Arkeolog Ungkap Seperti Apa Rasanya Wine Zaman Romawi, Beda dengan Anggur Modern
Orang Romawi kuno menyimpan anggur dalam dolia, yang terbuat dari tanah liat.
Orang Romawi kuno menyimpan anggur dalam dolia, yang terbuat dari tanah liat.
-
Dimana pabrik Wine Romawi Kuno ditemukan? Arkeolog dari Universitas Macerata, Italia, menemukan satu-satunya pabrik pembuatan anggur atau wine Romawi kuno saat melakukan penggalian di Urbs Salvia dan Villamagna, Macerata, Italia tengah.
-
Mengapa pabrik wine Romawi kuno penting? Ini merupakan pabrik satu-satunya yang pernah ditemukan di Macerata, yang terkenal karena tradisi pembuatan anggurnya.
-
Dimana anggur putih tertua ditemukan? Sebuah guci kaca berisi anggur putih dari 2.000 tahun lalu diketahui berasal dari Andalusia, ditemukan oleh para peneliti di sebuah makam Romawi kuno di Carmona.
-
Kapan anggur ditemukan di Yunani? Sampel tersebut berasal dari tahun 4200 SM dan menjadi kunci yang mengungkap cara hidup manusia pada Zaman Neolitikum.
-
Dimana anggur ditemukan? Sampel anggur tertua yang tercatat di Eropa berhasil ditemukan para arkeolog di permukiman prasejarah Dikili Tash, Yunani Utara.
-
Di mana anggur ditemukan? Anggur ini ditemukan pada makam Ratu Merneith di Abydos, Sohag.
Arkeolog Ungkap Seperti Apa Rasanya Wine Zaman Romawi, Beda dengan Anggur Modern
Orang Romawi kuno dikenal sangat menyukai wine atau minuman anggur. Baru-baru ini, arkeolog menemukan rahasia bagaimana rasa wine buatan orang Romawi kuno 2000 tahun lalu.
Dua peneliti, Dimitri Van Limbergen dari Universitas Ghent dan Paulina Komar dari Universitas Warsawa menelusuri resep anggur orang Romawi kuno. Mereka membandingkan dolia kuno (kontainer anggur dari zaman Romawi) dengan dolia modern yang digunakan hari ini untuk memproduksi anggur.
Dikutip dari Greek Reporter, dolia ini bukan semacam wadah atau tempayan untuk menyimpan anggur. Tapi seperti pabrik anggur kuno.
Foto: Antiquity Publications Ltd
Menurut hasil penelitian yang diterbitkan dalam Antiquity Journal, wine Romawi memiliki sedikit rasa pedas dan aromanya seperti roti bakar dan kenari.
Foto: X/@thandojo
Dimitri Van Limbergen mengatakan kepada Newsweek, penelitian mereka menantang apa yang selama ini kita ketahui tentang pembuatan anggur Romawi. Pertama, dengan menggunakan teknik yang ditemukan, orang Romawi menghasilkan anggur yang lebih baik, lebih enak, dan lebih stabil daripada yang kita duga sebelumnya.
Van Limbergen menyoroti penggunaan dolia (terbuat dari tanah liat) secara ekstensif dari abad kedua hingga keempat Masehi.
Foto: X/@thandojo
Hal ini menjadi petunjuk adanya industri anggur besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya. Memang benar, bangsa Romawi memiliki keahlian tingkat tinggi dan memanfaatkan seluruh pengalaman indrawi dalam proses pembuatan anggur.
Selain itu, Van Limbergen mengatakan cara modern kita dalam mengklasifikasikan anggur tidak cukup menangkap esensi anggur Romawi. Pada masa itu, orang Romawi tidak hanya terpaku pada jenis anggur putih dan merah. Namun anggur Romawi memiliki spektrum warna mulai dari putih dan kuning hingga emas, kuning, coklat, dan bahkan merah dan hitam. Ini semua tergantung pada buah anggur dan perawatannya.
Berdasarkan penelitian, bagian bawah dolia yang sempit membantu memisahkan endapan cairan anggur dari minuman anggur selama fermentasi.
Ini sangat berbeda dengan jenis wine yang biasa kita konsumsi saat ini dan menjadi penyebab warna jingga tersebut.
Foto: X/@thandojo