Misteri Musnahnya Seluruh Manusia di Inggris 8.000 Tahun Lalu Terungkap, Penyebabnya Mengerikan
Punahnya penduduk lokal ini terjadi pada Zaman Batu, sekitar 8.000 tahun lalu.
Misteri Musnahnya Seluruh Manusia di Inggris 8.000 Tahun Lalu Terungkap, Penyebabnya Mengerikan
Tsunami dahsyat menghantam seluruh Eropa utara lebih dari 8.000 tahun lalu, yang diperkirakan memusnahkan seluruh penduduk Inggris Raya utara Zaman Batu, berdasarkan hasil penelitian baru.
-
Bagaimana tsunami Storegga mempengaruhi Inggris Utara? Lebih jauh ke selatan di Inggris utara, ketinggian ombak mencapai antara 3 dan 6 meter (10 hingga 20 kaki).
-
Apa penyebab Tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Apa yang terjadi pada manusia purba sekitar 900.000 tahun lalu? Sebuah penelitian genetik terbaru mengungkap sesuatu yang aneh terjadi pada nenek moyang kita sekitar 900.000 tahun yang lalu.Tiba-tiba, populasi manusia purba mengalami penurunan drastis hingga mencapai jumlah yang sangat sedikit, hanya sekitar 1.300 individu yang berkembang biak.
-
Dimana Tsunami Storegga terjadi? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Kenapa manusia purba terjangkit parasit di Stonehenge? “Jenis parasit yang kami temukan sesuai dengan bukti sebelumnya tentang pesta makan pada musim dingin dengan hewan-hewan selama pembangunan Stonehenge.“
-
Kapan Tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
Ketika bencana yang disebut tsunami Storegga itu menerjang, jumlah populasi lokal menurun drastis. Tapi sebelumnya penurunan jumlah populasi ini tidak pernah dikaitkan dengan tsunami tersebut.
Sumber: IFL Science
Selama periode Mesolitikum atau Zaman Batu Pertengahan, populasi Inggris Raya utara sangat sedikit, hanya sekitar 1.000 orang.
Foto: Market Business News
Catatan arkeologi menunjukkkan, sekitar 8.200 tahun lalu, jumlah situs atau tempat-tempat yang berpenghuni di Eropa barat laut menurun drastis. Ini sebelumnya dikaitkan degan penurunan suhu di seluruh benua tersebut, walaupun beberapa peneliti berpendapat masyarakat pesisir kemungkinan tidak terdampak perubahan iklim ketika itu.
Menariknya, tsunami Storegga juga sejalan dengan kematian massal ini, yang terjadi antara 8.120 dan 8.175 tahun yang lalu. Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
Lebih jauh ke selatan di Inggris utara, ketinggian ombak mencapai antara 3 dan 6 meter.
Foto: Todd Turner/Unsplash.com
Untuk menyelidiki apakah tsunami dapat menyapu bersih populasi lokal, penulis penelitian menghasilkan simulasi gelombang komputer di situs penting Mesolitikum bernama Howick di Northumberland, timur laut Inggris.
Di sini, ditemukan inti sedimen yang berumur sekitar waktu terjadinya tsunami tersebut, yang menunjukkan bahwa situs tersebut mungkin telah terendam banjir selama terjadinya bencana.
Namun, sebagian besar inti sedimen dipenuhi pasir kasar, yang berbeda dengan sedimen berpasir halus yang biasanya diendapkan oleh tsunami. Hal ini menimbulkan beberapa perselisihan mengenai apakah gelombang Storegga benar-benar mencapai Howick atau tidak.
Para peneliti mensimulasikan gelombang tersebut berdasarkan dua skenario perubahan permukaan laut yang berbeda, dan menemukan tsunami tidak mencapai sejauh Howick – kecuali terjadi pada saat air pasang. “Jika tsunami terjadi pada saat air pasang maka jarak genangan akan semakin besar akibat bertambahnya ketinggian air,” jelas mereka.
“Selain itu, gelombang yang dihasilkan… (cukup) untuk mengangkut kerikil kasar,” kata para peneliti, yang menunjukkan inti ini mungkin akibat tsunami.
Jika hal ini terjadi, konsekuensinya kemungkinan bencana besar.
"Di Howick, perkiraan angka kematian bervariasi namun mencapai 100 persen di zona pasang surut yang kaya sumber daya," kata peneliti.
Selain menewaskan siapa pun yang diterjangnya, gelombang ini juga akan memusnahkan sumber makanan, sehingga berkontribusi terhadap penurunan populasi besar-besaran di seluruh barat laut Eropa.
“Hal ini memberikan bukti yang menunjukkan bahwa tsunami kemungkinan besar menjadi penyebab penurunan populasi di Inggris Utara pada periode setelah 8.200 (tahun lalu) ketika tsunami terjadi,” para penulis menyimpulkan.
Studi ini dipublikasikan dalam Journal of Quaternary Science.