Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ilmuwan Temukan Fosil Bintang Laut Berusia 410 Juta Tahun, Lengannya Mirip Cambuk

Ilmuwan Temukan Fosil Bintang Laut Berusia 410 Juta Tahun, Lengannya Mirip Cambuk

Ilmuwan Temukan Fosil Bintang Laut Berusia 410 Juta Tahun, Lengannya Mirip Cambuk

Para ahli paleontologi menemukan fosil bintang laut brittle atau biasa dikenal bintang rapuh, dari era Devonian di 'unit atas' Formasi Baviaanskloof di Afrika Selatan. Analisis mereka mengidentifikasi dua spesies berbeda, yakni spesies baru Krommaster spinosus dan spesies yang sudah dikenal sebelumnya, Hexuraster weitzi.

Sumber: Sci News

Bintang rapuh, yang dalam bahasa ilmiah disebut ophiuroid, termasuk dalam filum Echinodermata. Saat ini, terdapat lebih dari 2.000 spesies bintang rapuh yang masih hidup, dan fosil-fosil mereka banyak ditemukan, terutama di belahan bumi utara.

Bintang rapuh seringkali disalahpahami dengan saudara mereka, yaitu bintang laut. Padahal keduanya adalah dua spesies berbeda dengan perbedaan di mana bintang rapuh memiliki lengan panjang menyerupai cambuk yang panjangnya bisa mencapai 60 cm.

Era Paleozoikum, yang berlangsung sekitar 541 hingga 252 juta tahun yang lalu, didominasi oleh bintang rapuh tipe 'arkais'. Bintang rapuh tipe 'arkais' memiliki morfologi lengan yang sangat berbeda dari bintang rapuh tipe 'modern' atau kelompok mahkota.

Ilmuwan Temukan Fosil Bintang Laut Berusia 410 Juta Tahun, Lengannya Mirip Cambuk

Bintang rapuh tipe 'arkais' dan 'modern' mulai berbeda pada zaman Ordovisium Awal, sekitar 485 hingga 470 juta tahun yang lalu. Hingga belum lama ini, bintang rapuh 'arkais' dianggap telah punah pada akhir periode Karbon, sekitar 300 juta tahun yang lalu.

Foto: C. Reddy

Namun, penemuan terbaru mengindikasikan bentuk 'arkais' dan 'modern' hidup berdampingan setidaknya hingga periode Trias, yang berlangsung sekitar 251 hingga 201 juta tahun yang lalu.

Penurunan jumlah bentuk 'arkais' diyakini terkait dengan terjadinya Revolusi Laut Paleozoikum Pertengahan, yang melibatkan peningkatan keragaman strategi predator di lingkungan perairan dangkal di garis lintang rendah.

Bintang-bintang rapuh 'arkais' disebut lebih rentan terhadap diversifikasi predasi dan dengan demikian menjadi terbatas pada komunitas yang berafiliasi dengan tingkat predasi yang lebih rendah seperti lingkungan laut di lintang tinggi.

Ilmuwan Temukan Fosil Bintang Laut Berusia 410 Juta Tahun, Lengannya Mirip Cambuk

"Hubungan antara bintang rapuh tipe 'arkais' dan 'modern' saat ini masih kurang dipahami," kata Caitlin Reddy, seorang ahli paleontologi dari Universitas Rhodes, dan rekan-rekannya.

Dalam penelitian terbaru, para peneliti memeriksa sisa-sisa fosil bintang rapuh tipe 'arkais' yang ditemukan di Afrika Selatan. Mereka terdiri dari cetakan alami dan cetakan yang dikumpulkan dari dua lokasi di 'Unit Atas' Formasi Baviaanskloof. Semua sisa-sisa bintang rapuh terawetkan dalam wujud rongga kosong, karena semua jejak rangka kalsiumnya telah larut.

Untuk mempelajari detail struktur rangka, Reddy dan rekan-rekannya menyiapkan cetakan silikon dari spesimen terpilih.

Hasil analisis morfologis mereka mengungkapkan keberadaan dua spesies, yaitu Krommaster spinosus, spesies baru bintang rapuh tipe encrinasterid yang ditandai oleh duri yang sangat besar, dan Hexuraster weitzi, spesies bintang rapuh tipe cheiropterasterid yang sudah dikenal sebelumnya.

Sisa-sisa fosil ini berusia hampir 410 juta tahun, menjadikannya catatan tertua tentang bintang rapuh yang berasal dari benua super Gondwana (yang kemudian terpecah menjadi benua-benua seperti Afrika, Amerika Selatan, Antartika, India, Australia, dan Madagaskar).

Fosil-fosil ini juga merupakan salah satu dari sedikit spesies yang diketahui berasal dari daerah-daerah kutub kuno, karena pada masa itu selatan Afrika berada dalam lingkaran Antartika.

Penemuan ini penting untuk memahami diversifikasi awal bintang rapuh, terutama karena sebagian besar spesies yang sudah dikenal sebelumnya ditemukan di batuan yang terbentuk lebih dekat dengan garis khatulistiwa, khususnya di superkontinen utara Laurasia (yang kemudian terpecah menjadi Eropa, Greenland, Amerika Utara, dan beberapa wilayah Asia).

"Selalu menakjubkan, hampir seperti keajaiban, bahwa kita dapat menemukan rekaman sejarah seperti ini yang membeku dalam waktu," kata Dr. Rob Gess, seorang peneliti di Universitas Rhodes dan Museum Albany.

Ilmuwan Temukan Fosil Bintang Laut Berusia 410 Juta Tahun, Lengannya Mirip Cambuk

Hasil penelitian tim ini dipublikasikan dalam jurnal PLoS ONE.

Fosil Reptil Berusia 180 Juta Tahun Ditemukan di Danau, Hewan Purba Ini Selamat dari Peristiwa Kepunahan Massal
Fosil Reptil Berusia 180 Juta Tahun Ditemukan di Danau, Hewan Purba Ini Selamat dari Peristiwa Kepunahan Massal

Fosil hewan purba ini ditemukan ketika air danau sedang surut.

Baca Selengkapnya
Fosil Kura-kura Laut Berusia 6 Juta Tahun Simpan Jejak DNA Hewan Purba
Fosil Kura-kura Laut Berusia 6 Juta Tahun Simpan Jejak DNA Hewan Purba

Temuan ini sangat menarik karena DNA biasanya sangat rentan rusak seiring berjalannya waktu, meskipun dalam kondisi yang tepat, ia bisa terawetkan dalam beberap

Baca Selengkapnya
Nyamuk Jantan Ternyata Pernah Jadi Serangga Penghisap Darah, Temuan Fosil Tertua Berusia 145 Juta Tahun Ini Buktinya
Nyamuk Jantan Ternyata Pernah Jadi Serangga Penghisap Darah, Temuan Fosil Tertua Berusia 145 Juta Tahun Ini Buktinya

Saat ini diyakini yang menghisap darah hanya nyamuk betina.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dikira Sebatang Kayu, Pemburu Fosil Temukan Rahang Raksasa Berusia 10.000 Tahun di Sungai
Dikira Sebatang Kayu, Pemburu Fosil Temukan Rahang Raksasa Berusia 10.000 Tahun di Sungai

Fosil ini ditemukan saat si pemburu fosil sedang menyelam di sungai.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan Fosil Spesies Baru Kucing Bertaring Pedang, Hidup 5 Juta Tahun Lalu di Afrika Selatan
Ilmuwan Temukan Fosil Spesies Baru Kucing Bertaring Pedang, Hidup 5 Juta Tahun Lalu di Afrika Selatan

Ini adalah fosil spesies baru yang sebelumnya tidak diketahui pernah eksis di dunia.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan Fosil Laba-laba Laut Berusia 160 Juta Tahun, Hidup di Era Dinosaurus
Ilmuwan Temukan Fosil Laba-laba Laut Berusia 160 Juta Tahun, Hidup di Era Dinosaurus

Fosil ini ditemukan di selatan Prancis, berasal dari periode Jurassic, masa ketika dinosaurus masih berkeliraran di Bumi.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan Tengkorak Kelelawar Berusia 50 Juta Tahun, Fosil Tertua dalam Kondisi Masih Utuh
Ilmuwan Temukan Tengkorak Kelelawar Berusia 50 Juta Tahun, Fosil Tertua dalam Kondisi Masih Utuh

Temuan fosil ini dapat membantu menyelesaikan perdebatan lama terkait ekolokasi berevolusi kelelawar.

Baca Selengkapnya
Hilang 155 Juta Tahun Lalu, Benua Seluas AS Akhirnya Ditemukan di Dasar Laut
Hilang 155 Juta Tahun Lalu, Benua Seluas AS Akhirnya Ditemukan di Dasar Laut

Beberapa bagian benua ini ada di Indonesia, tersembunyi di bawah hutan.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Ungkap Bentuk Telur Dinosaurus Pertama, Ternyata Tidak Seperti yang Kita Bayangkan
Ilmuwan Ungkap Bentuk Telur Dinosaurus Pertama, Ternyata Tidak Seperti yang Kita Bayangkan

Fakta terkait telur dinosaurus ini terungkap ketika peneliti menemukan fosil terbaru.

Baca Selengkapnya