Ilmuwan Susun Ulang Baju Besi Tentara Romawi Berusia 1.800 Tahun, Begini Jadinya
Artefak ini bakal dipamerkan di museum mulai 1 Februari.

Artefak ini bakal dipamerkan di museum mulai 1 Februari.

Ilmuwan Susun Ulang Baju Besi Tentara Romawi Berusia 1.800 Tahun, Begini Jadinya
Konservator di Museum Nasional Skotlandia menyusun ulang pecahan baju zirah prajurit Romawi berusia 1.8o0 tahun, yang sebelumnya hancur berkeping-keping. Hasil penyusunan ulang ini bakal segera dipamerkan.
Dikutip dari Live Science, Rabu (24/1), konservator menyusun ulang baju zirah itu dari 100 lebih keping pecahan. Upaya ini dilakukan selama berminggu-minggu.
Sumber: Live Science

Baju zirah ini ditemukan pada 1906, di mana pecahannya tersebar di seluruh Trimontium, bekas benteng Romawi di tenggara Edinburgh, menurut pernyataan Museum Nasional Skotlandia.
Foto: Duncan McGlynn
Pecahan baju zirah ini menjadi benda koleksi museum sejak saat itu dan bagian paling atas dari baju perang ini telah dipajang selama 25 tahun. Sedangkan bagian bawahnya dipinjam Museum Trimontium.
"Ini benda yang sungguh langka, dan senang bahwa pameran ini memberikan kami kesempatan untuk menyusunnya." jelas kurator utama arkeologi prasejarah dan Romawi di Museum Nasional Skotlandia, Fraser Hunter.
"Perubahannya sangat mengejutkan."

Peneliti awalnya berpikir artefak ini bagian dari pelindung paha pasukan berkuda atau kavaleri. Namun setelah disusun, mereka menyadari ternyata ini adalah pelindung lengan, mirip seperti yang biasanya dipakai gladiator.
Foto: Jason Juta

Zirah ini digunakan dari pundak sampai tangan dan melindungi pemakainya saat pertempuran.
Foto: WeaponsandWarfare
“Pelindung lengan yang fleksibel adalah peralatan ikonik bagi para gladiator Romawi, jadi tidak biasa melihatnya sebagai pelindung lengan pedang bagi tentara Romawi juga,” kata Richard Abdy, kurator koin Romawi dan Zaman Besi di British Museum.
Menurut Hunter, zirah ini tidak hanya untuk perlindungan tetapi juga simbol status pemakainya.
Artefak ini akan dipamerkan mulai 1 Februari-23 Juni mendatang di British Museum.