Sumber Kekayaan Nabi Sulaiman Akhirnya Ditemukan, Terkubur di Tengah Gurun Israel
Tim arkeologi yang melakukan penggalian di Lembah Timna, Israel meyakini mereka telah menemukan alasan mengapa Nabi Sulaiman kaya raya.
Tim arkeologi yang melakukan penggalian di Lembah Timna, Israel meyakini telah menemukan alasan mengapa Nabi Sulaiman yang juga seorang raja memiliki kekayaan berlimpah.
-
Apa kekayaan Nabi Sulaiman? Nabi Sulaiman AS diakui sebagai Nabi dan manusia yang paling kaya dalam catatan sejarahnya.
-
Kenapa Nabi Sulaiman dikenal kaya? Nabi Sulaiman AS diakui sebagai Nabi dan manusia yang paling kaya dalam catatan sejarahnya. Sebelum kelahiran Nabi Sulaiman, predikat ini sebelumnya dimiliki oleh ayahnya, yaitu Nabi Daud AS.
-
Apa saja isi harta karun Nabi Sulaiman? Dalam sebuah naskah Ibrani, Risalah Kapal, harta karun Nabi Sulaiman ini disebutkan berupa Tabut Perjanjian, alat musik emas, kemah, dan jubah.
-
Bagaimana Nabi Sulaiman menggunakan kekayaannya? Tindakan-tindakan dan cara Nabi Sulaiman menggunakan harta serta kekuasaan yang dimilikinya mencerminkan kesungguhan dalam memikul tanggung jawabnya.
-
Kenapa Nabi Sulaiman memiliki banyak harta? Nabi Sulaiman yang juga seorang raja disebutkan memiliki kekayaan yang tertandingi.
-
Di mana guci zaman Nabi Sulaiman ditemukan? Pecahan tembikar itu ditemukan arkeolog terkubur di samping enam guci tembikar lainnya saat penggalian di Ophel, Yerusalem pada 2012.
Sumber Kekayaan Nabi Sulaiman Akhirnya Ditemukan, Terkubur di Tengah Gurun Israel
Lembah Timna terletak di gurun Israel, lebih jauh ke selatan Qumran. Sejak 1964, ahli arkeologi telah melakukan penggalian di sana.
"Mereka menemukan jaringan tambang, yang diyakini dikerjakan budak Raja Sulaiman, seperti yang dieksplorasi dokumenter Smithsonian Channel, 'Secrets: King Solomon's Mines," menurut laporan Express, dikutip dari laman Arkeonews, Rabu (22/2).
Menurut dokumenter tersebut, arkeolog mungkin telah menemukan sumber kekayaan Raja Sulaiman.
Profesor Erez Ben-Yosef dari Universitas Tel Aviv mengatakan, produksi di situs tersebut berkembang 3.000 tahun lalu, di bawah kekuasaan Raja Sulaiman.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di Plos One, tim ilmuwan yang dipimpin Profesor Erez Ben-Yosef dari Universitas Tel Aviv dari Proyek Lembah Timna Tengah dan Profesor Tom Levy dari Proyek Arkeologi Daerah Dataran Rendah Edom menunjukkan bagaimana jaringan pertambangan yang luas mengalami perubahan.
Para ahli arkeologi memeriksa ratusan keping terak, dan sisa peleburan tembaga, dari tambang tembaga tua yang berumur 500 tahun.
Sebagian besar sampel berasal dari kompleks pertambangan Timna Israel selatan – mungkin lokasi Tambang Raja Sulaiman yang legendaris – dan Faynan, utara Timna di Lembah Arava Yordania.
Dari abad ke-13 hingga ke-10 SM, para peneliti melihat kemajuan teknis yang progresif dalam keterampilan peleburan dan metode efisiensi.