Arkeolog Temukan Bagaimana Manusia Zaman Es Menjahit Pakaian
Tim arkeolog menemukan jarum-jarum dari tulang hewan di situs arkeologi Wyoming, AS.
Penemuan di situs arkeologi di Wyoming, Amerika Serikat mengungkapkan bagaimana nenek moyang orang Amerika Utara membuat pakaian pelindung untuk bertahan hidup melewati dinginnya zaman es akhir.
Sebuah tim arkeologi menemukan jarum-jarum dari tulang dan manik-manik tulang di sebuah situs arkeologi yang disebut La Prele, yang disebut tempat paling awal penghuni Amerika Utara.
-
Apa bukti tertua pakaian yang ditemukan arkeolog? Bukti tertua yang diberikan oleh para ahli arkeologi adalah Gaun Tarkhan, yaitu kemeja linen dengan leher V yang ditemukan di makam Dinasti Pertama di pemakaman Tarkhan, Mesir kuno, oleh ahli Mesir kuno, Flinders Petrie.
-
Mengapa manusia purba membuat jarum bermata? Menariknya, kemunculan peralatan menjahit yang lebih canggih di gua Denisova – yang dihuni oleh Denisovan, Neanderthal, dan manusia modern selama sekitar 100.000 tahun – bertepatan dengan penurunan drastis suhu global selama Zaman Es. Ketika cuaca beku mulai terjadi, orang-orang mungkin perlu memakai lebih banyak pakaian berlapis, dan produksi jarum memungkinkan 'proses penjahitan yang lebih halus dan efisien,' sehingga memudahkan pembuatan pakaian dalam yang bisa menyelamatkan nyawa.
-
Apa yang digunakan manusia purba untuk membuat perkakas? Sekitar 40.000 tahun lalu, spesies manusia purba Neanderthal tinggal di wilayah yang kini dikenal sebagai Prancis dan menggunakan gagang perkakas yang dibuat dengan menggunakan bahan perekat khusus.
-
Bagaimana perkakas batu manusia purba digunakan? Perkakas dari batu flint umumnya digunakan untuk menggali tanah atau menguliti hewan.
-
Di mana ditemukan bukti manusia purba memakai kulit binatang? Di situs Paleolitikum Schöningen di Jerman, tanda-tanda pada tulang beruang menyatakan manusia purba mungkin sudah menggunakan kulit binatang sebagai pakaian sekitar 300.000 tahun yang lalu.
-
Dimana penemuan perkakas manusia purba ini? Penemuan ini merupakan contoh tertua dari jenis perekat di Eropa dan menjadi bukti kecerdasan Neanderthal.
Menurut Spencer Pelton, seorang arkeolog dari Wyoming, jarum tulang umumnya ditemukan selama periode sekitar 13.000 tahun lalu dalam catatan arkeologi Amerika Utara mengingat pakaian cuaca merupakan satu keharusan yang disebabkan perubahan iklim dingin di Zaman Es Akhir.
Wujud pakaian dingin
Dilansir Popular Science, Untuk mengidentifikasi jarum dan manik tulang ini, Pleton dan timnya menggunakan zooarchaeology dengan spektrometri massa (ZooMS). Pemindaian mikro-CT, dan kolagen yang diekstraksi dari 32 fragmen jarum tulang.
Mereka membandingkan peptida jarum tulang tersebut dengan peptida dari hewan yang diketahui hidup di daerah itu selama Periode Paleondia Awal di Amerika Utara (sekitar 13.500 dan 12.000 tahun lalu).
Para peneliti menemukan tulang dari beberapa hewan seperti rubah merah, kucing hutan, singa gunung lynx, cheetah Amerika, kelinci dan arnab digunakan untuk membuat jarum di situs tersebut.
Menariknya, situs Peleondia Awal biasanya didominasi oleh tulang hewan besar seperti bison dan mammoth. Sisa-sisa fauna kecil tersebut menunjukkan manusia zaman itu kemungkinan memasang perangkap untuk menangkap hewan-hewan tersebut.
Sayangnya sampai saat ini, belum ada contoh pakaian Paleolitik yang terpelihara, meski begitu Pleton dan timnya yakin jarum tulang yang ditemukan ini merupakan salah satu bukti yang berkaitan dengan pakaian yang dikenakan oleh masyarakat pribumi yang hidup saat ini.
"Pakaian itu rumit dan berjumbai dengan bulu rubah merah, kelinci, dan kucing, beberapa di antaranya masih memiliki kaki yang menempel seperti yang umum di kalangan pemburu modern," kata Pelton.
"Pakaian itu mungkin sebanding dengan pakaian serupa yang dikenakan oleh suku Inuit, yang mampu menahan kondisi dingin dan berangin pada Zaman Es terakhir di Wyoming."
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti