Arkeolog Temukan Prasasti Aksara China Paling Awal di Palestina, Berisi Pesan Puitis Ditulis di Mangkuk Porselen dari Abad ke-16
Ini penemuan pertama porselen China yang disertai prasasti.
Arkeolog menemukan pecahan mangkuk porselen China dari abad ke-16 di sekitar Gunung Zion, Yerusalem, wilayah Palestina yang diduduki Israel. Mangkuk ini bertuliskan aksara China, berisi pesan yang sangat puitis dalam bahasa Mandarin berbunyi: "Selamanya kami akan menjaga mata air abadi."
Dikutip dari The Jerusalem Post, Selasa (3/12), porselen ini berasal dari era Dinasti Ming (1520-1570).
-
Di mana prasasti tertua di dunia ditemukan? Prasasti berisi teks tulis tertua di dunia ditemukan di sebuah danau di Dispilio, Provinsi Kastoria, Yunani, pada 1993 lalu oleh profesor arkeologi prasejarah, George Hourmouziadis.
-
Dimana porselen China ditemukan? Di situs yang sama ditemukan juga sejumlah bejana keramik dan pecahannya, termasuk porselen berkualitas tinggi. Beberapa bejana dibuat di Provinsi Jiangxi, China dan berasal dari abad ke-16 sampai 19 Masehi, sedangkan pecahan tembikar yang lebih dua berasal dari era kekhalifahan Abbasiyah.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di China? Arkeolog asal China menemukan artefak yang diperkirakan berusia 5.000 tahun berbentuk patung naga yang diukir dari batu giok.
-
Siapa yang menemukan prasasti tersebut? Sebuah prasasti seukuran telapak tangan ditemukan pada Mei 2023 oleh Kimiyoshi Matsumura, seorang arkeolog di Institut Arkeologi Anatolia Jepang.
-
Dimana teks kuno ini ditemukan? Gulungan kertas ini salah satu dari ratusan papirus yang digali dari sebuah vila mewah Romawi abad ke-18 di Herculaneum, Italia.
-
Di mana prasasti itu ditemukan? Prasasti seberat setengah ton yang berisi 13 baris tulisan itu ditemukan tim penggali di kawasan Mersin setelah proyek penggalian dilakukan selama 12 bulan.
Penemuan ini bermula ketika Michael Chernin, seorang arkeolog dari Badan Kepurbakalaan Israel (IAA) melihat sebuah objek berwarna-warni mengintip dari tanah di situs tersebut. Karena penasaran, ia dengan hati-hati mengambil dan membersihkan pecahan tersebut, yang memperlihatkan sebuah prasasti.
Dr. Anna de Vincenz, seorang spesialis tembikar, kemudian mengidentifikasi tanda-tanda tersebut sebagai tulisan China. Untuk menguraikan teks tersebut, tim tersebut meminta bantuan Jingchao Chen, seorang peneliti dari Universitas Ibrani Yerusalem, yang menerjemahkan frasa puitis yang menghiasi mangkuk tersebut.
Mangkuk ini berada di Palestina karena hasil dari perdagangan. Pada abad ke-16, Dinasti Ming menikmati hubungan dagang yang berkembang dengan Kekaisaran Ottoman, yang saat itu menguasai Palestina. Catatan sejarah menggambarkan setidaknya 20 delegasi Ottoman mengunjungi istana kekaisaran di Beijing antara abad ke-15 dan ke-17.
Hubungan Dagang
Dalam tulisannya pada 1541, cendekiawan China Ma Li mencatat koloni pedagang China berada di kota-kota seperti Beirut, Tripoli, dan bahkan Yerusalem. Hubungan dagang ini tidak hanya membawa barang-barang eksotis seperti rempah-rempah tetapi juga barang-barang elegan seperti porselen, komoditas berharga di seluruh dunia.
Meskipun porselen China kuno telah ditemukan di Palestina sebelumnya, ini adalah penemuan pertama porselen dengan prasasti.
"Ini adalah pengingat nyata tentang betapa saling terhubungnya dunia, bahkan berabad-abad yang lalu," Direktur IAA, Eli Escusido.
"Pesan puitis dalam bahasa Mandarin ini, yang ditemukan di tempat yang tak terduga, menambah babak baru yang indah dalam kisah Yerusalem."