Seseorang dengan Kondisi ini Berisiko Tinggi Mengalami Saraf Terjepit di Tulang Belakang
Seseorang dengan kondisi ini rawan mengalami saraf terjepit pada tulang belakang, yang dalam istilah medis dikenal sebagai HNP (Hernia Nukleus Pulposus).
Dokter spesialis ortopedi konsultan tulang belakang, Jephtah Tobing, menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami saraf kejepit pada tulang belakang, yang secara medis dikenal sebagai HNP (Hernia Nukleus Pulposus).
HNP merupakan kondisi di mana bantalan atau cakram yang berfungsi sebagai penyokong di antara tulang belakang, yang dikenal sebagai soft gel disc atau nucleus pulposus, keluar dari tempatnya atau mengalami robekan, sehingga dapat menjepit saraf di sekitarnya. Menurut Jephtah, terdapat tiga faktor risiko utama yang membuat seseorang lebih rentan mengalami HNP atau saraf kejepit pada tulang belakang. Berikut ulasang selengkapnya.
-
Siapa yang berisiko terkena saraf kejepit? 'HNP itu bisa terjadi pada orang-orang yang masih muda dan usia produktif, termasuk ibu hamil,' terang Omar yang berpraktik di Eka Hospital Cibubur.
-
Apa itu saraf terjepit? Secara sederhana, saraf terjepit adalah kondisi medis yang menyebabkan saraf di dalam tubuh terjepit atau tertekan dengan jaringan lain, misalnya saja tulang, otot, atau jaringan ikat. Kondisi tersebut bisa menyebabkan rasa sakit, mati rasa, kesemutan, hingga kelemahan pada area yang dipersarafi.
-
Apa penyebab saraf terjepit? Biasanya saraf terjepit terjadi karena adanya cedera atau pembengkakan dalam tubuh. Selain itu, ketika kamu jarang bergerak, maka juga bisa menyebabkan terjadinya saraf terjepit.
-
Apa itu saraf kejepit? Saraf terjepit merupakan suatu kondisi di mana terjadi tekanan berlebih pada saraf oleh jaringan-jaringan di sekitarnya, seperti jaringan tulang dan otot. Gangguan pada saraf ini dapat terjadi di seluruh bagian tubuh terutama tulang belakang, pergelangan tangan, dan lainnya.
Obesitas
Berat badan berlebih dapat memberikan tekanan tambahan pada jaringan saraf, yang berpotensi memicu terjadinya saraf terjepit. "Jadi, mulai sekarang harus mencari tahu sendiri berapa berat badan ideal, sesuai dengan tinggi badan dan usia," ujar Jephtah.
2. Perokok
Jephtah juga menambahkan bahwa perokok yang mengalami HNP dan kemudian menjalani operasi akan membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama dibandingkan dengan non-perokok.
"Pasien-pasien perokok kalau dioperasi, hasilnya akan selalu lebih jelek. Karena pembuluh darahnya sudah terganggu, padahal pembuluh darah itu yang mengantarkan nutrisi ke daerah cidera, jadi kalau jalan tolnya saja sudah terganggu, nutrisinya enggak nyampe," ungkap dokter yang sehari-hari praktik di Siloam Hospital Lippo Village.
Sosok yang Tidak Suka Berolahraga
Jephtah menegaskan bahwa melakukan olahraga secara teratur bukan hanya sekadar pilihan, melainkan suatu keharusan untuk menguatkan otot. Hal ini penting karena otot berfungsi sebagai penopang bagi tulang manusia, sehingga perlu adanya pengembangan massa otot.
"Padahal yang menjaga tulang belakang itu ada peran otot perut, sekarang yang jadi permasalahan adalah masyarakat kurang melatih otot perutnya," tuturnya. Dengan demikian, kesadaran untuk berolahraga secara rutin perlu ditingkatkan agar kesehatan otot dan tulang dapat terjaga dengan baik.
Nyeri pada Tulang Belakang Umumnya Disebabkan oleh Masalah Otot
Nyeri pada tulang belakang tidak selalu disebabkan oleh herniasi nukleus pulposus (HNP) atau penyakit kronis lainnya. Faktanya, sekitar 97 persen kasus nyeri punggung berasal dari masalah otot. Selain itu, rasa sakit pada punggung dapat berfungsi sebagai peringatan dari tubuh bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Hal ini bisa disebabkan oleh kebiasaan seperti duduk terlalu lama, kurangnya aktivitas fisik, atau melakukan kegiatan yang tidak biasa.
Contohnya, ketika seseorang mengangkat beban berat dan kemudian melakukan gerakan yang salah, seperti melangkah dengan posisi yang tidak tepat atau memutar badan secara tiba-tiba. "Misal, mengangkat beban berat, lalu salah posisi melangkah atau memuter badan. Itu bisa jadi membuat HNP," katanya. Dengan demikian, penting untuk memperhatikan postur dan aktivitas sehari-hari agar terhindar dari nyeri punggung yang mengganggu.
Segera Konsultasikan dengan Dokter jika Mengalami Saraf Terjepit
Apabila Anda merasakan adanya masalah pada tulang punggung, disarankan untuk segera mengunjungi dokter ortopedi yang terdekat agar mendapatkan penanganan yang tepat. Penanganan yang cepat dan efektif dapat mencegah pengobatan Hernia Nucleus Pulposus (HNP) berakhir dengan tindakan operasi.
"Pengobatan bisa dilakukan dengan obat-obatan dan fisioterapi. Jika dilakukan secara rutin dan juga diterapkan di rumah dengan menghindari hal-hal yang dilarang, maka dalam beberapa bulan, Anda bisa sembuh," ungkapnya.