Sederet Cara Mencegah Nyeri Pinggang Akibat Saraf Kejepit
Syarat kejepit tidak selalu dapat dicegah. Namun, masyarakat perlu memahami cara mencegah nyeri pinggang akibat saraf kejepit.
Hernia nukleus pulposus (HNP) atau lebih dikenal dengan sebutan saraf kejepit sering kali memicu rasa nyeri yang tajam pada pinggang. Sebagian orang mungkin akan mengabaikannya karena rasa sakit ini dianggap akan reda dengan sendirinya.
Ahli kesehatan, Andrew Saniang mengatakan, HNP tidak selalu dapat dicegah. Namun, masyarakat perlu memahami cara mencegah nyeri pinggang akibat saraf kejepit.
"Meskipun HNP tidak selalu dapat dicegah, namun risikonya dapat dikurangi dengan langkah-langkah preventif, seperti olahraga renang, duduk tegak, serta mengangkat beban dengan posisi yang benar, juga penting untuk diperhatikan," kata Andrew, dikutip dari Antara, Rabu (9/10).
Dia melanjutkan, menjaga berat badan ideal agar tidak memberi tekanan ekstra pada tulang belakang juga merupakan langkah pencegahan yang baik. Andrew juga mengingatkan untuk berhenti merokok, karena merokok dapat mengurangi suplai oksigen ke bantalan tulang belakang.
"Jika pekerjaan mengharuskan duduk lama, berdiri dan lakukan peregangan secara berkala," tutur dia.
HNP, ucap Andrew, terjadi akibat pecahnya bantalan sendi yang melindungi tulang lumbal. Pecahnya bantalan ini menyebabkan inti bantalan sendi keluar dan menjepit saraf di sekitarnya.
"Ibarat bantal, kalau isinya keluar, ya bentuknya jadi berubah dan nggak nyaman. Begitu juga bantalan sendi di tulang belakang," jelas dia.
Dia menjelaskan, beberapa faktor dapat menyebabkan HNP. Benturan di daerah tulang belakang akibat kecelakaan dapat menyebabkan pecahnya bantalan sendi. Selain itu, posisi duduk atau berdiri yang salah dalam jangka waktu lama juga dapat memicu HNP.
Mengangkat beban berat dengan posisi yang salah pun dapat menyebabkan cedera pada tulang belakang dan berujung pada saraf kejepit. Menurutnya, HNP dapat menimbulkan berbagai dampak, seperti rasa nyeri adalah gejala yang paling umum terjadi. Tingkat nyeri bervariasi, mulai dari ringan hingga berat.
"Saraf yang terjepit dapat menyebabkan kelemahan pada otot-otot tertentu, tergantung lokasi saraf yang terkena. Pada kasus yang parah, HNP dapat menyebabkan kelumpuhan," ungkapnya.
Andrew juga menekankan pentingnya untuk segera menghubungi dokter jika mengalami gejala-gejala HNP memburuk, lumpuh di kaki, anus terasa sakit, kesulitan buang air kecil atau besar, hingga kelemahan otot mendadak.
"HNP dapat ditangani dengan berbagai metode, mulai dari terapi fisik hingga operasi. Segera konsultasikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat," ucap Andrew.