Pria Ini Temukan Sebongkah Batu Dikira Emas, Ternyata Meteor Paling Langka yang Pernah Jatuh ke Bumi
Batu ini menurut para peneliti jauh lebih langka daripada emas.
Pria Ini Temukan Sebongkah Batu Dikira Emas, Ternyata Meteor Paling Langka yang Pernah Jatuh ke Bumi
Seorang pria bernama David Hole melakukan pencarian emas di Maryborough Regional Park, Australia pada 2015. Berbekal detektor logam, Hole menemukan sebuah batu yang sangat berat dan berwarna kemerahan yang terletak di tanah liat kuning.Dia membawanya pulang dan mencoba segala cara untuk membukanya, meyakini ada bongkahan emas di dalam batu tersebut. Maryborough berada di kawasan Goldfields, tempat aliran emas Australia mencapai puncaknya pada abad ke-19.
Sumber: Science Alert
Untuk membongkar temuannya, Hole mencoba gergaji batu, penggiling sudut, bor, bahkan menyiram benda itu dengan asam. Namun, palu godam pun tidak sedikitpun membuat retak batu tersebut. Itu karena batu itu bukanlah bongkahan emas.
Foto: Melbourne Museum
Beberapa tahun kemudian baru terungkap kalau temuannya adalah batu meteorit langka.
“Tampilannya seperti terpahat dan berlesung pipit,” kata ahli geologi Museum Melbourne, Dermot Henry kepada The Sydney Morning Herald pada 2019.
“Itu terbentuk ketika mereka melewati atmosfer, mereka meleleh di bagian luar, dan atmosfer membentuknya.”
-
Dimana petani menemukan batu meteor? Lombaard menemukan batu luar angkasa tersebut saat berladang.
-
Dari mana asal meteorit yang jatuh ke Bumi? Sebuah tim peneliti internasional yang dipimpin oleh French National Centre for Scientific Research (CNRS), European Southern Observatory (ESO), dan Charles University telah melakukan studi mendalam tentang kelas meteorit ini. Mereka menemukan bahwa 70 persen meteorit yang jatuh ke bumi berasal dari tiga kelompok asteroid, yaitu Karin, Koronis, dan Massalia.
-
Di mana meteorit itu jatuh? Sejarah mencatat bahwa 32 tahun yang lalu, tepatnya pada 9 Oktober 1992, sebuah meteorit jatuh di New York, Amerika Serikat.
-
Apa itu meteorit? Setiap hari, sekitar 44 ribu kilogram material meteor menghantam bumi. Kebanyakan dari batu luar angkasa ini terbakar di atmosfer tanpa menimbulkan bahaya, tetapi beberapa di antaranya berhasil mencapai permukaan bumi.
-
Bagaimana batu itu disebut meteorit? “Kehadiran fusion crust yang berkembang dengan baik sangat menunjukkan bahwa NWA 13188 (nama batu tersebut) memang sebuah meteorit.“
-
Siapa yang menemukan batu meteor di Afrika Selatan? Seorang petani di Northern Cape, Afrika Selatan bernama Gideon Lombaard menemukan dua pecahan meteorit pertama dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.
“Saya telah melihat banyak batu yang orang-orang anggap sebagai meteorit,” kata Henry kepada Channel 10 News.
Faktanya, setelah 37 tahun bekerja di museum dan memeriksa ribuan batu, Henry mengatakan hanya dua dari persembahan tersebut yang ternyata merupakan meteorit sungguhan.
“Jika Anda melihat batu seperti ini di Bumi, dan Anda memungutnya, seharusnya batu tersebut tidak seberat itu,” ahli geologi Museum Melbourne, Bill Birch, menjelaskan The Sydney Morning Herald.
Foto: Museum Victoria
Meteorit tersebut diberi nama Maryborough, sesuai dengan lokasi penemuan. Beratnya mencapai 17 kilogram, dan setelah dibuka, para peneliti menemukan bahwa komposisinya mengandung tingkat besi yang tinggi, menjadikannya kondrit biasa tipe H5.
"Meteorite menyediakan bentuk eksplorasi ruang angkasa yang paling murah. Mereka membawa kita kembali ke masa lalu, memberikan petunjuk tentang usia, pembentukan, dan kimia Tata Surya kita (termasuk Bumi)," kata Henry.
"Beberapa memberikan pandangan sekilas pada interior yang dalam dari planet kita. Dalam beberapa meteorit, ada "debu bintang" yang bahkan lebih tua dari Tata Surya kita, yang menunjukkan kepada kita bagaimana bintang terbentuk dan berevolusi untuk membuat elemen tabel periodik.
Meskipun para peneliti belum tahu dari mana meteorit itu berasal dan berapa lama meteorit itu mungkin ada di Bumi, mereka memiliki beberapa tebakan.
Tata Surya kita pernah menjadi tumpukan debu dan batuan kondrit yang berputar. Akhirnya gravitasi menarik banyak material ini bersama-sama ke dalam planet, tetapi sisa-sisanya sebagian besar berakhir di sabuk asteroid besar.
Meskipun Hole menganggapnya sebagai emas, meteorit ini ternyata jauh lebih berharga bagi sains. Hanya ada 17 meteorit yang pernah tercatat di negara bagian Victoria, dan ini adalah yang kedua terbesar setelah satu spesimen seberat 55 kilogram yang diidentifikasi pada tahun 2003.
Menuut para peneliti, meteorit Maryborough jauh lebih langka daripada emas, membuatnya sangat berharga bagi penelitian ilmiah.