Berburu Jamur di Hutan, Penduduk Desa Temukan Patung Batu Bergambar Wanita Misterius
Sosok wanita maupun usia patung batu itu belum diketahui.
Sosok wanita maupun usia patung batu itu belum diketahui.
-
Siapa yang menemukan patung itu? Arkeolog dari Universitas Istabul, Nemci Karul, menemukan sebuah patung manusia kuno yang diperkirakan berusia 11.000 tahun di Karahan Tepe, Turki.
-
Siapa yang menemukan patung tersebut? Arkeolog di Turki menemukan patung kuno menggambarkan seorang pria dengan pose tak senonoh.
-
Bagaimana patung ditemukan? Patung ditemukan dengan wajah menghadap bawah di dalam fondasi tembok yang diyakini dibangun pada zaman kuno.
-
Di mana patung batu mirip manusia ditemukan? Puluhan patung besar terbuat dari batu yang diukir berwajah mirip manusia ditemukan di Lembah Bada, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, lebih dari 100 tahun lalu.
-
Dimana patung itu ditemukan? Menurut keterangan Kementerian Kebudayaan Yunani, arkeolog menemukan patung ini di dekat sebuah kuil.
Berburu Jamur di Hutan, Penduduk Desa Temukan Patung Batu Bergambar Wanita Misterius
Tiga penduduk di sebuah desa di Thailand menemukan patung batu dengan ukiran sosok wanita misterius saat sedang mencari jamur di tengah hutan di wilayah Suaka Margasatwa Dong Yai awal bulan ini.
Meski usia karya tersebut belum diketahui, banyak yang berpendapat wanita pada patung itu merupakan gambaran ibu Sang Buddha.
“Kami pergi berburu jamur dan menemukan ini,” kata Pramul Kongkratok, salah satu yang menemukan patung tersebut, dikutip dari Smithsonian Magazine, Senin (27/5).
“Saya sudah lama tinggal di sini, tapi saya baru tahu ada benda ini di sekitar sini. Ini adalah sebuah berkah."
Setelah ditemukan, Kongkratok melaporkan patung tersebut ke Departemen Taman Nasional, Margasatwa, dan Konservasi Tumbuhan Thailand, yang kemudian mengirimkan petugas untuk menyelidikinya. Seperti yang ditulis departemen tersebut dalam unggahan Facebook yang diterjemahkan, ukiran tersebut ditemukan di dekat perbatasan Kamboja, di distrik paling selatan provinsi Buriram.
Meskipun para pejabat awalnya mengumumkan karya tersebut mungkin kuno, usianya saat ini tidak diketahui.
Departemen Seni Rupa Thailand akan melakukan investigasi, meskipun beberapa teori tentang asal usul ukiran tersebut telah dikemukakan.
Ukiran tersebut menggambarkan sosok seorang wanita yang diukir dari kaki hingga kepala, berambut panjang dan mengenakan pakaian tradisional Thailand, termasuk detail rok penuh corak tebal, lengan kirinya tampak memegang dahan di atas kepalanya dan diukir di atas permukaan batu yang miring.
Menurut sejumlah orang, patung tersebut berasal dari era Dvaravati, sebuah kerajaan Asia Tenggara yang berkembang antara abad ke-6 dan ke-11, dan menggambarkan Maya Devi, ibu dari Siddhartha Gautama, sang Buddha.
Namun, tidak semua orang setuju dengan penilaian tersebut. Chedha Tingsanchali , sejarawan seni di Universitas Silpakorn di Thailand, mengatakan kepada Nation Thailand bahwa patung itu mungkin tidak terlalu tua.
“Pematung tersebut adalah seseorang yang melihat seni kuno, seperti seni India kuno, dan menirunya,” katanya, seraya menambahkan bahwa fitur wajah wanita yang dipahat (seperti alis dan bibir) tidak sesuai dengan contoh dari periode Dvaravati.
“Maya Devi yang memegang (cabang) pohon pipal tidak pernah diketahui oleh orang-orang yang tinggal di (wilayah) selama Dvaravati sebelum abad ke-16.”
Pohon pipal juga dikenal sebagai pohon ara, bodhi, atau peepal suci, berasal dari Asia Tenggara dan dihormati oleh umat Buddha dan Hindu. Menurut para pejabat, ukiran yang baru ditemukan itu terletak sekitar 1,5 km dari kuil Buddha bersejarah, Wat Pa Kha Kra Jiao. Selain itu, sekelompok biksu yang terkenal karena keterampilan artistik mereka menduduki wilayah tersebut beberapa dekade yang lalu.
Sampai para ahli menyelesaikan studi mereka tentang patung wanita tersebut, asal usul dan identitasnya masih menjadi misteri.