Arkeolog Temukan Tempat Tinggal Manusia Purba Neanderthal Berusia 40.000 Tahun, Berisi Tembikar Sampai Perkakas Tulang
Temuan artefak membuktikan Neanderthal mahir dalam membuat perkakas.

Para arkeolog di Iran menemukan tempat tinggal manusia purba Neanderthal saat melakukan penggalian di Gua Ghamari, yang terletak dekat Khorramabad, Provinsi Lorestan, Iran. Tempat tinggal purba ini berasal dari antara 40.000 dan 80.000 tahun lalu.
Para arkeolog memulai penggalian di situs tersebut pada 12 Februari. Mereka juga menemukan sejumlah artefak termasuk perkakas batu, tulang hewan seperti ibex atau kambing gunung dan rusa, dan tembikar, yang memberikan wawasan penting tentang zaman purba di wilayah tersebut. Temuan artefak ini menunjukkan kemampuan Neanderthal dalam pembuatan perkakas dan aktivitas berburu.
Gua Ghamari telah menarik perhatian karena stratigrafinya yang kaya dan bukti hunian manusia yang membentang dari Zaman Paleolitikum Tengah sampai Zaman Kalkolitikum.
Dirjen Departemen Warisan Budaya, Pariwisata, dan Kerajinan Tangan Lorestan, Ata Hassanpour mengumumkan pada Senin (10/3), temuan tersebut sangat menunjukkan keberadaan Neanderthal di daerah tersebut. Selain perkakas tulang dan tulang hewan, ditemukan juga bukti penggunaan api, seperti dikutip dari Arkeonews, Kamis (13/3).
Pecahan Tembikar
Para arkeolog juga menemukan pecahan-pecahan tembikar berwarna merah dan dicat dari Zaman Kalkolitikum, yang berlangsung lebih dari 5.500 tahun yang lalu. Temuan ini menunjukkan gua tersebut terus digunakan oleh para penggembala lama setelah permukiman awal. Artefak-artefak dari periode Zaman Besi, Seleukia, dan Parthia juga ditemukan, yang menunjukkan sejarah panjang aktivitas manusia di situs tersebut.
Sonia Shidrang dari Universitas Shahid Beheshti, mengatakan pecahan tembikar dari Zaman Kalkolitikum, termasuk tembikar buff yang dicat dan tembikar merah, menunjukkan keberadaan masyarakat penggembala awal.
Selain itu, penemuan pecahan tembikar ini menunjukkan adanya kesinambungan penggunaan, yang menunjukkan gua tersebut berfungsi sebagai tempat tinggal bagi masyarakat penggembala jauh setelah pendudukan awal Neanderthal. Kesinambungan ini selanjutnya didukung oleh keberadaan artefak dari periode sejarah selanjutnya, termasuk Zaman Besi, Seleukia, dan Parthia, yang mencerminkan signifikansi gua yang berkelanjutan sebagai tempat aktivitas manusia.