3 Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan saat Mengalami Saraf Terjepit
Sejumlah pertolongan pertama ini perlu dilakukan sebelum mendapat penanganan lebih lanjut.

Saraf terjepit, yang sering dikenal sebagai saraf kejepit, dapat menyebabkan rasa sakit yang cukup mengganggu. Kondisi ini terjadi ketika satu atau lebih saraf tertekan oleh jaringan di sekitarnya, seperti otot, tulang, atau ligamen. Selain menimbulkan rasa nyeri, saraf kejepit juga dapat menyebabkan mati rasa atau kelemahan pada bagian tertentu dari tubuh. Menurut Nicko Perdana Hardiansyah, dokter spesialis ortopedi dan traumatologi yang juga merupakan konsultan tulang belakang di RS EMC Pulomas, terdapat tiga langkah pertolongan pertama untuk saraf kejepit yang dapat membantu mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan yang dirasakan.
Istirahat
Langkah pertama adalah memberikan waktu pada tubuh untuk pulih dengan cara menghindari aktivitas yang dapat memperburuk gejala. Penting untuk tidak melakukan gerakan berulang atau berada dalam posisi yang memberikan tekanan lebih pada saraf yang terjepit.
Kompres Dingin atau Hangat
Penerapan kompres dingin dapat membantu mengurangi peradangan, sementara kompres hangat berfungsi untuk meredakan ketegangan otot. "Lakukan ini selama 15-20 menit beberapa kali sehari," tulis Nicko di laman EMC, seperti yang dikutip pada Selasa (26/11/2024).
Atur Tubuh pada Posisi yang Benar
Selanjutnya, penting untuk menjaga posisi tubuh yang baik. Gunakan bantal atau alat bantu lainnya untuk mendukung bagian tubuh yang terasa nyeri akibat saraf kejepit. "Langkah-langkah ini dapat memberikan bantuan sementara, tetapi jika gejala tidak kunjung membaik, penting untuk segera mencari bantuan medis," kata Nicko.
Pertolongan Lebih Lanjut untuk Saraf Terjepit
Setelah melakukan langkah-langkah pertolongan pertama, pasien harus mempertimbangkan berbagai metode pengobatan untuk menangani kondisi saraf terjepit. Terdapat beberapa opsi pengobatan yang sering dipilih, antara lain:
Fisioterapi
Mendapatkan konsultasi dari seorang fisioterapis dapat membantu pasien merancang program latihan yang khusus ditujukan untuk memperkuat otot-otot di sekitar saraf yang terjepit serta meningkatkan fleksibilitas. "Terapi fisik juga dapat membantu Anda belajar cara bergerak dengan aman dan mencegah cedera lebih lanjut," jelas Nicko.
Obat-obatan
Obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID), seperti ibuprofen atau naproxen, dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan yang dirasakan. Namun, sangat penting untuk mematuhi dosis yang telah ditentukan dan berkonsultasi dengan dokter jika ada pertanyaan atau kekhawatiran terkait penggunaan obat tersebut.
Pemberian Steroid Melalui Injeksi
Apabila rasa sakit tidak kunjung mereda meskipun telah menjalani berbagai pengobatan, dokter dapat merekomendasikan injeksi steroid untuk membantu mengurangi peradangan pada area saraf yang terjepit. Injeksi ini bertujuan untuk memberikan bantuan sementara dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Tindakan Bedah
Dalam situasi yang lebih serius, di mana metode pengobatan lain tidak memberikan hasil yang diharapkan, tindakan bedah mungkin menjadi pilihan yang diperlukan untuk mengurangi tekanan pada saraf. Prosedur bedah ini biasanya diambil sebagai langkah terakhir setelah dokter melakukan evaluasi yang cermat terhadap kondisi pasien.
Selalu disarankan untuk melakukan konsultasi dengan tenaga medis sebelum memulai pengobatan baru atau jika gejala yang dialami semakin parah. Mengambil langkah preventif dan mendapatkan saran dari profesional dapat membantu dalam menentukan pilihan pengobatan yang paling tepat.
Perbaikan Saraf yang Terjepit
Pengalaman mengidap saraf terjepit bisa sangat menyakitkan dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, dengan langkah-langkah yang tepat, pasien dapat meredakan gejala dan mempercepat proses pemulihan. "Mulailah dengan mengenali gejala yang ada, ambil tindakan pertolongan pertama yang sesuai, dan jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika diperlukan. Ingatlah bahwa menjaga kesehatan saraf Anda adalah hal yang penting." Selain itu, sangat penting untuk tidak mengabaikan kondisi kesehatan Anda. "Jika Anda merasa khawatir atau mengalami gejala yang tidak kunjung membaik, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis. Dengan penanganan yang tepat, Anda dapat kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan nyaman dan produktif," ujar Nicko.