Misteri Genosida Tragis dalam Sejarah Manusia Terdahulu Terkuat, Ini Penyebabnya
Penelitian ini membawa pemahaman baru tentang sejarah leluhur manusia di Denmark dan Swedia.
Penelitian ini membawa pemahaman baru tentang sejarah leluhur manusia di Denmark dan Swedia.
Misteri Genosida Tragis dalam Sejarah Manusia Terdahulu Terkuat, Ini Penyebabnya
Pertanian yang muncul pada Zaman Batu akhir di Eropa ternyata tidak selalu membawa transisi damai dari gaya hidup pemburu-pengumpul.
Sebuah studi baru mengungkap bahwa bangkitnya pertanian ini sebenarnya menyebabkan genosida tragis terhadap populasi pemburu-nomaden yang dimusnahkan oleh para petani-pemukim dalam beberapa generasi.
-
Data genetik apa yang ditemukan dari manusia purba? Sejauh ini, ini adalah informasi genetik tertua yang pernah ditemukan dari hominid mana pun. Para peneliti mengekstraksi data genetik dari fosil gigi milik spesies manusia purba yang hidup lebih dari 2 juta tahun lalu di Afrika Selatan.
-
Apa temuan yang diungkap oleh DNA kuno? Temuan DNA Kuno Ungkap Proses Kawin Silang Antar Manusia Purba
-
Gen apa yang virus purba berikan kepada nenek moyang manusia? Penemuan ini menunjukkan virus mungkin memainkan peran lebih besar dalam evolusi kita daripada yang kita sadari, menyumbangkan gen yang mungkin memberi sel-sel seperti nenek moyang simbiosis eukariota Amoebidium keunggulan dalam kelangsungan hidup.
-
Mengapa DNA Neanderthal bertahan lama di genom manusia modern? DNA Neanderthal yang bertahan lama kemungkinan besar memberikan manfaat evolusioner kepada manusia modern, sementara DNA yang cepat hilang mungkin menimbulkan kerugian evolusioner.
-
Apa yang unik dari Fosil Manusia Purba? Uniknya dari tiga belas individu ini tidak ada satupun leluhur yang berasal dari luar Afrika Selatan yang menunjukan bahwa keturunan para leluhur di wilayah ini masih terjaga sampai sekarang.
-
Bagaimana cara peneliti mempelajari sejarah manusia dengan DNA kuno? Teknologi DNA kuno telah mengubah cara kita mempelajari sejarah manusia dan terus berkembang pesat, dengan berbagai penelitian yang terus mengeksplorasi genom manusia di masa lalu.
Temuan ini mengungkap fakta mengerikan bahwa populasi di bagian selatan Skandinavia mengalami pergantian sepenuhnya oleh pendatang baru hanya dalam dua kali per 1000 tahun, di mana sisa-sisa mereka hampir tidak meninggalkan jejak dalam profil DNA yang dianalisis oleh tim peneliti internasional.
Mengutip ScienceAlert, Jumat (1/3), Anne Birgitte Nielsen, seorang ahli paleoekologi dari Lund University dan penulis studi tersebut, menjelaskan;"Transisi ini sebelumnya digambarkan sebagai transisi yang damai, namun penelitian kami menunjukkan hal sebaliknya. Selain kematian akibat kekerasan, kemungkinan besar patogen baru dari hewan ternak juga menghabisi banyak pengumpul.”
Melalui penggunaan teknik pengurutan senjata, tim peneliti menganalisis sampel DNA dari 100 jenazah manusia yang ditemukan di Denmark dengan rentang waktu dari 7.300 tahun yang lalu hingga zaman perunggu awal.
Fokus studi ini pada wilayah tertentu memungkinkan mereka untuk memetakan aliran gen antar populasi serta perubahan vegetasi yang mencerminkan cara manusia memanfaatkan lahan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa sekitar 5.900 tahun yang lalu, populasi petani menggantikan populasi pemburu, penjelajah, dan nelayan yang sebelumnya menghuni Skandinavia. Mereka menebang hutan dan mengubahnya menjadi lahan pertanian.
Dominasi petani pertama ini ternyata hanya berumur pendek, karena sekitar 1.000 tahun kemudian, gelombang pendatang baru dari Stepa timur menggantikan mereka.
Pendatang baru ini membawa nenek moyang mereka dari Yamnaya, suku penggembala ternak yang berasal dari Rusia selatan.
Kejadian ini menyebabkan pergantian populasi yang cepat, dengan hampir tidak ada keturunan dari penduduk sebelumnya yang tersisa. Profil DNA petani pertama yang menetap di Denmark bahkan telah terhapus dari populasi Denmark modern.Penelitian ini membawa pemahaman baru tentang sejarah leluhur manusia di Denmark dan Swedia, dengan harapan dapat mengungkap penanda genetik dalam DNA kuno yang dapat menjelaskan pola kesehatan modern. Dengan begitu, hasil studi ini dapat memberikan kontribusi penting dalam penelitian medis di masa depan.