Ilmuwan Temukan Bahan Rahasia dalam Lukisan Mona Lisa, Ada Senyawa Kimia yang Langka
Tak disangka ternyata ada senyawa kimia yang dicampurkan dalam cat lukisan Mona Lisa.
Tak disangka ternyata ada senyawa kimia yang dicampurkan dalam cat lukisan Mona Lisa.
Ilmuwan Temukan Bahan Rahasia dalam Lukisan Mona Lisa, Ada Senyawa Kimia yang Langka
Para peneliti menemukan formula rahasia di balik lukisan terkenal Leonardo da Vinci, Mona Lisa.
Temuan ini ditemukan dalam penelitian terbaru yang telah dipublikasikan di Journal of the American Chemical Society pada Rabu lalu.
-
Siapa yang menemukan lokasi Mona Lisa dilukis? Seorang ahli geologi dan sejarawan Renaisans, Ann Pizzorusso, mengklaim telah memecahkan salah satu misteri besar lukisan ini, yaitu lokasi tempat lukisan tersebut dibuat.
-
Mengapa Mona Lisa terkenal? Perugia menyadari bahwa dia tidak mengambil lukisan Italia kuno dari istana kerajaan yang sudah rusak. Sayangnya dia telah mencuri lukisan yang, dalam beberapa hari saja, menjadi lukisan paling terkenal di dunia.
-
Di mana Mona Lisa dilukis? Menggunakan keahliannya, Pizzorusso mengidentifikasi pemandangan di latar belakang potret tersebut. Menurutnya, jembatan abad ke-14 yang terlihat di latar belakang menunjukkan bahwa lukisan itu dibuat di kota Lecco, Italia, di tepi Danau Como di wilayah Lombardy.
-
Kapan Mona Lisa dicuri? Pada Senin pagi yang tenang dan lembab di Paris, 21 Agustus 1911, tiga pria bergegas keluar dari Louvre.
-
Dimana Mona Lisa dipajang? Mona Lisa adalah lukisan yang sedikit peminatnya saat dipajang di Louvre.
-
Bagaimana Pizzorusso menemukan lokasi Mona Lisa? Untuk menentukan lokasi secara tepat, Pizzorusso menggunakan aplikasi geologi, peta Google Maps, Google Earth, dan drone. Semua bukti yang ia kumpulkan menunjukkan bahwa jembatan dalam lukisan itu mungkin adalah jembatan abad ke-14 yang berada di Lecco.
Melansir laporan The New York Post, Sabtu (14/10), fakta yang terungkap dari penelitian ini adalah bahwa da Vinci nyatanya menggunakan formula kimia unik dalam cat yang dipakai untuk melukis Mona Lisa.
Victor Gonzales, kimiawan dari Centre National de la Recherche Scientifique (CNRS) Prancis yang merupakan penulis utama dari studi ini.
Ia menyatakan Leonardo adalah seseorang yang suka bereksperimen dalam setiap lukisannya.
Hal ini menyebabkan setiap karya da Vinci berbeda secara teknis, termasuk Mona Lisa.
"Dalam kasus ini, menarik untuk melihat bahwa memang ada teknik khusus untuk lapisan dasar Mona Lisa," jelas Gonzales.
Ada Senyawa Langka
Dalam penelitiannya, Gonzales dan tim menemukan sebuah senyawa langka bernama plumbonacrite dalam fragmen lapisan pertama Mona Lisa. Ini mengkonfirmasi kecurigaan para sejarawan seni terhadap penggunaan bubuk oksida timbal untuk menebalkan dan mengeringkan cat yang dilakukan da Vinci.
Sulit untuk menemukan ceruk cat dari lapisan dasar Mona Lisa, karena letaknya hampir tidak bisa dideteksi mata telanjang. Lebarnya hanya sebesar rambut manusia, dan asalnya dari sudut kanan atas lukisan.
Penelitian menggunakan sinotron (mesin besar yang mempercepat partikel) untuk meneliti komposisi kimia ini pada tingkat atom.Hasilnya, para peneliti dapat lebih yakin dalam mengatakan bahwa da Vinci memang menggunakan bubuk plumbonacrite dalam ramuan catnya.
Plumbonacrite dikonfirmasi secara ilmiah sebagai “sidik jari” dari resep lukisan ini.
Bahan ini memang bahan yang bagus untuk dipakai, karena bukan hanya da Vinci yang memakainya.
Karya-karya Rembrandt pada abad ke-17 pun banyak memakai bahan ini. Sebuah bukti bahwa resep ini diwariskan selama berabad-abad lamanya.
Hasil Senyawa Langka Bila Dicampur
Hasil yang didapat dari pencampuran bubuk plumbonacrite ke dalam minyak rami atau minyak kenari adalah warna emas yang sangat bagus.
Jadi selain memberikan efek cepat kering, bubuk ini juga menghasilkan tambahan keindahan pada karya.
Masih banyak rahasia tersembunyi dalam karya-karya da Vinci yang menunggu untuk ditemukan. Penelitian ini hanyalah bagian kecilnya.