribuan pengunjung Lascaux tidak bermaksud merusak lukisan-lukisan itu, namun kehadiran banyak orang justru merusaknya tanpa sadar melalui hembusan napas.
Terkadang, pengunjung pingsan karena suasana yang begitu padat. Pengembunan terbentuk di dinding dan langit-langit, kelembapan mengalir ke lukisan dan lumut sehingga jamur berkembang. Pencahayaan berkekuatan tinggi menambah kerusakan dan lukisan mulai memudar.
Lascaux ditutup untuk umum pada tahun 1963 oleh menteri kebudayaan Perancis, André Malraux, dan hanya para ahli yang diizinkan masuk. Replika situs ini dibangun dekat untuk umum pada tahun 1983 dan menarik 300.000 pengunjung setiap tahunnya.
Upaya untuk menghentikan kerusakan lukisan aslinya terus dilakukan. Pada tahun 2009, Kementerian Kebudayaan Perancis mengumpulkan hampir 300 ahli dari berbagai negara di Paris untuk mempertimbangkan cara menghentikan deteriorasi. Rekomendasi mereka diterbitkan pada tahun 2011, namun keraguan terhadap situs tersebut masih belum hilang.