Bahaya Kretek Tulang Punggung yang Harus Diwaspadai, Bisa Sebabkan Cedera Saraf
Kretek tulang punggung, atau dikenal juga sebagai manipulasi tulang belakang, telah lama menjadi pilihan terapi untuk nyeri punggung, leher, dan sendi.
Karena bisa menimbulkan risiko, sangat penting untuk memastikan bahwa terapi kretek tulang punggung dilakukan oleh praktisi yang berlisensi dan berpengalaman.
Bahaya Kretek Tulang Punggung yang Harus Diwaspadai, Bisa Sebabkan Cedera Saraf
Kretek tulang punggung, atau dikenal juga sebagai manipulasi tulang belakang, telah lama menjadi pilihan terapi bagi banyak orang yang mencari solusi untuk nyeri punggung, leher, dan masalah sendi.
Metode ini, yang melibatkan tekanan manual pada tulang belakang, sering kali dilakukan oleh ahli chiropraktik dan fisioterapis untuk membantu mengembalikan mobilitas dan mengurangi ketegangan otot.
Namun, banyak juga yang melakukan praktik ini dengan orang lain tapi bukan ahlinya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan bahaya kretek tulang punggung.
-
Apa penyebab tulang keropos? Tulang keropos, atau osteoporosis, adalah kondisi yang seringkali tidak terdeteksi hingga akhirnya terjadi patah tulang. Kondisi ini ditandai dengan penurunan kepadatan dan kualitas tulang, yang meningkatkan risiko patah tulang. Meskipun banyak faktor risiko yang sudah dikenal, seperti usia lanjut, terdapat beberapa penyebab lain yang sering diabaikan.
-
Mengapa lutut kopong bisa berbahaya? Lutut kopong dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan membatasi kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan, berlari, atau bahkan berdiri dalam waktu yang lama.
-
Bagaimana cara mencegah tulang keropos? Mengonsumsi makanan kaya kalsium seperti susu, keju, dan sayuran hijau dapat membantu mencegah pengurangan kepadatan tulang. Asupan kalsium yang adekuat sangat penting, terutama selama masa pertumbuhan dan bagi wanita pasca-menopause, untuk mengurangi risiko osteoporosis.
-
Siapa yang berisiko tulang keropos? Osteoporosis adalah kondisi yang ditandai dengan tulang yang menjadi rapuh dan lebih mungkin untuk patah. Ini sering terjadi pada wanita setelah menopause karena penurunan tajam dalam hormon estrogen, yang melindungi kekuatan tulang. Pria juga dapat mengalami osteoporosis, biasanya pada usia yang lebih tua dan dengan penurunan bertahap dalam testosteron.
-
Mengapa penanganan tulang belakang tak boleh sembarangan? Penyakit tulang belakang tak boleh dianggap sepele. Ditambah lagi, lanjut dia, penanganannya juga tak boleh sembarangan.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan tulang belakang? Di seluruh dunia, para praktisi kesehatan dan organisasi terkait berkolaborasi untuk menyebarkan informasi tentang cara menjaga tulang belakang tetap sehat, termasuk melalui latihan fisik, ergonomi yang baik, dan deteksi dini masalah tulang belakang.
1. Kerusakan Pembuluh Darah
Kretek tulang punggung dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, terutama pada arteri leher.
Kondisi ini disebut sebagai diseksi arteri serviks dan dapat berpotensi menjadi penyebab stroke.
Ketika mengkretek tulang punggung, individu dapat mengalami tekanan yang berlebihan pada arteri leher, yang dapat menyebabkan robekan pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat berpotensi menjadi penyebab stroke, yang dapat berakibat fatal jika tidak segera diatasi.
2. Terbentuknya Ruang Baru yang Berisi Gas
Kretek tulang punggung dapat memicu terbentuknya ruang baru yang berisi gas di persendian. Gas ini dapat menyebabkan ketegangan sendi dan cedera saraf, serta meningkatkan risiko kerusakan pada jaringan lunak sendi.
Ketika mengkretek tulang punggung, individu dapat mengalami pergeseran sendi yang berlebihan, yang dapat menyebabkan terbentuknya ruang baru yang berisi gas. Gas ini dapat menyebabkan ketegangan sendi dan cedera saraf, serta meningkatkan risiko kerusakan pada jaringan lunak sendi.
3. Stroke
Manipulasi tulang belakang yang berfokus pada leher dapat menyebabkan robekan pada arteri leher, yang dapat berpotensi menjadi penyebab stroke.
Risiko ini relatif kecil tetapi tidak dapat diabaikan. Stroke dapat berakibat fatal jika tidak segera diatasi, dan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sistem saraf dan otak.
4. Ketegangan Sendi atau Cedera Saraf
Kretek tulang punggung dapat menyebabkan ketegangan sendi atau cedera saraf.
Terlalu sering melakukan kretek tulang dapat meningkatkan risiko cedera sendi dan saraf, serta mengganggu fungsi sendi.
Ketegangan sendi atau cedera saraf dapat menyebabkan rasa sakit, keterbatasan gerak, dan gangguan pada fungsi sendi.
5. Kelemahan Ligamen
Kretek tulang punggung dapat menyebabkan kelemahan ligamen, yang dapat mengganggu cakram antar tulang belakang dan menyebabkan kerusakan pada jaringan lunak sendi.
Ligamen adalah jaringan yang menghubungkan tulang belakang dan memungkinkan gerak yang seimbang. Kelemahan ligamen dapat menyebabkan pergeseran sendi dan menjadi salah satu faktor terjadinya pengapuran di kemudian hari.
6. Pengapuran
Kebiasaan mengkretek tulang punggung dapat memicu pengapuran pada tulang, yang dapat berlangsung dalam jangka panjang.
Pengapuran dapat menyebabkan pergeseran sendi dan menjadi salah satu faktor terjadinya pengapuran di kemudian hari. Pengapuran dapat menyebabkan rasa sakit, keterbatasan gerak, dan gangguan pada fungsi sendi.
7. Disklokasi Tulang Sendi
Mengkretek tulang punggung dapat menyebabkan disklokasi tulang sendi, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan keterbatasan gerak.
Disklokasi tulang sendi terjadi ketika tulang sendi tidak dapat bergerak dengan normal karena adanya pergeseran sendi. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit, keterbatasan gerak, dan gangguan pada fungsi sendi.
8. Ligamen Terkilir
Kretek tulang punggung dapat menyebabkan ligamen terkilir, yang dapat menyebabkan ketegangan sendi, pembengkakan, dan kerusakan pada jaringan lunak sendi. Ligamen terkilir dapat menyebabkan rasa sakit, keterbatasan gerak, dan gangguan pada fungsi sendi.
9. Gangguan Pembuluh Darah dan Saraf
Kretek tulang punggung dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah dan saraf, yang dapat berpotensi menjadi penyebab gangguan pada sistem saraf dan pembuluh darah. Gangguan pada pembuluh darah dan saraf dapat menyebabkan rasa sakit, keterbatasan gerak, dan gangguan pada fungsi sendi.
10. Radang Sendi
Kretek tulang punggung dapat menyebabkan radang sendi, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan keterbatasan gerak. Radang sendi terjadi ketika sendi mengalami inflamasi, yang dapat menyebabkan rasa sakit, keterbatasan gerak, dan gangguan pada fungsi sendi.
11. Gangguan Pada Pelumas Sendi
Kretek tulang punggung dapat menyebabkan gangguan pada pelumas sendi, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan keterbatasan gerak. Pelumas sendi adalah cairan yang menghubungkan tulang sendi dan memungkinkan gerak yang seimbang. Gangguan pada pelumas sendi dapat menyebabkan rasa sakit, keterbatasan gerak, dan gangguan pada fungsi sendi.
Apakah Praktik Ini Berbahaya?
Ya, jika tidak dilakukan dengan benar. Kretek punggung adalah manipulasi terhadap tulang belakang untuk menghasilkan suara “krek”. Beberapa ahli percaya bahwa suara tersebut berasal dari penumpukan gas di persendian. Saat tulang punggung diregangkan, persendiannya bergerak, dan saat gas keluar ini diiringi dengan bunyi “krek”
Kretek tulang punggung sendiri juga sering disebut "spinal manipulation" dalam istilah medis. Praktik ini adalah suatu metode pengobatan yang biasanya dilakukan oleh ahli chiropraktik, osteopatik, atau fisioterapis untuk mengatasi masalah pada tulang belakang dan sendi.
Teknik ini melibatkan penerapan tekanan manual atau manipulasi pada tulang belakang atau sendi dengan tujuan untuk mengembalikan mobilitas, mengurangi nyeri, dan meningkatkan fungsi tubuh.
Manfaat Chiropraktik
Chiropraktik sendiri memiliki manfaat kesehatan. Beberapa manfaat ini bahkan juga didukung oleh penelitian.
- Mengatasi Nyeri Punggung Bawah: Sebuah tinjauan penelitian pada tahun 2017 menemukan bahwa manipulasi tulang belakang, seperti chiropractic, dapat membantu mengurangi nyeri punggung bawah pada orang yang mengalami nyeri akut. Peserta yang menerima perawatan chiropractic melaporkan intensitas nyeri yang lebih sedikit, peningkatan fungsi, dan kepuasan yang lebih tinggi dengan pengobatan mereka.
- Mengatasi Sakit Leher: Ulasan pada tahun 2021 menunjukkan bahwa manipulasi tulang belakang efektif untuk mengobati sakit leher akut. Studi lain pada tahun 2019 mengeksplorasi manfaat chiropractic untuk sakit leher dan menemukan bahwa perawatan ini dapat meningkatkan kadar oksitosin, neurotensin, dan hormon pereda nyeri alami di tubuh.
- Meredakan Osteoartritis: Meskipun penelitian tentang manfaat chiropractic untuk osteoartritis masih terbatas, sebuah studi kecil pada tahun 2021 menunjukkan bahwa perawatan chiropractic membantu mengurangi tingkat nyeri pada orang dengan osteoartritis tulang belakang.
Ingatlah bahwa chiropractic harus dilakukan oleh praktisi yang terlatih dan berlisensi. Jika Anda tertarik, konsultasikan dengan dokter atau ahli terkait untuk panduan yang lebih spesifik berdasarkan kondisi kesehatan Anda.