Daftar Penampakan Hewan yang Dianggap Punah Tiba-tiba Muncul Kembali
Berikut hewan yang dulunya dianggap punah, namun tak disangka menampakan eksistensinya di dunia.
Berikut hewan yang dulunya dianggap punah, namun tak disangka menampakan eksistensinya di dunia.
Daftar Penampakan Hewan yang Dianggap Punah Tiba-tiba Muncul Kembali
Tidak dapat disangkal bahwa perkembangan zaman banyak membawa dampak negatif, baik bagi lingkungan maupun makhluk hidup yang ada.
Salah satu dampak negatif ini adalah kepunahan hewan. Mereka banyak yang tidak dapat bertahan dalam lingkungan yang terus berubah.
Jumlah hewan yang punah juga semakin meningkat tahun demi tahunnya, membuat manusia perlu memberikan lingkungan yang lebih ramah bagi hewan-hewan ini agar dapat bertahan.
Ada juga fenomena menarik dan menggembirakan yang terjadi, yaitu kemunculan hewan-hewan yang diduga telah dianggap punah.
Menurut laporan AZ Animals, Jumat (10/11), berikut adalah hewan-hewan yang ‘bangkit’ dari kepunahan:
-
Hewan apa yang ditemukan hidup lagi setelah diduga punah? Banyak orang berpikir bahwa hewan yang telah punah benar-benar telah lenyap dari bumi. Namun, ada beberapa spesies yang sebelumnya dianggap punah ternyata dapat ditemukan kembali.
-
Kenapa hewan yang dianggap punah bisa ditemukan hidup lagi? Kehadiran kembali hewan-hewan ini memberikan harapan baru dan menginspirasi kagum terhadap kemampuan alam dalam bertahan hidup dan beradaptasi.
-
Hewan apa yang ditemukan? Penelitian ini menyoroti pentingnya pelestarian fosil dan penelitian paleontologi dalam mengungkap misteri masa lalu dan memberikan wawasan baru tentang keragaman hayati di planet kita.
-
Apa hewan purba yang ditemukan? Hewan purba ini merupakan spesies Dinocephalosaurus orientalis.
-
Apa jenis hewan purba yang ditemukan? Sumber: CNN Berdasarkan hasil CT-scan mikro, sarang dan telur ini milik belalang.
-
Hewan purba apa yang ditemukan? Fosil tengkorak yang masih utuh itu ditemukan dalam endapan batu raksasa. Berkat penemuannya, ilmuwan berhasil mengidentifikasi spesies baru anjing laut.
Kelelawar Telinga Besar Nugini (Pharotis imogene)
Tidak banyak perbedaan antara spesies ini dengan spesies kelelawar lainnya. Yang membedakan hanyalah ukuran telinga, kulit di lubang hidung, dan bentuk hidung yang melengkung. Hewan ini berhasil diamati sekali pada tahun 1890.
Setelahnya, spesies ini menghilang dan dianggap punah hingga para ilmuwan tidak sengaja menemukannya ketika sedang meneliti dampak penebangan pada mikroba di tahun 2012.
Kelelawar ini sulit ditangkap kembali, menimbulkan pertanyaan apakah kelelawar ini sudah benar-benar punah sekarang.
Solenodon Kuba (Solenodon cubacus)
Salah satu dari sedikit mamalia berbisa di dunia ini mirip seperti tikus malam dan tinggal di pegunungan Nipe-Sagua-Baracoa. Para peneliti berhasil menemukan hewan ini hanya empat tahun setelah dinyatakan punah pada 1974. Semenjak 1980-an, hewan ini telah masuk ke dalam hewan yang terancam punah.
Kadal Teror (Phoboscincus bocourti)
Kadal teror dinamakan sedemikian rupa karena hewan ini sangat aktif dalam memburu mangsanya. Hewan ini merupakan pemakan daging yang memiliki gigi tajam dan melengkung. Panjangnya sekitar 50 centimeter.
Fosil dari hewan ini ditemukan pada 1867, dan sejak itu kadal ini dianggap punah hingga ditemukan kembali pada 1993, kemudian pada 2003, 2009, 2013, dan yang terakhir pada 2018.
Kura-kura Pulau Fernandina (Chelonoidis phantasticus)
Kura-kura cantik yang memiliki bagian penyusun cangkang berukuran lebar ini sempat diperkirakan punah selama 100 tahun sebelum ditemukan kembali di Pulau Fernandina pada tahun 2019.
Yang ditemukan adalah kura-kura betina yang terisolasi di bagian barat laut gunung berapi Fernandina, usianya sekitar 50 tahun.
Dan diduga, dia sebenarnya tidak sendirian. Hasil jejak dan kotoran menunjukkan bahwa setidaknya ada dua kura-kura Fernandina di dekatnya.
Kura-kura ini sekarang tinggal di Pusat Kura-kura Taman Nasional Galapagos.
Coelacanth (Latimeria chalumnae)
Ikan coelacanth (diucapkan see-la-canth) merupakan jenis ikan yang diduga telah punah 65 juta tahun yang lalu bersama dengan dinosaurus. Ajaibnya, ikan ini kembali ditemukan di Samudera Hindia pada tahun 1938, kemudian di Indonesia pada tahun 1998.
Ini menyebabkan kegemparan besar di komunitas ilmiah. Kedua coelacanth yang berhasil ditemukan itu masing-masing memiliki berat hampir 200 pon (sekitar 90 kilogram) dengan panjang lebih dari 6 kaki (sekitar 182 centimeter).