Kisah Penemuan Harta Karun Emas Raja Priam dari Troya, Diselundupkan Hingga Jadi Harta Rampasan Perang
Raja Priam adalah tokoh legendaris dalam mitologi Yunani yang merupakan raja dari kota Troya sekitar abad ke-12 hingga 11 SM.
Raja Priam adalah tokoh legendaris dalam mitologi Yunani yang merupakan raja dari kota Troya sekitar abad ke-12 hingga 11 SM.
-
Dimana penemuan harta karun Romawi itu? Jasad seorang gadis Romawi ditemukan dalam peti mati timah di Gunung Skopus, Yerusalem.
-
Siapa yang menemukan koin emas di Romawi Kuno? Helen ikut bersama sejumlah arkeolog perempuan dan mereka menemukan koin emas, tembikar, dan mosaik Romawi kuno saat melakukan penggalian di Verulamium, kota Romawi terbesar di Inggris.
-
Emas apa yang ditemukan? Seorang ahli detektor logam di Shropshire, Inggris menemukan bongkahan emas terbesar yang pernah ada di Inggris.
-
Bagaimana penemuan harta karun itu terjadi? Seorang pria di Kentucky, Amerika Serikat (AS) menemukan ratusan koin era Perang Sipil Amerika saat mencangkul di ladangnya awal tahun ini.
-
Dimana harta karun emas itu ditemukan? Erlend Bore, seorang pria berusia 51 tahun dari Sola, adalah orang beruntung yang secara kebetulan menemukan harta karun kuno yang tak ternilai ini di pulau selatan Rennesoey, dekat kota Stavanger.
-
Bagaimana harta karun ditemukan? Keberhasilan penemuan-penemuan ini juga bisa dicapai berkat perkembangan dan penggunaan teknologi pencarian geofisika baru yang mampu mendeteksi rongga dan benda-benda yang terkubur di bawah lapisan tanah liat setebal beberapa meter.
Kisah Penemuan Harta Karun Emas Raja Priam dari Troya, Diselundupkan Hingga Jadi Harta Rampasan Perang
Harta karun Raja Priam dari Troya yang berbentuk mahkota emas dengan liontin dan benda berharga lainnya mengalami perjalanan penuh drama setelah penemuannya terungkap. Penemuan ini mengubah mitos mengenai kota Troya, fokus dari kisah epos karya Homer, Iliad, yang ditemukan oleh arkeolog Jerman, Heinrich Schliemann pada abad ke-19 yang membuat legenda Homer menjadi lebih nyata.
Raja Priam adalah tokoh legendaris dalam mitologi Yunani yang merupakan raja dari kota Troya sekitar abad ke-12 hingga 11 SM.
Penemuan artefak berharga ini terjadi pada tahun 1871 ketika Schliemann memulai penggalian di situs Hisarlik, yang sekarang dikenal sebagai kota kuno Troya. Setelah menemukan level yang dikenal sebagai Troya II dan mengidentifikasinya sebagai Troya yang sama yang tertulis di Iliad, Schliemann melanjutkan penggaliannya dengan tujuan baru, yaitu menemukan harta karun emas Priam.
Schliemann mengetahui Raja Priam menyembunyikan hartanya di suatu tempat di kota agar tidak dicuri orang Yunani jika kotanya jatuh. Pada 31 Mei 1873, Schliemann menemukan harta karun legendaris tersebut.
Schliemann menemukan emas itu secara tidak sengaja ketika sedang meluruskan sisi parit di sisi barat daya situs tersebut.
Setelah melihat penampakan emas di parit, Schliemann langsung menggali dan mengambilnya dari tanah kemudian disimpan di rumah kayu miliknya. Selain benda-benda emas dan perak, ditemukan juga beberapa senjata, kuali tembaga, panci perunggu dangkal dan ketel perunggu.
Terlepas dari laporan Schliemann bahwa Harta Karun Priam adalah penemuan tunggal, para ahli lain meragukan klaim ini, dengan alasan bahwa itu hanyalah sebagian dari keseluruhan harta karun, dimana sebagian besar benda penting digali oleh Schliemann. Artefak lain ditemukan lebih awal.
Setelah harta karun ditemukan, otoritas Kekaisaran Utsmaniyah atau Ottoman sangat ingin mendapatkannya.
Schliemann menentangnya dan menyusun strategi untuk mengeluarkan artefak itu dari wilayah Ottoman.
Sebuah misteri masih menyelimuti cara Schliemann melakukan hal ini, dan banyak asumsi dan teori yang mencoba menjelaskannya. Salah satu kisah mengatakan bahwa istri Schliemann, Sophia, menyelundupkan potongan-potongan harta karun dengan menyembunyikannya di celana dalamnya. Schliemann akhirnya digugat oleh pemerintah Ottoman namun kalah dalam persidangan dan di denda sekitar USD500 atau Rp8 juta sebagai kompensasi kepada Ottoman. Dia juga diketahui membayar USD2.500 atau sekitar Rp40 Juta secara sukarela dengan alasan yang masih belum diketahui.
Pada 1877, Harta Karun Emas Priam pertama kali dipajang di depan umum di Museum South Kensington London (sekarang Museum Victoria dan Albert). Setelah dipajang selama bertahun-tahun di London, Harta Karun emas Priam dipindahkan ke Berlin pada tahun 1881, dan antara tahun 1882 dan 1885, artefak tersebut untuk sementara dipajang di Museum Kunst Gewerbe sebelum dipindahkan ke Museum Etnologi yang baru dibangun.
Pada dekade berikutnya, Harta Karun emas Priam disimpan di Museum Etnologi Berlin. Namun, setelah kekalahan rezim Nazi pada akhir Perang Dunia II, timbunan tersebut menghilang.
Diduga pasukan Soviet yang menduduki Berlin bertanggung jawab atas penjarahan harta karun dan benda-benda serta karya seni berharga lainnya yang tak terhitung jumlahnya, yang kemudian mereka pindahkan ke Moskow.
Mereka membantah bahwa Soviet mengambil Harta Karun Emas Priam hingga tahun 1993, ketika pertama kali secara resmi diakui bahwa harta karun tersebut sebenarnya berada di Rusia. Saat ini, Harta Karun emas Priam tetap berada di Rusia. Meskipun pihak Rusia menganggap timbunan tersebut sebagai rampasan perang, sebagai kompensasi atas kerugian mereka selama Perang Dunia II, pihak Jerman melihatnya sebagai harta rampasan dan ingin mengembalikannya.