Telur-Telur dari Spesies yang Sudah Punah Lebih dari Satu Generasi Kembali Ditemukan
Telur-telur itu berkembang pesat dalam dua dasawarsa terakhir.
Lebih dari satu generasi, buaya siam dianggap telah punah. Di Kamboja, buaya ini mirip seperti panda di Cina atau harimau benggala di India yang sangat dilindungi.
Kantor berita Associated Press (AP) melaporkan, buaya-buaya ini dikembangbiakkan di penangkaran sebelum dilepaskan ke alam liar. Buaya-buaya ini pertama kali dilepaskan ke alam liar pada 2012 dan kemudian menghasilkan 106 telur pada bulan Juni lalu.
-
Kenapa buaya purba dimumifikasi? Mengutip ScienceAlert, Kamis (18/7), benda buatan manusia dan kondisi hewan yang diawetkan dengan cermat menunjukkan bahwa buaya tersebut sengaja ditangkap di alam liar dan diolah sebagai persembahan kepada dewa buaya Mesir Kuno, Sobek.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Hewan apa saja yang diyakini punah, tapi muncul kembali? Berikut hewan yang dulunya dianggap punah, namun tak disangka menampakan eksistensinya di dunia.
-
Hewan apa yang ditemukan hidup lagi setelah diduga punah? Banyak orang berpikir bahwa hewan yang telah punah benar-benar telah lenyap dari bumi. Namun, ada beberapa spesies yang sebelumnya dianggap punah ternyata dapat ditemukan kembali.
-
Kenapa hewan yang dianggap punah bisa ditemukan hidup lagi? Kehadiran kembali hewan-hewan ini memberikan harapan baru dan menginspirasi kagum terhadap kemampuan alam dalam bertahan hidup dan beradaptasi.
Telur-telur ini jadi pertanda buaya siam ini kini berkembang pesat dalam dua dasawarsa.
Dibiakan sebelum dilepas ke alam liar
Dilansir laman the Cool Down, buaya ini adalah sumber buaya ras murni yang subur, diambil dari populasi 1,5 juta buaya yang sebagian besar merupakan hibrida yang dibiakkan untuk diambil kulitnya.
Menurut AP, setelah buaya bertelur, telur-telur tersebut dierami di Pusat Penyelamatan Satwa Liar Phnom Tamao yang memungkinkan buaya-buaya itu berkembang sebelum dibawa ke taman nasional di Pegunungan Cardamom.
Punah karena perburuan liar
Hanya satu dari 20 buaya yang lahir di alam liar yang bertahan hidup. Namun, jika mereka dibiakan di penangkaran dan tidak dilepaskan hingga mencapai panjang 1 meter, "peluang mereka untuk bertahan hidup meningkat secara eksponensial.
Selain itu, para konservasionis juga harus melindungi habitat reptil mengingat 32% pohon di negara itu hilang dari tahun 2001 hingga 2023, menurut Global Forest Watch.
"Melindungi habitat adalah bagian terpenting dari keseluruhan proyek ini," kata Pablo Sinovas dari Fauna & Flora. Itulah sebabnya penemuan telur-telur itu merupakan berita baik. Telur-telur itu menghasilkan 60 ekor anakan.
Saat ini hanya ada sekitar 1.000 buaya siam di alam liar, termasuk 400 di Kamboja. Hewan ini punah akibat perusakan habitat, perburuan liar, dan perkawinan silang.
AP melaporkan, program serupa di India berhasil dengan sangat baik. “Ini bisa menjadi "kisah konservasi paling sukses di Kamboja,” ungkap Sinovas.
"Kita masih jauh dari mengatakan spesies ini dalam kondisi baik. Namun, ada kemajuan."
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti