Mengenal Lebih Jauh Saraf Terjepit dan Alternatif Penanganan dengan Metode BESS, Seperti Apa Sih?
Penanganan saraf terjepit harus dilakukan dengan tepat untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.
Punya tubuh sehat sangat penting agar bisa menjalani berbagai aktivitas sehari-hari dengan maksimal. Namun, kebiasaan aktif menggerakkan tubuh berulang seperti ketika mengangkat barang atau olahraga sekalipun rentan menyebabkan kondisi saraf terjepit. Apa itu?
Sekilas, saraf terjepit memang menunjukkan gejala yang mirip dengan keseleo biasa. Tapi, waspada dan jangan sampai salah penanganan karena bisa menyebabkan kondisi yang makin parah! Saatnya kenali lebih dalam kondisi saraf terjepit dan penanganan lewat metode BESS yang dijelaskan oleh dr. I Made Buddy Setiawan, M.Biomed, Sp.OT(K)Spine yang berpraktek di RS EMC Cikarang, Pekayon dan Sentul ini.
Secara sederhana, saraf terjepit adalah kondisi medis yang menyebabkan saraf di dalam tubuh terjepit atau tertekan dengan jaringan lain, misalnya saja tulang, otot, atau jaringan ikat.
-
Bagaimana cara mengobati saraf kejepit? Ada beberapa cara penanganan saraf kejepit yang bisa dilakukan agar tidak semakin parah, yaitu: Diagnosis Saraf Terjepit Selain mengamati gejala-gejalanya, pemeriksaan penunjang fisik yang biasanya dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis saraf terjepit adalah:-CT scan-Sinar-X (rontgen)-MRI (Magnetic Resonance Imaging)-EMG (Elektromiografi) Pengobatan Saraf Terjepit secara Mandiri di Rumah Berikut beberapa cara mengatasi saraf terjepit yang bisa diterapkan di rumah, antara lain: 1. Kompres Dingin dan HangatSaraf terjepit adalah gangguan saraf yang bisa menimbulkan rasa nyeri. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk memberikan kompres air dingin dan hangat secara bergantian pada bagian tubuh tersebut.Kompres air dingin bertujuan meredakan rasa nyeri. Sementara itu, kompres hangat berfungsi untuk memperlancar aliran darah sekaligus membuat otot menjadi lebih rileks sehingga mengurangi tekanan pada saraf dan mempercepat proses penyembuhan. 2. IstirahatJika tidak terlalu parah, saraf terjepit bisa sembuh dengan sendirinya. Anda hanya perlu beristirahat sampai bagian tubuh yang bermasalah benar-benar pulih kembali. Anda tetap diperbolehkan beraktivitas seperti biasa, namun hindari aktivitas yang terlalu berat agar tidak terjadi komplikasi lainnya.3. Rutin BerolahragaAnda bisa mulai menerapkan gaya hidup aktif dengan rutin berolahraga untuk mengurangi risiko mengalami saraf terjepit. Cobalah gerakan atau jenis olahraga ringan terlebih dahulu seperti berjalan kaki di pagi hari, jogging, dan berenang.
-
Bagaimana saraf terjepit terjadi? Dalam kasus sindrom terowongan karpal, berbagai jaringan mungkin bertanggung jawab atas kompresi saraf median terowongan karpal, termasuk pembengkakan selubung tendon di dalam terowongan, pembesaran tulang yang mempersempit terowongan, atau ligamen yang menebal dan mengalami degenerasi.
-
Apa itu saraf kejepit? Saraf terjepit merupakan suatu kondisi di mana terjadi tekanan berlebih pada saraf oleh jaringan-jaringan di sekitarnya, seperti jaringan tulang dan otot. Gangguan pada saraf ini dapat terjadi di seluruh bagian tubuh terutama tulang belakang, pergelangan tangan, dan lainnya.
-
Gimana cara mengatasi saraf kejepit? 'Saraf kejepit itu bisa sembuh total. Hanya saja kondisi yang sudah terjadi itu tidak balik secara sempurna. Tetapi kalau ditangani dengan tepat, saraf kejepit bisa sembuh tanpa muncul gejala lagi,' jelas Omar.
Kondisi Medis Saat Saraf Tertekan Jaringan Lain
Kondisi tersebut bisa menyebabkan rasa sakit, mati rasa, kesemutan, hingga kelemahan pada area yang dipersarafi.
Saraf terjepit sendiri bisa terjadi di bagian tubuh mana saja, seperti tulang belakang, siku, pergelangan tangan, panggul, atau lutut.
Apa Penyebabnya?
Faktor yang menjadi penyebab saraf terjepit sebenarnya beragam. Tapi, ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko terserang kondisi tersebut. Misalnya cedera, peradangan, tekanan berulang pada area tertentu, atau masalah medis seperti osteoarthritis, hernia diskus, atau kista saraf.
Kondisi ini lebih sering menyerang pada orang yang lebih tua, pekerja yang sering melakukan gerakan tubuh berulang, hingga orang yang tidak aktif secara fisik.
Gejala Saraf Terjepit yang Wajib Diwaspadai
Sebenarnya gejala saraf terjepit cukup beragam, tergantung pada bagian tubuh yang terkena kondisi tersebut. Namun, ada beberapa gejala umum yang bisa jadi perhatian, antara lain:
- Rasa nyeri
- Mati rasa, kebas atau kesemutan
- Kelemahan anggota tubuh
- Kesulitan menggerakkan anggota tubuh
- Kaku dan ketegangan pada bagian tubuh tertentu
Terapi yang Umum Disarankan Dokter
Ada beberapa terapi pemulihan saraf terjepit yang bisa jadi pilihan. Biasanya, dokter akan menentukan berdasarkan penyebab dan tingkat keparahannya.
1. Terapi obat pereda nyeri, steroid, dan penurun bengkak yang membantu mengurangi gejala saraf terjepit.2. Fisioterapi seperti pemanasan, terapi pijat dan latihan fisik untuk membantu meningkatkan fleksibilitas dan menghilangkan ketegangan otot yang mengelilingi saraf terjepit.
3. Terapi pendinginan atau pemanasan di area yang terkena bisa membantu mengurangi bengkak dan meredakan sakit.
4. Terapi pembedahan yang mungkin diperlukan dalam beberapa kasus. Hal ini bisa meliputi penghilangan tekanan karena hernia diskus, tumor, atau pergeseran tulang ekor.
Terkait dengan metode operasi yang diperlukan untuk penanganan saraf terjepit, ada juga teknik Biportal Endoscopic Spine Surgery (BESS) yang minimal invasif sebagai alternatif mengatasi saraf terjepit di punggung.
Mengenal Metode BESS yang Minimal Invasif
BESS dilakukan dengan 2 lubang kecil berukuran kurang dari 1cm sebagai akses alat endoskopi. Jadi, bekas luka pada pasien akan lebih kecil, rendah risiko infeksi dan pemulihan pasca operasi yang lebih cepat.
Teknik yang satu ini juga dikenal efektif dalam mengatasi berbagai penyebab saraf terjepit. Misalnya saja hernia, diskus, stenosis akibat jaringan ikat, tumor, infeksi, dan berbagai penyebab degeneratif lainnya. Alat endoskopi yang dipakai akan memberikan gambaran yang lebih jelas buat para ahli bedah dalam mengatasi bagian yang menyebabkan masalah saraf terjepit.
Mengalami saraf terjepit memang bisa menyebabkan rasa tidak nyaman, serta membatasi aktivitas sehari-hari. Tapi, tak perlu cemas karena perawatan yang tepat bisa membantu sebagian besar orang pulih dari kondisi tersebut.
Jika mengalami gejala saraf terjepit, jangan diabaikan! Segera konsultasikan lebih lanjut ke dokter profesional seperti dr. I Made Buddy Setiawan, M.Biomed, Sp.OT(K)Spine (Spesialis Ortopedi & Traumatologi, Konsultan Tulang Belakang RS EMC Cikarang, Pekayon dan Sentul) untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan meminimalisir risiko kerusakan pada saraf. Yuk, saatnya lebih perhatikan kesehatan tubuh secara menyeluruh!