Manusia Mulai Gunakan Perkakas Baja 2.900 Tahun Lalu, Jauh Sebelum Zaman Kekaisaran Romawi
Penggunaan perkakas baja awalnya diperkirakan sejak zaman Kekaisaran Romawi di Eropa.
Manusia Mulai Gunakan Perkakas Baja 2.900 Tahun Lalu, Jauh Sebelum Zaman Kekaisaran Romawi
Penemuan yang baru-baru ini menghebohkan para arkeolog telah mengubah pandangan kita tentang penggunaan perkakas baja di Eropa. Sebuah studi terbaru menunjukkan, perkakas baja telah digunakan di Eropa sekitar 2.900 tahun yang lalu, pada Zaman Perunggu Akhir, jauh sebelum era Kekaisaran Romawi yang biasanya dianggap sebagai masa di mana baja menjadi umum digunakan.
Sumber: ZME Science
Untuk membuktikan stelae ini dikerjakan dengan menggunakan perkakas baja, para peneliti menganalisis sebilah pahat besi yang ditemukan di Rocha do Vigio, Portugal, yang juga berasal dari Zaman Perunggu Akhir.
Foto: Ralph Araque Gonzalez/ZME Science
-
Apa yang digunakan manusia purba untuk membuat perkakas? Sekitar 40.000 tahun lalu, spesies manusia purba Neanderthal tinggal di wilayah yang kini dikenal sebagai Prancis dan menggunakan gagang perkakas yang dibuat dengan menggunakan bahan perekat khusus.
-
Kapan peralatan batu itu ditemukan? Penemuan itu termasuk dalam daftar temuan terpenting pada 2010 lalu.
-
Bagaimana perkakas batu manusia purba digunakan? Perkakas dari batu flint umumnya digunakan untuk menggali tanah atau menguliti hewan.
-
Kapan manusia purba di Zaman Batu mulai menggunakan anak panah beracun? Berdasarkan hasil studi baru, para ilmuwan menemukan manusia purba di Zaman Batu memiliki persenjataan yang kompleks saat berburu. Salah satunya adalah menggunakan anak panah beracun untuk menaklukkan hewan buruan.
-
Dimana penemuan perkakas manusia purba ini? Penemuan ini merupakan contoh tertua dari jenis perekat di Eropa dan menjadi bukti kecerdasan Neanderthal.
-
Bagaimana peralatan batu itu berusia 130.000 tahun? Peralatan batu itu diperiksa umurnya dengan analisis stratigrafik, cabang geologi yang mempelajari lapisan-lapisan batu.
Mereka menemukan, pahat tersebut terbuat dari baja yang mengandung karbon tinggi, suatu unsur yang sangat diperlukan untuk mengolah batu pasir kuarsa silikat yang keras tersebut.
Foto: Ralph Araque Gonzalez/ZME Science
Sebagai bagian dari studi ini, para peneliti juga melakukan eksperimen yang melibatkan tukang batu profesional, pandai besi, dan pengecor perunggu. Mereka mencoba mengukir batu pasir kuarsa silikat yang digunakan dalam pembuatan stelae dengan menggunakan pahat yang terbuat dari berbagai bahan. Hasilnya mengejutkan, hanya pahat yang terbuat dari baja yang telah ditempa yang mampu mengukir batu tersebut dengan efektif.
Temuan ini memiliki implikasi yang signifikan dalam penilaian arkeologis mengenai penggunaan besi dan baja pada masa itu. Sebelumnya, diasumsikan bahwa produksi baja berkualitas tinggi tidak mungkin terjadi pada Zaman Besi Awal dan Zaman Perunggu Akhir.
Foto: Albert-Ludwigs-Universität Freiburg.
Meskipun catatan arkeologi tentang Zaman Perunggu Akhir di Iberia masih sangat terbatas, penemuan penggunaan perkakas baja pada masa ini memberikan wawasan baru tentang kemajuan teknologi komunitas kuno dan kemampuan mereka untuk bekerja dengan bahan yang sulit diolah. Ini adalah penemuan yang mengubah pemahaman kita tentang sejarah penggunaan baja di Eropa dan mengungkapkan prestasi teknologi yang mengagumkan dari masa lalu.