Sedang Berladang, Seorang Petani Temukan Dua Batu Meteor Berusia 4.567 Miliar Tahun
Dua batu luar angkasa ini berasal dari peristiwa meteor yang berbeda.
Sedang Berladang, Seorang Petani Temukan Dua Batu Meteor Berusia 4.567 Miliar Tahun
Seorang petani di Northern Cape, Afrika Selatan bernama Gideon Lombaard menemukan dua pecahan meteorit pertama dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Lombaard menemukan batu luar angkasa tersebut saat berladang. Dua meteorid baru tersebut diberi nama Brierskop dan Wolskop berdasarkan nama bangunan terkenal di dekat lokasi penemuan.
Sumber: The Conversation
Asal Usul Batu
Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan lebih lanjut terhadap dua pecahan meteorid tersebut, para ahli meyakini keduanya berasal dari peristiwa meteor yang berbeda. Meskipun keduanya ditemukan dengan jarak hanya satu kilometer, namun keduanya tidak memiliki keterkaitan.
-
Dimana batu meteorit itu ditemukan? Seorang pria bernama David Hole melakukan pencarian emas di Maryborough Regional Park, Australia pada 2015. Berbekal detektor logam, Hole menemukan sebuah batu yang sangat berat dan berwarna kemerahan yang terletak di tanah liat kuning.
-
Bagaimana meteorit itu ditemukan? Berbekal detektor logam, Hole menemukan sebuah batu yang sangat berat dan berwarna kemerahan yang terletak di tanah liat kuning.
-
Di mana petani menemukan artefak tersebut? Seorang petani di Spanyol tak sengaja menemukan artefak kuno saat sedang mencabut pohon zaitun di daerah semak di Baena.
-
Apa itu meteorit? Setiap hari, sekitar 44 ribu kilogram material meteor menghantam bumi. Kebanyakan dari batu luar angkasa ini terbakar di atmosfer tanpa menimbulkan bahaya, tetapi beberapa di antaranya berhasil mencapai permukaan bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh petani tersebut? Artefak yang dia temukan berupa batu besar berbentuk agak bulat dan ada tiga retakan terlihat di batu itu sehingga membuat benda itu mirip jamur.
-
Bagaimana meteorit itu terlihat? Batu tersebut terasa sangat berat untuk ukurannya (sekitar 28 pon atau sekitar 12 kg), berbentuk mirip bola sepak, dan terasa hangat saat disentuh. Aroma yang tercium samar-samar mirip dengan bau telur busuk.
Kedua meteorid tersebut merupakan sebuah kondrit yaitu batuan tertua di tata surya berusia 4.567 miliar tahun. Meteorid Brierskop adalah kondrit seberat 21,19 gram, sedangkan meteorid Wolfkop merupakan kondrit dengan berat 90,26 gram.
Foto: L. Vonopartis
Analisis yang melibatkan sepotong kecil dari tiap batu dan kelilingnya menghasilkan wafer ultra tipis yang dapat dilewati cahaya dari mikroskop. Sehingga hal ini mampu menunjukan perbedaan yang jelas dari dua meteorid tersebut.
Brierskop mengandung lebih sedikit logam besi dan lebih sedikit besi dalam mineral silikat utamanya dibandingkan Wolfkop. Chondrules yaitu partikel dalam batuan jauh lebih terawetkan di Brierskop, menunjukan bahwa kedua asteroid ini mengalami lebih sedikit pemanasan di asteroid induk sebelum terjadi tabrakan.
Para ahli menggunakan oksidasi (karat) yang lebih besar pada batu meteorid Wolfkop untuk menunjukan bahwa jatuhnya batu tersebut terjadi sebelum batu meteorid Brierskop. Saat ini, meteorid Wolsfkop dan Brierskop disimpan di Universitas Witwatersrand, Johannesbrug, yang merupakan tempat terakreditasi.
Sumber: The Conversation
Penemuan ganda tersebut menambah jumlah meteorid yang terkonfirmasi di Afrika Selatan menjadi 51, tertinggi di Afrika Sub-Sahara. Namun, jika dibandingkan dengan lebih dari 14.000 meteorid yang ditemukan di Gurun Sahara, jumlah meteorid yang ditemukan di Afrika bagian selatan masih sangat kecil.
Undang -Undang Warisan Afrika Selatan No. 25 Tahun 1999 mengklasifikasikan meteorit Afrika Selatan sebagai benda warisan nasional yang tidak boleh dirusak, dipindahkan, diekspor atau diperdagangkan tanpa izin yang dikeluarkan oleh Badan Warisan Afrika Selatan. Meteoritical Society mewajibkan meteorit disimpan dan dilestarikan dengan benar di lembaga terakreditasi seperti museum dan universitas untuk penelitian di masa depan.
Pada Agustus, Meteoritical Society yang mengadili semua pengajuan meteorid baru secara resmi menerima semua usulan bahwa kedua pecahan tersebut merupakan meteorid yang berbeda.