Mengenal Bedah Endoskopi Spinal, Inovasi buat Masalah Tulang Belakang
Teknik ini tidak hanya menawarkan pendekatan yang lebih aman, tetapi juga memberikan harapan baru bagi pasien yang mengalami berbagai keluhan tulang belakang.
Dalam era kedokteran modern, kemajuan teknologi dan inovasi terus berlanjut untuk memberikan solusi yang lebih efektif dalam penanganan masalah kesehatan. Salah satu inovasi terkait dengan masalah tulang belakang adalah Bedah Endoskopi Spinal Minimal Invasif atau BESS (Biportal Endoscopic Spine Surgery).
Teknik ini tidak hanya menawarkan pendekatan yang lebih aman, tetapi juga memberikan harapan baru bagi pasien yang mengalami berbagai keluhan tulang belakang.
Ahli Grup RS Siloam dr. S. Dohar A. L. Tobing, Sp.OT (K)-Spine menjelaskan BESS adalah prosedur bedah yang menggunakan teknologi endoskopi untuk mengakses area tulang belakang dengan cara minimal invasif.
"Teknik ini melibatkan penggunaan alat yang sangat kecil dan kamera, yang memungkinkan dokter untuk melakukan tindakan dengan hanya membuat sayatan kecil, yang tidak lebih besar dari satu sentimeter. Dengan cara ini, BESS mampu mengurangi trauma pada jaringan di sekitar tulang belakang, yang merupakan salah satu keunggulan utama dibandingkan dengan metode bedah tradisional," jelas dr Dohar dalam keterangannya, Selasa (19/11).
Nantinya, output dari BESS adalah pengurangan rasa sakit dan waktu pemulihan yang lebih cepat bagi pasien.
"Dengan sayatan yang lebih kecil, kerusakan pada otot dan jaringan lunak di sekitar tulang belakang diminimalkan, yang berdampak langsung pada pengalaman pasca-operasi pasien."
dr Dohar mengatakan Keuntungan utama dari BESS adalah pengurangan rasa sakit dan waktu pemulihan yang lebih cepat bagi pasien. "Dengan sayatan yang lebih kecil, kerusakan pada otot dan jaringan lunak di sekitar tulang belakang diminimalkan, yang berdampak langsung pada pengalaman pasca-operasi pasien."
Sementara itu, dr. Jephtah F. L. Tobing, Sp.OT (K) dari RS Siloam Lippo Village Karawaci menambahkan jenis operasi yang dapat dilakukan dengan BESS.
"Yakni mencakup berbagai jenis prosedur bedah yang dirancang untuk menangani masalah tulang belakang secara efektif. Salah satu aplikasi yang paling umum adalah pengangkatan herniasi diskus," jabarnya.
Herniasi diskus adalah kondisi ketika diskus (bantalan tulang belakang) menonjol dan menekan area sekitarnya sehingga menyebabkan nyeri yang parah. Dengan menggunakan teknik BESS, dokter dapat mengangkat bagian diskus yang menonjol tersebut tanpa perlu melakukan sayatan besar, sehingga meminimalkan risiko dan mempercepat pemulihan
Keuntungan lainnya adalah pengurangan kebutuhan akan perawatan pasca-operasi yang intensif. Banyak pasien yang menjalani BESS tidak memerlukan pengobatan nyeri yang tinggi, yang berpotensi mengurangi risiko efek samping dari obat-obatan tersebut. Dengan pengalaman yang lebih baik selama dan setelah operasi, BESS memberikan alternatif yang lebih menarik bagi pasien yang khawatir tentang pengalaman pasca-operasi yang menyakitkan dan melelahkan.
"Proses pemulihan setelah BESS umumnya lebih cepat dan lebih lancar dibandingkan dengan metode bedah konvensional. Dalam banyak kasus, pasien dapat kembali ke pekerjaan mereka dalam beberapa hari, tergantung pada jenis pekerjaan dan tingkat ketidaknyamanan yang dirasakan," katanya.