Bukan Tsunami atau Gempa Dahsyat, Peneliti Ungkap Penyebab Runtuhnya Zaman Perunggu 3.200 Tahun Lalu
Penyebab runtuhnya Zaman Perunggu telah lama menjadi perdebatan arkeolog dan sejarawan.
Penyebab runtuhnya Zaman Perunggu telah lama menjadi perdebatan arkeolog dan sejarawan.
-
Kapan Zaman Perunggu terjadi di Asia Tengah? Identitas Misterius Walaupun identitas gadis ini masih misterius, makamnya memberikan wawasan berharga tentang peran dan kekayaan budaya yang ada di komunitasnya selama Zaman Perunggu, periode yang berlangsung antara tahun 3200 SM hingga 1000 SM di Asia Tengah.
-
Dimana artefak Zaman Perunggu ditemukan? Di sudut lapangan olahraga di Cardiff, Wales, Inggris, para arkeolog dan sukarelawan menemukan sejumlah artefak di lokasi dua rumah bundar yang memberikan petunjuk tentang bagaimana orang hidup dan bekerja di sana 3.500 tahun yang lalu.
-
Kapan tulang belulang Zaman Perunggu ditemukan? Ini kali pertama tulang belulang dari Zaman Perunggu ditemukan di Winterborne Kingston, Inggris.
-
Apa itu harta karun Zaman Perunggu? Seorang pendeteksi logam di Cornwall, Inggris, berhasil menemukan harta karun berupa pita emas Zaman Perunggu yang diperkirakan berasal dari milenium ketiga atau kedua SM.
-
Di mana permukiman Zaman Perunggu ditemukan? Arkeolog dari Badan Kepurbakalaan Israel (IAA) menemukan permukiman berusia 5.000 tahun saat melakukan penggalian untuk pembangunan zona industri di dekat Beit Shemesh, Palestina yang diduduki.
-
Bagaimana sumur Zaman Perunggu diteliti? Struktur kayu ini dicatat secara digital sebelum dibongkar dengan hati-hati dan dipindahkan dari lokasi. Sampel kayu kemudian dikirim untuk dianalisis lebih lanjut guna mengidentifikasi jenis kayu yang digunakan serta untuk menentukan apakah bukti alat yang digunakan untuk memotong dan membentuk kayu dapat diidentifikasi.
Bukan Tsunami atau Gempa Dahsyat, Peneliti Ungkap Penyebab Runtuhnya Zaman Perunggu 3.200 Tahun Lalu
Para arkeolog dan sejarawan berdebat tentang penyebab "Keruntuhan Zaman Perunggu" yaitu periode ketika beberapa peradaban kuno yang berbeda runtuh satu demi satu sekitar 3.200 tahun yang lalu.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One menunjukkan bahwa kekeringan yang berlangsung selama 300 tahun mungkin menjadi penyebab keruntuhan berbagai budaya Zaman Perunggu, termasuk peradaban Yunani kuno.
Selama periode sebelum keruntuhan, peradaban besar Zaman Perunggu di Mediterania, Levant, dan Afrika Utara—termasuk Bangsa Het di Anatolia dan Mykenai di Yunani—mengalami kehancuran.
Periode ini ditandai dengan kehancuran jalur perdagangan antar peradaban, hilangnya literasi, invasi oleh “Orang Laut” yang misterius, dan hilangnya beberapa kota paling penting di Mediterania—banyak di antaranya tidak pernah dihuni lagi.
Penyebab di balik keruntuhan besar-besaran peradaban ini menjadi perdebatan hangat selama beberapa dekade. Beberapa berpendapat bahwa faktor lingkungan, seperti gempa bumi dan tsunami, adalah penyebab Keruntuhan Zaman Perunggu, sementara yang lain percaya bahwa faktor ekonomi memainkan peran yang lebih besar.
Ada juga teori yang menyatakan bahwa kekeringan disebabkan oleh peristiwa katastropik kolektif, namun hingga saat ini, bukti yang dikumpulkan para arkeolog hanya menunjukkan kekeringan yang berlangsung dalam waktu singkat, yang tidak cukup untuk meruntuhkan banyak peradaban.
Penelitian baru yang dilakukan di Siprus menunjukkan bahwa kekeringan yang berlangsung selama 300 tahun melanda wilayah tersebut, kemungkinan menyebabkan kelaparan besar-besaran yang mengakibatkan keruntuhan beberapa peradaban paling kuat pada periode tersebut.
Bukti tersebut ditemukan di Danau Garam Larnaca dekat Masjid Hala Sultan Tekke di Siprus. Siprus adalah rumah bagi peradaban yang kuat dan berkembang selama Zaman Perunggu. Para peneliti mengambil inti sedimen kuno dari danau tersebut, yang dulunya merupakan bagian dari laut tetapi menjadi daratan selama bertahun-tahun.
Sedimen menunjukkan penurunan tajam plankton laut dan serbuk sari dari lamun laut mulai sekitar 1450 SM, hingga danau yang terhubung dengan laut menjadi daratan hanya 100 tahun kemudian. Hal ini menunjukkan kekurangan air hujan yang ekstrem selama periode tersebut. Sedimen dari danau juga menunjukkan bahwa pada 1.200 SM, periode Keruntuhan Zaman Perunggu, pertanian di daerah tersebut terhenti dan baru dimulai kembali sekitar 850 SM.
Perubahan lingkungan ini, menyebabkan kekurangan air dan makanan, diduga memicu pemberontakan luas dan pergolakan sosial.
"Perubahan iklim ini menyebabkan kegagalan panen dan kelaparan, yang mempercepat atau memperburuk krisis sosial ekonomi dan memaksa migrasi manusia regional," tulis para peneliti dalam makalah tersebut.
Mengingat bahwa kekeringan dimulai ratusan tahun sebelum Keruntuhan Zaman Perunggu terjadi, banyak yang mungkin menyadari bahwa iklim berubah begitu drastis hingga semuanya terlambat.
Potensi migrasi yang disebabkan oleh kurangnya lahan subur dan air hujan mungkin juga menjelaskan “Orang Laut” yang menginvasi Mesir dan situs-situs lain di Zaman Perunggu, karena banyak dari "penyerang" ini membawa keluarga mereka.